[BL]Sugar Babby√

1. Wang Yibo

Papa Zhan.

Wang Yibo.

***
"Sebenarnya, sampai kapan kau akan melakukan ini Wang Yibo?"

Laki-laki dengan perawakan tinggi dan berkulit putih itu hanya tersenyum simpul sambil meletakan rokok yang baru ia hisap tiga seperempat. Seakan pertanyaan itu telah menjadi makanan sehari-harinya. Pertanyaan sama yang ia lontarkan saat memergoki Yibo berjalan dengan wanita dewasa. Menghabiskan malam bersama hanya demi beratus uang dolar.

Tentu saja, Yibo paham akan rasa Khawatir sahabatnya, tetapi jika ia tak melakukan ini. Darimana ia dapat menyambung hidupnya terus biaya kuliahnya?

Sejak kecil hidup Yibo itu keras. Orang tua tempat berlindung. Entah lagi dimana. Mereka tanpa rasa kasihan mereka meninggalkan Yibo seorang diri begitu saja.

Wang Yibo yang masih berusia sembilan tahun apa yang bisa ia lakukan? Ia hanya menangis dan menangis. Untung ada seorang wanita tua yang baik hati menampungnya. Walau pada akhirnya Yibo kecil masih harus hidup sengsara bersama wanita tua itu. Akan tetapi, setidaknya ia tahu. Masih ada yang menyayangi dan menginginkanya.

Namun, seperti tak kunjung selesai penderitaan Yibo. Nenek yang ia anggap seperti malaikat itu pada akhirnya meninggal juga. Membuat ia kembali sendiri dan memperjuangkan hidupnya seorang diri. Yibo tahu kehidupan di Beijing keras. Maka dari itu minimal ia harus mempunyai pendidikan bagus. Kuliah dengan predikat sarjana.

Bagaimana caranya, Termasuk jadi sugar baby.

"Diamlah, aku kenyang dengan ocehanmu!" sahut Yibo tak peduli, seraya menikmati angin sore lewat balkon apartemenya. Seakan ikut menghidupkan rasa sepi dari hati kecil pemuda Wang itu.

Sahabatnya yang bernama lengkap Ayuan hanya menghela nafas lelah. Ia tak tahu harus bagaimana menghentikan sahabatnya agar berhenti. Berhenti mencari sugar mommy. Berhenti menjual tubuhnya.

"Lalu apa yang terjadi padamu? Apa sesuatu hal buruk terjadi?" tanya Ayuan menyadari perubahan wajah Yibo sejak malam tadi.

"Sugar mommy ku belum membayarku," desis Yibo sebal. Tentu saja, ia sedikit geli, atas perubahan Yibo yang meraung menggemaskan. Kerja keras ia tak dibayar.