Xiao Zhan tersadar dengan sakit di seluruh tubuhnya. Ia langsung mengenali langit-langit kamar motel yang tak berada jauh dari club semalam. Kakinya sakit, tangannya terasa kram dan bibirnya terasa bengkak. Ia benar-benar di uji semalam. Bagaimana saat tubuh Yibo terus memberontak dan mengecupi wajahnya tiada henti. Belum lagi kadang memukul Xiao Zhan di seluruh tubuhnya agar di lepaskan. Untung saja Xiao Zhan segera meminta pengawalnya untuk mengambil suntikan obat tidur. Kalau tidak, ia tak akan bisa membayangkan apa yang terjadi.Xiao Zhan hendak bangkit ketika dia sadar ada seseorang yang memeluknya begitu erat. Tiba-tiba saja seluruh rasa sakit di badanya tidak terasa apa-apa di bandingkan hatinya mengerut perih.
Xiao Zhan menarik diri untuk bangun secara perlahan. Bukan karna sakit di tubuhnya, tapi karena tak ingin membangunkan Yibo. Ia kemudian menarik kepala Yibo untuk di posisi yang benar di ranjang. Menyelimuti tubuhnya hingga kedada.
Yibo menggeliat sesaat, namun matanya masih tertutup. Di lihat dari kantung lelaki muda itu, sepertinya Yibo kurang tidur sama sepertinya.
Tapi, Xiao Zhan tidak ingin kehilangan momen ini untuk dapat memandang mengelus serta mengecupi muka lucu itu, seperti menemukan kembali hidupnya. Xiao Zhan tak tahu apakah ia akan memiliki kesempatan lagi, mengingat ia tak boleh melanggar batasanya atau mengingkari janjinya kepada Zixuan.
Seandainya saja, ia tidak harus menerima janji itu.
Seandainya Yibo bukan anak Zixuan, sahabatnya.
Dan seandainya Zixuan tidak membuang Yibo dan menjadi ibu kejam.
Xiao Zhan tahu mengumpat tidaklah ada gunanya. Mengingat ini semua bukan kesalah Zixuan seratus persen. Kesalahanya yang bahkan Xiao Zhan tak tahu harus menyalahkan siapa. Tapi, kenapa ia yang tak tahu apapun kini terlibat? Apa salahnya? Apa begitu sulit untuknya bersama orang yang ia sayangi.
Xiao Zhan menunduk mengelus puncak kepala Yibo dan mengecup dahi lelaki itu cukup lama.
Aku mencintaimu Wang Yibo.
***
Yibo langsung terjaga ketika menyadari sosok Xiao Zhan kini menghilang. Ia panik dan beranjak turun dari Ranjang, sebelum memakai kembali pakaianya. Membuka pintu dan menemukan Jiang Cheng supir Xiao Zhan di hadapanya."Xiao Zhan dimana?"
"tuan muda sudah pulang."
Yibo menghela nafas. "Kenapa dia pergi begitu saja?"
Jiang Cheng memilih diam. "Ayo tuan muda saya antar pulang."
Yibo tak menjawab melainkan berjalan mendahului melewati Jiang Cheng.
"Tuan muda mau kemana? Ayo saya antar pulang." masih tidak menjawab Yibo memilih mengambil jalan di sebelahnya. Tapi lagi-lagi Jiang Cheng menahan langkahnya.
"Tuan muda saya antar."
"Tidak mau." tolak Yibo. "aku bisa sendiri."
Yibo berjalan cepat, menuju keluar motel lalu segera menyetop taxi.
Ia tidak tahu apa yang membuat Xiao zhan bisa datang semalam. Apakah ia mengirim mata-mata atau dia masih menginginkanya.
Yibo tersenyum miris jika mengingat apa yang ia pikirkan barusan. Jika memang apa yang ia pikirkan adalah untuk benar mengingikanya tapi kenapa Xiao Zhan mencampakkanya.
Yibo tidak peduli dengan tampilan ia sekarang. Apakah pakaianya telah benar terpasang apa tidak. Atau wajahnya yang jelek akibat hal-hal ekstrim yang ia lakukan semalam. Ia hanya ingin kembali ke apartemenya bertemu kasur. Mengistirahatkan kepalanya dan hatinya yang lelah. Melangkah masuk ke lift dan tak menyari jika ada seseorang menatap dari jauh, berdiri di samping mobil mewahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]Sugar Babby√
FanficWang Yibo seorang laki-laki berusia 18 tahun harus di hadapkan dengan kehidupan yang begitu keras. Membuat ia masuk dunia yang gelap dan kelam, tetapi tiba-tiba saja ia di tarik kedalam dunia yang menurutnya lebih baik. Namun, ternyata ... ia malah...