12. Promise.

6.4K 688 233
                                    


Untuk tanda miring merupakan Flasback ya.

Dan saya ingatkan, Ada adegan dewasanya. Wkwkwk. Tapi tidak sampai membuat keringat dingin. Apalagi semeriwing. Hahaha

______

"Papa."panggil A-ling kepada Xiao Zhan untuk kesekian kali. Mendesah saat mendapati pria tinggi itu melamun entah apa yang ia pikirkan.

"Papa kenapa, sejak dua minggu ini papa seperti tidak bernyawa."tanya A-ling langsung ke inti. Suasana Restoran yang tadi ramai di jam makan malam kini telah sepi. Namun, tidak Ada jawaban dari Xiao Zhan.

Yang Zi yang di ajak A-ling bergabung untuk makan malam kini melirik A-ling. "Sudahlah A-ling habiskan makan malamu."

"Tapi ma.."A-ling mendesah lalu melirik Xiao Zhan menemukan wajah papa nya yang masih diam membuatnya melorotkan bahu.

"Ya sudah, aku pulang duluan. Papa tidak seru." A-ling berharap saat ia bicara seperti ini Xiao zhan akan marah. Mengingat laki-laki tinggi itu paling benci jika makanan tak habis. Tetapi, Sampai 30 detik berlalu Xiao zhan tak berucap apa-apa. "Ya sudah ma, aku duluan."Lanjut A-ling bergegas keluar restoran dengan muka kesal.

Sepeninggalan A-ling meja makan itu kembali hening. Bahkan, Yang zi pun tak tahu bagaimana memulai pembicaraan sama Xiao Zhan. Ia merasakan aura dingin ditubuh laki-laki itu seperti pembatas antara dia dan dirinya.

"kemana sugar baby mu Xiao Zhan?" tanya Yang Zi langsung ke inti. Ia melirik hati-hati kepada Pria itu, takut akan marah. Tapi sama lelaki itu masih diam dengan menatap lurus kedepan. Membuat Yang Zi semakin tak menyerah.

"Kau sudah memutuskan kontrak, kenapa bisa? Bukanya kau sangat mencintainya. Ah salah kau mencintai ibunya bukan. Menceraikanku hanya untuk wanita sialan itu."

Xiao Zhan yang sejak tadi diam, bangkit berdiri secara tiba-tiba. Membuat meja yang ia tempati berderak. Membuat Yang Zi langsung merapatkan mulut. Xiao Zhan Merapikan jasnya lalu melirik sekilas ke arah Yang Zi.

"Asal kau tahu, aku menceraikanmu bukan karna siapapun. Itu karna dirimu yang begitu buruk. Jadi, jangan ikut campur urusanku." jawabnya. Meninggalkan Yang Zi yang mengepal tangan karna kesal.

Lalu berjalan menuju kamar mandi.

Di saat sudah cukup keheningan yang ia perlukan, barulah dirinya meninju dinding keras di sebelah wastafel. Menyalurkan rasa sakit dan mengepal tangan dengan darah menetes di sana.

"kenapa semuanya harus berantakan." Lirih Xiao Zhan berdiri menatap cermin. Sekilas ia menangkap bayangan Wang Yibo saat tersenyum padanya.

"Maafkan aku Yibo. Maafkan aku yang menjadi brengsek begini." Xiao zhan menutup mata, dadanya begitu sesak sekarang.

"aku juga mencintaimu sayang. Aku juga mencintaimu. Bahkan, sejak pertama kita bertemu. Tapi kita tidak bisa bersama_," ia mencengkram westapel dengan kuat, menutup matanya kembali diingatkan bagaimana wajah tersakiti Yibo.

Xiao Zhan merasa tidak berdaya. Menyakiti laki-laki yang sangat disayanginya seperti menguburkan tangan kedalam dada dan meremas hatinya sendiri. Tapi, ia harus melakukanya, meski menjadikan hatinya terluka. " Karna aku tak ingin kau terluka. Jika kau tahu bahwa mamamu yang meminta semua ini."

Sesaat Xiao Zhan masih terpaku. Ketika Ponselnya berdering adanya panggilan masuk. Menghancurkan lamunanya.

"emmm." sahut Xiao Zhan.

"tuan muda, Sepertinya tuan muda Yibo masuk ke club malam."

Xiao Zhan memejamkan matanya sejenak. Lalu menghela nafas, tidak bisakah Yibo tak melakukan hal yang membuat Xiao Zhan merasakan jantungnya terasa lepas.

[BL]Sugar Babby√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang