Tiga

158 23 4
                                    

Pagi ini Evelyn berangkat lebih awal karena ia sudah tidak sabar untuk menceritakan kejadian semalam kepada Alana.

Saat ia akan menaiki tangga untuk ke lantai dua ia sempat berpapasan dengan Alvaro, Evelyn sempat tersenyum kepada Alvaro tetapi ia tidak di tanggapi apapun oleh Alvaro.
Tapi cukup Alvaro melihatnya saja sudah cukup untuk Evelyn.

"Good morning semuanya" sapa Evelyn saat memasuki kelas.

"Tumben berangkat pagi" jawab Alana.

"Astaga temen nya berangkat pagi salah nanti berangkat telat juga salah" ucap Evelyn yang membuat teman sekelas menertawakannya.

"Emang kenapa lu tumben berangkat pagi" tanya Alana lagi.

Evelyn langsung duduk di kursinya dan memegang tangan Alana seperti apa yang akan ia sampaikan sanagt penting.

"Lu tau gak"

"Enggak lah kan lu belum cerita" jawab Alana.

"Ih mangkanya ini gua mau cerita" kesal Evelyn.

"Ya udah cepetan cerita" kata Alana

"Jadi kak Alvaro itu tetangga apartemen gua" ujar Evelyn yang membuat Alana melongo.

"Hah!! Kok bisa sih?" Tanya Alana yang masih tidak percaya.

"Jadi tadi malem itu gua kebangun sekitar jam setengah dua belas lah habis itu gua ke dapur buat minum air nah waktu balik ke kamar gua liat pintu balkon gua itu belum  ketutup rapat jadi gua mau nutup itu pintu tapi gak jadi karena langitnya bagus banget dan akirnya gua milih buat duduk duduk bentar di balkon. Tapi disitu gua ngerasa kayak ada yang liatin gua gitu,mangkanya gua cari sumbernya dan gua kaget banget kalo yang ngeliatin gua itu kak Alvaro kan gua langsung refleks ngomong nama dia trus dia tanya sama gua kok bisa gua tau nama dia tapi gua malah balik ke kamar goblok banget gak sih" oceh Evelyn dengan panjang lebar.
"Harusnya kan gua jawab omongannya kak Alvaro"  tambah Evelyn.

"Lu gak bohong kan" tanya Alana yang masih tidak percaya.

"Astaga ngapain gua bohong sama lu sih" jujur Evelyn.

"Ya bagus dong buat lu bisa tambah Deket sama kak Alvaro" ucap Alana.

Evelyn yang mendengar itu tersenyum dan mengkhayal bagaimanakah nasibnya nanti bersama kak Alvaro apakah mereka bisa menjalin hubungan atau hanya berteman atau bahkan tidak akan saling mengenal.

Ketika sedang asik mengkhayal tiba tiba ada dua orang kakak kelas yang masuk ke kelas kami.

"Pagi semuanya" sapa salah satu kakak kelas perempuan itu.

"Pagi kak" jawab kami serempak.

"Jadi kita ini dari osis 2019 dan bakal melantik osis 2020 jadi buat adik adik yang berminat untuk menjadi anggota osis bisa mendaftarkan diri ke kita"

"Aku pengen ikut kak" teriak Bastian.

"Oh oke nanti kamu isi formulir ini ya" ujar kakak OSIS itu.

"Aku juga" pekik Evelyn yang membuat satu kelas binggung karena pasalnya ia tidak tertarik pada kegiatan yang berbau sosial itu.

"Ini formulirnya nanti di isi ya" ujar kak Desy. Yups namanya kak Desi karena aku melihat name tag yang ada di bajunya.

"Thanks kak" jawab Evelyn.

***

"Lu gak gila kan Lyn" tanya Alana karena ia masih tidak percaya bahwa Evelyn memiliki minat untuk menjadi OSIS.

Couple Goals Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang