Evelyn melangkahkan kakinya untuk membuka apartemennya.
Gelap!
Mungkin kakaknya itu sudah tidur.
Ia pun melangkah mengendap endap agar kakaknya itu tidak terganggu olehnya.Tek
Evelyn menyalakan lampu ruangan tengah agar ia bisa melihat jalan.
"Bagus ya, anak cewek jam segini baru pulang" Evelyn sangat terkejut akan suara kakaknya itu. Ia pun membalikan badan dan melihat kakaknya sedang duduk di sofa sambil melipat tangannya di dada.
"Eh bang Vino belum tidur" ujar Evelyn yang kemudian berjalan pelan pelan menuju kamarnya untuk melarikan diri. Kurang lima langkah lagi Evelyn sudah akan mencapai kamarnya tetapi kakaknya itu kembali berbicara.
"Sini lu" ujar Vino yang saat ini sudah berdiri dan akan menghampiri adiknya itu.
Tanpa meninggalkan kesempatan Evelyn langsung berlari menuju kamarnya dan segera menguncinya agar kakaknya tidak bisa masuk.
Huftt Evelyn sanagt lega karena ia sudah berhasil masuk ke kamarnya tanpa harus mendengar ceramah dari kakaknya itu. Sebenarnya Evelyn tau jika kakaknya itu selalu marah ataupun mengomel jika ia salah tapi kali ini Evelyn sedang lelah untuk mendengarkan ceramahan itu.
"Dasar lu ya" Vino terus mengebrak kamar adiknya itu.
"Bang kalo mau ceramah besok aja deh ya, Evelyn capek mau tidur" Evelyn tetap menghiraukan kakaknya yang terus mengebrak pintunya.
"Awas aja lu ya" sepertinya Vino sudah capek untuk menghadapi adiknya itu.
"Good night bang,love you" ucap Evelyn kemudian menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut tebal kesanggupannya.
***
Tit tit tit tit
Suara alarm membuat Evelyn terbangun dari tidur yang ia rasa hanya sebentar. Evelyn segera menuju kamar mandi dan bergegas untuk mandi.
Setelah mandi Evelyn menuju ke ruang makan yang telah ada sang kakaknya. Evelyn merasa bahwa kakaknya hari ini berbeda,biasanya jika Evelyn sudah rapi di jam segini ia pasti akan memuji Evelyn.
"Bang tumben kan gua bangun pagi" Evelyn memulai percakapan agar ruang makan ini tidak terasa sepi.
Vino hanya diam saja dan tidak menanggapi perkataan Evelyn tadi.
"Bang lu masih marah ya sama gua" kini Evelyn telah duduk di depan Vino sambil menatap kakaknya tesebut dengan perasaan bersalah.
"Evelyn Janji deh gak bakal ulangin lagi" Evelyn memajukan jari kelingkingnya yang bahkan tidak di lirik sedikit pun oleh Vino.
"Gua capek Lyn nasehatin lu terus" Vino memang sedikit kecewa dengan adik perempuannya itu. Ia sudah berulang kali melarang Evelyn untuk pulang malam mau dari setiap kali Evelyn jalan dengan Alana dan sampai dengan Alvaro.
Evelyn hanya bisa menunduk dan menyesali atas perbuatannya. Pasti tadi malam kakaknya itu habis di marahi oleh mamanya. Walaupun kedua orang tua mereka berada di tempat yang jauh tapi mereka tidak pernah absen menghubungi mereka.
"Ya udah berangkat gih" Vino berjalan meninggalkan Evelyn yang masih termenung meratapi nasibnya ini.
Vino dan Evelyn berjalan beriringan menuju basemen untuk mengambil kendaraan mereka masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals
Teen FictionKetika orang yang kita benci sebenarnya adalah orang yang benar benar sayang dengan kita