Malam ini Evelyn tak berhenti tersenyum. Ia terus membayangkan wajah tampan Alvaro. Ia pun memutuskan untuk ke balkon dan berharap Alvaro pun berada di sana.
Seketika harapan itu sirna karena di sebelah balkon Evelyn hanyalah ada pemandangan yang kosong,tanpa ada pemiliknya. Tapi hal itu tidak membuat Evelyn meninggalkan balkon. Ia tetap duduk di sofa yang ada di balkon itu sambil melihat pemandangan indahnya kota Bandung di malam hari.
Untuk mengisi waktunya yang bosan Evelyn pun mengambil gitar yang berada di kamarnya kemudian membawanya menuju ke balkon.
Petikan demi petikan telah Evelyn lakukan dan hal itu telah sukses membuat Evelyn sedikit kehilangan rasa bosannya.
"Kak Alvaro mana sih" ujar Evelyn yang terus menatap tetangga sebelahnya itu,berharap sang pemilik akan segera keluar. Namun hal itu mustahil karena sudah hampir setengah jam ia berada di sana namun pemilik itu tidak segera keluar.
Malam Minggu Evelyn sangat sepi. Ia hanya menghabiskan waktunya di balkon. Biasanya jika malam Minggu begini ia akan pergi jalan jalan bersama Alana,hanya saja malam ini Alana sedang ada acara keluarga sehingga Evelyn hanya menerima nasibnya.
Ceklekk
Suara pintu yang terbuka dari arah kamar Alvaro membuat Evelyn seketika langsung menoleh dan terlihatlah sang pemilik kamar yang dari tadi ia tunggu.
"Kak Alvaro" ujar Evelyn dengan tersenyum.
"Selalu kata itu yang lu ucapin kalo ketemu gua" kekeh Alvaro.
"Hehe" sambung Evelyn.
"Btw lu gak jalan jalan gitu,biasanya kan cewek suka banget malam Minggu" kini Alvaro memulai pembicaraan kepada Evelyn.
"Aslinya sih mau jalan jalan cuma hari ini Alana ada acara sama keluarganya jadi gak bisa deh" jelas Evelyn sambil melihat kerlap Kerlip lampu di malam hari yang entah kenapa menjadi sangat indah sejak kehadiran Alvaro.
"Mau jalan jalan sama gua" tawar Alvaro yang entah kenapa bisa mengucapkan itu, sebenernya sudah sangat lama Alvaro tidak pernah jalan jalan bersama wanita mungkin itu pernah terjadi tiga tahun yang lalu.
Ucapan Alvaro tadi telah membuat jantung Evelyn seperti mau copot. Tuhan jika ini mimpi tolong jangan bangunkan gua sekarang.
Batin Evelyn yang kemudian menampar pipinya sendiri. Sakit!
Itu artinya ini tidak mimpi.Alvaro yang melihat itu pun terkekeh.
"Lu gak mau ya" tanya Alvaro untuk memastikan sekali lagi.
"M-aau kok kak" ujar Evelyn dengan sangat gugup.
"Gak usah gugup gitu,ya udah gua tunggu di bawah ya" ujar Alvaro yang kemudian diangguki oleh Evelyn.
Evelyn segera masuk ke dalam kamarnya dan berguling guling di kasur saking senangnya.
Evelyn memutuskan menggunakan hot pan dan atasan kaos putih yang bertuliskan 'bad girl' sedangkan Alvaro menggunakan celana panjang hitam atasan kaos putih yang di lengkapi dengan kemeja biru Dongker.
Keren!
Satu kata itu yang menggambarkan Alvaro saat ini."Kita mau kemana nih kak" tanya Evelyn sekedar untuk memulai pembicaraan agar suasana tidak terlalu canggung.
"Lu ikut gua aja,yang penting lu pasti bakal seneng sama tempatnya" jawab Alvaro yang hanya bisa di balas dengan senyuman cantik Evelyn.
Sekitar setengah jam Alvaro dan Evelyn berada di perjalan dan sekarang mereka pun telah sampai di tempat yang mereka tuju.
Baru saja motor Alvaro berhenti Evelyn telah turun duluan. Ia berlari ke arah tempat duduk yang menyuguhkan pemandangan malam kota Bandung. Alvaro yang melihat itu hanya tersenyum. 'Andai itu lu Bel'
Batin Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Goals
Teen FictionKetika orang yang kita benci sebenarnya adalah orang yang benar benar sayang dengan kita