5. MARTABAK TELUR

997 73 3
                                    

Hari ini Dome sedang menemani Pavel membeli beberapa buku untuk kebutuhan kuliahnya. Sebenarnya Pavel bisa saja meminjam buku diperpustakaan universitas, tapi kekasih manisnya itu lebih menyarankan agar Pavel membeli sendiri buku yang ia butuhkan.

"Dome, bisakah kamu membantuku mencari buku ini?" tanya Pavel sembari menunjukkan daftar buku apa saja yang harus ia beli.

"Tentu. Aku akan mencoba mencarinya kesana." Ucap Dome yang langsung melangkahkan kakinya menjauh dari Pavel.

"Terima kasih." Ucap Pavel. Dome hanya bisa tersenyum manis.

Setelah mendapatkan buku yang ia butuhkan dan membayarnya di kasir, Pavel berinisiatif untuk mengajak Dome untuk jalan-jalan sebentar.

"Ayo kita berkencan, Baby." Ajak Pavel.

"Apa kamu tidak belajar? Bukankah besok kamu ada ujian?" tanya Dome.

Pavel menggandeng tangan Dome, "Jadwal ujianku masih minggu depan. Sebelum ujian yang menyita waktuku itu datang, ada baiknya aku mengajakmu untuk berkencan sekarang. Karena aku tidak yakin saat ujian nanti aku bisa menemuimu atau tidak. Bagaimana?"

Dome nampak berpikir, lalu tersenyum sambil menganggukan kepalanya, "Tentu saja. Ayo kita berkencan."

Pavel langsung mengusap gemas pucuk kepala sang kekasih. Mereka pun memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar sembari menikmati waktu berdua.

"Pavel, aku ingin kita berburu makanan dipinggir jalan. Dengar-dengar dari Nong Joong, makanan disekitar toko buku ini sangat terkenal akan rasanya yang lezat."

"Tentu saja. Ayo kita kesana. Tapi sebelum itu, aku harus meletakkan belanjaanku ini di mobil. Kamu tunggu dulu disini na?"

"Hum." Angguk Dome.

Setelah selesai dengan urusannya, akhirnya mereka pun memutuskan untuk mencicipi berbagai makanan yang dijual dipinggir jalan. Mata Dome berbinar-binar senang melihat ada banyak makanan yang tersaji disana.

"Ini benar-benar surga dunia." Ucap Dome bahagia.

"Hahaha..ya, kamu senang?" tanya Pavel.

"Hum..terima kasih."

"Anything for you my princess." Ucap Pavel.

Dome mendelik pada Pavel, "Aku laki-laki."

"Kamu memang laki-laki, apa aku mengatakan jika kamu adalah seorang perempuan?" bingung Pavel.

"Ck! Tapi kata 'Princess' itu ditujukan untuk makhluk berjenis kelamin perempuan."

"Tapi kamu manis dan cantik melebihi perempuan." Gombal Pavel.

"Pavel! Diamlah. Dasar menyebalkan."

"Hahahahahaha maafkan aku...ya ampun..kekasihku benar-benar menggemaskan saat sedang merajuk seperti ini."

"Pavel!!"

"Iya iya..aku tahu kamu mencintaiku, Princess. Love you too, Baby."

Plok.

Dome langsung memukul lengan Pavel dengan kesal, bukannya kesakitan, Pavel semakin keras tertawa, dan hal itu membuat Dome semakin kesal dan ingin sekali menendang Pavel. Ya ampun..bagaimana bisa dia jatuh hati pada makhluk seperti Pavel Phoom, huh?

Tiba-tiba mata Dome tertuju pada sebuah kedai yang bertuliskan Martabak Telur. Dia mengerutkan alisnya bingung, Martabak..telur??

"Pavel." Panggil Dome.

"Eum? Apa kamu ingin makan sesuatu?"

"Ya. Aku mau itu." Ucap Dome sambil menunjuk kedai yang menarik perhatiannya.

PavelDome x ForthBeam [ONESHOOT]Where stories live. Discover now