35

6K 115 54
                                    

Pagi hari telah menyapa,membuatnya menyambut hari baru dengan semangat. Kali ini dia sedang berlari di pinggir pantai, soal anak-anak? Dia sudah menitipkan kepada sahabatnya.

Sudah lama rasanya dia tidak pernah berolahraga sepagi ini, sejak mempunyai buah hati memang dirinya jarang sekali melakukan kegiatan olahraga seperti saat ini.

"hai vin" sapa brian

"oh hai bri" sapa vina yang kini sudah berhenti berlari

"larinya sendiri vin? "tanya brian

"iya soalnya mereka masih pada tidur" jawab vina

"tapi tenang aja kamu sekarang gak sendiri lagi kok vin" ucap brian tersenyum

"maksudnya? "tanya vina tak mengerti

"kan sekarang disamping kamu ada aku, berarti kamu gak sendiri lagi kan soalnya udah aku temenin" jawab brian masih tersenyum

"apaan sih bri, tuh liat pacar kamu marah" ucap vina cuek

"BRIAN KAMU TUH YA DI DIEMIN MALAH NGELUNJAK, MANA GENIT-GENIT SAMA CEWEK LAIN LAGI" teriak wanita itu sambil menjewer brian

"aduhh iya iya maaf sayang, lepasin dong malu sama vina" ucap brian

"bodoamat, pokoknya kalo kamu kaya gini terus aku gak mau nikah sama kamu" ucap wanita itu yang kini sudah menangis

Vina yang melihatnya pun merasa iba. Vina merasa beruntung mempunyai suami seperti Arta walaupun dia entah pergi kemana tanpa ada kabar.

"em mbak maafin sikap brian ya, soalnya nih ya cowok ini tuh gak tahu di untung, playboy lagi, tapi kenapa aku bisa suka sama dia sih, kan kesel jadinya"ucap wanita itu yang sekarang sudah di hadapan vina

"emm iya gapapa, kalo bisa jagain ya calon suaminya biar gak pergi lagi"ucap vina tersenyum

"nah iya tuh bener, brian nanti aku mau iket kamu di gudang biar kamu gak Kabur-kabur lagi" ucap wanita itu kepada brian

"aduh sayang jangan kaya gitu juga dong"ucap brian memelas

"kalo gitu kita gak jadi nikah" ucap wanita itu lalu pergi

"vin, maaf ya dia emang kaya gitu" ucap brian tak enak hati

"brian belajar lah setia dengan satu perempuan, belajarlah mencintai pasangan dengan ikhlas dan setulus hati"ucap vina tersenyum

"saya pamit duluan ya vin" pamit brian yang di angguki vina

Selepas brian pergi, vina pun pergi meninggalkan tempat itu. Langkah demi langkah dia memasuki tempat yang di tinggali nya selama berlibur disini. Saat memasuki kamarnya anak-anak sudah tidak ada.

'mungkin mereka sudah pergi dengan eriya dan vanya'. Pikir vina

Vina pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya agar kembali segar. Kini tubuhnya kembali segar, namun dia tidak ingin pergi dari kamarnya.

Saat ini vina sedang berada di balkon dengan secangkir teh manis yang menemaninya saat ini. Sungguh lelah itu menghilang saat dia melihat pemandangan yang kini berada di hadapan nya.

Tiba-tiba suara pintu pun terbuka dan vina menghela nafas. Dirinya sudah selalu menasehati anak-anaknya jika ingin masuk sebaiknya ketuk pintu dulu dan mereka selalu menuruti nya.

"arvin,arin udah bunda bilang kan kalo mau masuk pintunya ketuk dulu" ucapnya masih duduk di balkon, merasa tidak ada respon dia pun masuk ke dalam kamarnya.

"ka-kamu? " ucap vina terkejut.

Orang yang selama ini dia rindukan,sekarang berada di hadapan nya sambil tersenyum tidak ada rasa bersalahnya sedikit pun.

'mimpi, ini pasti mimpi' pikirnya lalu menampar dirinya sendiri

"auu" teriaknya karena merasa sakit

Orang yang berada di hadapannya pun kini sudah memeluknya dengan sangat erat, sambil terus membisikan kata maaf.

"ini pasti mimpi kan? "ucap vina

"bukan sayang ini bukan mimpi" ucap arta
Lalu vina pun memukul dan mencubit arta sampai arta kewalahan dan merasakan sakit setelah dicubit oleh vina.

"ini nyata? " tanya vina masih tak percaya

"iya sayang ini nyata, maaf" jawab arta kembali memeluk vina

Sekarang arta merasa orang yang di peluknya saat ini menangis, dan itu semakin membuat dirinya merasa sangat sangat bersalah. Bukan seperti ini yang ingin dia rasakan disaat pertemuan pertamanya disaat kembali.

Arta sudah pasrah,vina sudah sangat menangis di pelukannya. Dan arta hanya menenangkan vina dengan sesekali mencium kening wanita yang ada di hadapan nya saat ini. Wanita yang selalu dirinya rindukan.

Mereka saling merindunkan satu sama lain, namun jarak dan ego dalam diri masing-masing lebih besar menguasai diri mereka.



















END









**************************
Menuju ending ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Married With SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang