Bagian 10

144 8 0
                                    

Happy reading^^

"Aku akan menunggumu di sini, kebetulan hari ini aku tidak ada jadwal" McKay duduk manis di sofa putih yang berada di ruanganku.

"Terserah kamu saja," aku mengambil laptop di meja lalu duduk di samping dia.

"Ada bisa kubantu?" - McKay.

"Bisa bantu ketikkan ini?" Aku memberikan map padanya.

"Tentu, apa ini?" McKay mengambil alih laptop-ku lalu mulai mengetik.

"Laporan kegiatan promosi Day6 selama satu tahun ini, lusa sudah bulan Januari dan saat ini mereka sedang mengadakan Showcase di Hongkong" aku merapikan berkas lainnya.

"Penutup tahun ini apa mereka akan beraktivitas di Korea?" - McKay.

"Sepertinya iya, karena mereka baru saja menyelesaikan fan meeting di Singapore dan Thailand" aku tersenyum lalu memasukkan berkas tadi ke laci meja.

"Padat sekali jadwal mereka, pastikan kesehatan mereka tetap dalam kondisi yang baik agar semua jadwal mereka di tahun depan tidak terganggu" - McKay.

"Iya aku mengerti," aku mencubit kedua pipinya gemas.

"Biarkan aku membantumu menyelesaikan ini terlebih dahulu," tangan kanan McKay menggenggam tanganku sementara tangan lainnya ia gunakan untuk mengetik.

"Baiklah," aku tersenyum lalu bersandar di pundak dia.

"Oke selesai," McKay membereskan berkas dan mematikan laptop-nya.

"Benar sudah selesai?" Aku menatap McKay.

"Iya sudah selesai semua, kamu ingin sesuatu?" McKay tersenyum lalu meletakkan semuanya di meja.

"Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu," aku tersenyum padanya.

"Hei tugasmu sudah selesai kan?" - McKay.

"Hm, ada apa?"

"Kita ke apartemenku sekarang, kita habiskan waktu bersama di sana" McKay mencium puncak kepalaku.

"Baiklah," aku tersenyum lalu mengembalikan laptop dan berkas tadi ke tempat semula.

Aku dan McKay bergegas menuju apartemennya. Sampai di sana aku langsung melepaskan baju hangatku dan merebahkan diri di kasur berukuran king size miliknya.

"Akhirnya aku kembali bertemu dengan kasur ini," aku berguling di kasur tersebut.

"Apa kamu begitu merindukan kasur ini?" McKay melepaskan baju hangat dan jam tangannya.

"Ya, aku begitu merindukan kasur ini" aku tersenyum.

"Apa kamu tidak merindukan pemiliknya?" McKay memposisikan dirinya di atasku.

"A-aku juga merindukan pemiliknya," aku menutup wajahku dengan kedua tanganku.

"Jangan ditutup seperti itu," McKay menggenggam tanganku di kanan dan kiri kepalaku.

"Aku malu," gumamku.

"Tidak perlu malu," McKay mengusap pipiku sambil tersenyum.

Chupp

"Aku lapar, kamu ingin makan sesuatu?" McKay merebahkan diri di sampingku.

"Eum, aku ingin kimbap" aku memeluk tubuhnya.

"Baiklah, akan aku pesankan untukmu tuan putri" McKay mencubit hidungku pelan sambil tersenyum.

"Kay," aku mendongak untuk melihat wajahnya.

My Destiny - Day6 Young KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang