(Dilarang keras plagiat!)⚠️
Hargailah penulis
(Votmenya:v)"Entahlah apa yang terjadi jika dia bersikap manis, mungkin akan ada perasaan yang bisa bersemayam tanpa dia ketahui"
~Aurel Rasyandra~Dzaky menutup pintu kamar dengan kasar, cowok itu memang lagi pulang dari rumah Kalvin pagi ini, karena memang ia menginap di rumah Kalvin ketimbang harus pulang ke rumah mewah itu yang selalu bertemu dengan ayahnya. Nyatanya, setiap menghindari pria itu selalu saja bertemu dan mengintimidasinya seolah-olah merawatnya dengan baik.
Setelah diam beberapa saat ia melihat jam yang menunjukkan pukul 6 pagi, seketika cowok itu berdiri dan melangkahkan kaki ke kamar mandi, baru saja selesai ia langsung menuju bawah dan berangkat ke sekolah. Namun, saat hendak keluar ia berpapasan dengan Fakhri - ayah Dzaky yang baru saja kembali setelah mengambil beberapa dokumen di bagasi mobil. Untuk sesaat keduanya saling pandang , hingga akhirnya Dzaky memutuskan kontak mata dan segera pergi dari rumah itu.
Fakhri sesaat menghela nafas karena ulah anaknya,padahal pria paruh baya tersebut, seringkali mencoba untuk memperbaiki hubungannya dengan anaknya namun semua sia-sia.
Kala mendekati sekolah, Dzaky segera memakirkan motornya dan berjalan menuju kantin sekolah, karena cowok itu belum sarapan sama sekali. Dzaky menghela nafas sebentar cowok itu sebenarnya belum pernah berangkat sepagi ini, namun dunianya berubah ketika mengenal Kakak kelas itu. Beberapa saat ketika ia berjalan di koridor ia melihat kak Aurel sedang menuju kelasnya, senyum terbit dari bibir cowok berambut pirang, segera ia menghampirinya.
"Pagi Aurel" sapa Dzaky
Aurel yang disapa hanya memutar matanya jengah ia pun tersenyum tipis dan segera pergi ke kelas, mengetahui pergerakan kakak kelasnya, Dzaky segera mencekal lengan cewek ini."Lepas"
Aurel menatap tajam ke arah Dzaky, namun cowok yang ditatapnya selalu senyum yang entah mengapa membuat gadis itu sedikit salah tingkah."Gak, lo harus temenin gue makan di kantin."
"Gak gue gak mau, lo tu adek kelas yang hormat dikit." Sentak Aurel dan segera melepaskan tangannya dari genggaman cowok itu. Dzaky yang melihat Aurel susah melepaskan genggamannya hanya tersenyum dan menarik paksa hingga mereka tiba di kantin.
Aurel menatap malas cowok didepannya ini, jujur ia sudah sabar mengahadapi tingkah cowok aneh ini,hingga pagi ini harus menemaninya di kantin. Aurel yang ingin pergi dari tempat ini, selalu saja dicegah oleh Dzaky, sebenarnya ia berani beranjak dari tempat itu, karena Dzaky hanya adek kelasnya, tetapi ia mengurungkan niatnya Karena sedari tadi tangannya digenggam erat oleh cowok itu.
"Lo kenapa sih selalu saja nganggu hidup gue? Lo nggak bosen apa?" Perempuan itu menatap Dzaky
"Karena gue nggak mau liat lo bahagia dan gue juga gak bosen nggangu lo" Dzaky ikut menatap Aurel dan tersenyum manis kearahnya.
Aurel yang mendapat senyum itu, lagi-lagi ia harus menetralkan jantungnya yang berdetak secara cepat. Namun tetap saja laki-laki itu menatapnya intens hingga ia salah tingkah dan menghindari tatapan itu.
"Ini nasi rames nya mas" ucap ibu kantin,yang mengalihkan perhatian, hingga Aurel menghela nafas lega.
"Cepat makan, gue nggak banyak waktu untuk nemenin lo." Ucapannya terdengar dingin. Dzaky yang mengetahui jika cewek didepannya ini tidak suka menunggu, ia pun segera menghabiskan makanannya.
Dzaky yang sudah selesai makan segera membayar dan menarik tangan Aurel untuk pergi dari sini.
"Gue mau ke kelas, lo mau bawa gue kemana lagi?"
Tidak ada jawaban dari Dzaky, cewek itu berusaha melepaskan genggamannya.
"Gue mau nganterin lo ke kelas." Jawab Dzaky. Aurel hanya pasrah dan ia berusaha menyeimbangkan jalannya. Saat berada di koridor kelas 11, Aurel beberapa mendengar bisikan dari siswi-siswi."Lah itu Aurel kan, kok dia jalan sama adek kelas itu?bukannya dulu Deket sama kak satria kelas 12 ya?"
"Iya, padahal dia OSIS tapi kelakuannya kayak gitu"
"Hahaha iya"
Dzaky yang mendengar bisikan itu, langsung mempercepat langkahnya dan menarik Aurel agar cewek itu tidak memikirkan kata-kata yang tak penting.
"Lo gila ya!"ucap Aurel setelah sampai di depan kelasnya. Kalau saja cowok didepannya ini tidak memaksa dia nemenin ke kantin mungkin dia tidak akan jadi bahan perbincangan.
Dzaky menatap sekilas lalu mengacak-acak rambut gadis itu.
"Jangan dipikirkan, orang memang suka mengurusi orang lain, lo masuk, gue ke kelas dulu, makasih sudah menemani aku tadi."
Aurel semakin kesal, lantas cewek itu masuk dalam kelas. Dzaky yang melihat itu hanya tersenyum dan pergi meninggalkan kelas Aurel.🌵
Baru saja duduk di kursi , bel sekolah berbunyi menandakan sudah masuk pelajaran pertama.
"Anjir padahal gue baru masuk" ucap Aurel, melihat tingkah sahabatnya Kinan hanya tertawa pelan.
"Salah lo juga kali, lo habis jalan kan sama adkel ganteng itu hahaha." Aurel menatap tajam ke arah kinan, "lah anjir gue nggak jalan tapi gue ---"belum sempat melanjutkan kata-katanya, terdengar suara seseorang masuk dalam kelas.
"Selamat pagi anak-anak," sapa Bu Dian guru matematika.
Kinan yang melihat wajah kesal Aurel kembali tertawa pelan.
"Udah ceritanya nanti aja, kalo sekarang lo bakal disuruh keluar."ucap Kinan dan kembali fokus pada pelajaran Bu Dian....
Setelah melaksanakan hukuman dari pak Burhan karena tidur dalam kelas, Dzaky kembali menuju ruang BK karena cowok itu juga dipanggil oleh Bu septi.
"Dzaky, kenapa kamu sering buat ulah di kelas?"
Perempuan paruh baya itu menatap Dzaky dengan tatapan yang tajam.
"Bu, saya tidak pernah membuat ulah di kelas, saya hanya tidur saja, kenapa ibu mengartikan itu membuat ulah? Kata pepatah kita juga harus mengapai mimpi dan untuk mengapai mimpi kan diperlukan adanya tidur Bu,"
Bu Septi menatap dzaky sambil memijit pelipisnya yang terasa pusing." Dzaky, sekarang lebih baik kamu keluar dari ruang ini dan kembali ke kelas!"bentak Bu Septi"Lah salah mulu," decak Dzaky kemudian melangkahkan kaki keluar dari ruang itu.
"Dzaky!"
Dzaky menoleh ke belakang mendapati seorang wanita. Cowok itu hanya mengangkat alisnya. "Ya?""Hai Dzaky gue Serin anak kelas sebelas IPS 3," ucap cewek itu sambil menjulurkan tangannya.
"Oh oke kak," ucap Dzaky datar dan kembali ke kelas tanpa membalas uluran tangan cewek itu.
Serin, cewek itu menggerutu di dalam hati atas sikap Dzaky yang terkesan dingin.
Alhamdulillah hari ini bisa update lagi, insyaallah liburan kali ini saya bisa update tiap hari, terimakasih yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan ini yang mungkin adak-acakan🤗
17, Desember 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feeling✅| COMPLETED (Blm Revisi)
Teen FictionAurel sangat menyukai 'dia' yang pergi entah kemana, gadis itu juga tidak mau membuka hati kepada siapapun, tetapi apa boleh buat, saat menginjak SMA ia bertemu oleh cowok berambut pirang yang tak lain adalah Dzaky Afnan Malik. Bagaimana perasaan Au...