TIGA BELAS

8K 464 51
                                    

JOSHUA SMITH

Aku tahu Kelly kesal padaku. Dengan ekor mata, dapat kulihat bagaimana raut wajahnya berubah menjadi masam, namun itu sama sekali tidak mengurangi kadar kecantikannya. Aku memang sengaja bertingkah kekanakan, karena memang dia sama sekali tidak peka dengan hal terbesar yang ku butuhkan.

Kebutuhan. Ya, itulah yang aku perlukan. Aku rela jika harus terjatuh berkali-kali dari kursi dengan keadaan terikat, jika setelah itu Kelly bersedia memberi penawarnya.

Aku bahkan bersedia melakukan apa pun lagi setelah itu, tapi yang aku dapatkan adalah sebaliknya. Sejujurnya, apakah benar Kelly juga mencintaiku? Oh, sungguh tak bisa kubayangkan jika ia tidak memiliki perasaan apa pun padaku, dan aku tidak akan pernah percaya jika dia membohongiku.

"Astaga, Jo? Kau benar-benar lucu. Apa yang kau bilang tadi? Seperti seekor kura-kura? Oh, yang benar saja. Kita ini manusia, Jo. Bukan hewan atau tumbuh-tumbuhan, hahaha..." Namun saat mengingat lagi bagaimana ia menertawakanku, amarahku benar-benar tak bisa kubendung.

"Aku akan pergi ke Rumah Sakit sekarang. Aku pergi dengan Bibi Shena, Jose dan juga Gabriel, jadi jika kau ingin ikut maka-"

"-Tidak ada seorang pun yang boleh keluar dari mansion ini tanpa seizinku! Tidak Bibi Shena, tidak Gabriel, terlebih lagi kau! Tidak sama sekali!" Bahkan aku sampai membentaknya di sana.

Seketika itu juga, sebenarnya aku segera menyadari kesalahanku dan bersiap untuk meminta maaf, "Jo, aku tidak bermaksud membuat hidungmu sakit. Kau sudah mengikatmu, bukan? Kau sendiri yang-"

"-Cukup, Kelly! Aku sedang sibuk! Jika kau tidak bisa duduk diam, maka sebaiknya kau istirahat agar bayi itu tumbuh dengan sehat!"
"Aku membencimu, Jo! Kau sungguh menyebalkan!" Namun, apa yang keluar dari pita suaraku berbanding terbalik dengan apa yang sedang aku pikirkan, saat Kelly kembali mengungkit-ungkit tentang hidungku.

Aku kembali membentaknya dan hal tersebut adalah pemicu yang membuat Kelly pergi meninggalkan ruangan kerjaku, bersama dengan tetesan air matanya.

Ya, Kelly menangis. Istriku yang sedang mengandung itu mengeluarkan air mata karena perbuatanku. Oh, Tuhan. Bunuh saja aku sekarang. Bagaimana bisa aku setega itu padanya? Seharusnya aku segera meminta maaf tiga menit yang lalu, bukan? Tapi kenapa aku gagal melakukannya? Oh sungguh ini benar-benar menjengkelkan.

Secepat kilat aku menyimpan hasil pekerjaanku di laptop, mematikan benda sialan itu dan berdiri dari kursi kerjaku untuk mengejar Kelly.

📲 I'm hurting baby, I'm broken down. I need your loving, loving. I need it now. 📲

Akan tetapi ponsel di atas meja kerjaku tiba-tiba saja berdering, menampilkan sederet nomor ponsel Damien, sahabatku yang beberapa tahun ini sudah berpindah tempat tinggal di Benua Asia.

Dengan tergesa aku menggeser ikon berwarna hijau di layar ponselku dan meneriakinya,

"Brengsek kau, Dami!? What's wrong with you? Jam berapa sekarang di sana? Bukankah ini masih pa-"
"-Apa kabar, Josh? Lama tidak berjumpa dan mendengar suaramu. Kau masih ingat dengan suaraku, bukan?"

"Shit! Kau-"

"-Tepat sekali. Ini aku Jessa. Aku bertemu dengan Dami kemarin seperti biasanya. Dia mengatakan jika Barbara sudah mati, jadi secepatnya aku akan kembali ke Manhattan dalam waktu dekat untuk menagih janjimu dulu! Aku tidak peduli dengan Nanny yang baru kau nikahi itu, karena aku tahu betul kau menikahinya hanya karena putramu membutuhkan ibu. Dia sama sekali tidak pantas mendapatkan status itu, karena sampai kapan pun juga cintamu hanya untukku seorang!"

Klik

Tut tut tut tut

"ARGHHH...! Damien, brengsekkk...!" Lalu seketika itu tubuhku terasa begitu lemas, laiknya sepotong ice cream yang meleleh akibat terkena panas. "SIALANNN...!"

BRAKKK...

Saat otakku bekerja dengan menampilkan potongan-potongan slide ketika aku dan Jessa pernah bersama ketika kami masih remaja dulu, tentu saja tanganku pun secepat kilat membanting semua barang-barang yang ada di dalam ruangan kerjaku.

"Ini tidak boleh terjadiii...! Ini tidak boleh terjadi lagiii...! ARGHHH...!" Karena aku tak dapat memastikan apakah nanti aku harus diam atau melawannya, ketika dia akan memperlakukan Kelly seperti Barbara juga.

Jessa bagaikan Maleficent yang jahat dan masih belum bisa aku singkirkan beberapa tahun belakangan ini, "Tolong kau jaga putriku baik-baik, Tuan Muda. Aku hanya memiliki dia di dalam dunia ini. Aku rela kau mendapatkan sepasang retina mataku untuk bisa kembali melihat betapa indahnya dunia ini, tapi kumohon jagalah dia untukku." Sebab pesan mendiang Josep Guardiola selalu saja menjadi batu sandungan untukku, bersama sepasang retina matanya yang kini melekat di mataku.

Beberapa saat lamanya, tentu saja yang bisa kulakukan hanyalah mengumpat dan terus saja mengumpat di sana, "Brengsek brengsek brengsekkk...! Apa yang Nuel perbuat selama ini, hah? Kenapa Jessa bisa muncul bersama Dami? Aku sudah menyuruh untuk membunuhnya, bukan?! Aku tidak butuh wanita sialan yang tidak bisa menjaga kehormatannya untuk satu pria! Kami benar-benar tidak boleh bertemu lagi, karena retina sialan dari ayahnya ini mungkin saja akan kembali tunduk ketika melihat dia kembali berdiri di hadapanku!"

BRAKKK...

"Astaga, Jo? Ada apa denganmu? Kenapa kau merusak semuanya?"

"Shit! Apa yang kau lakukan, Kelly! Kenapa kau mengulanginya lagiii...?!"

"Jo, aku- Hemphhh..." Namun, kedatangan Kelly dari balik pintu dengan pakaian sialan yang melekat di tubuhnya, ternyata mampu mengalihkan kegilaanku.

Secepat kilat aku membungkam bibir penuh Kelly yang masih ingin melontarkan kata-kata di sana, "Hemph, Jo-"

"-Sialan kau! Siapa yang memberimu pakaian gila ini lagi, Baby?! Kau ingin terus memancing kemarahanku? Kau ingin aku terus merusak semuanya? Aku akan memberi hukuman sekarang juga!?" Akan tetapi aku juga tak bisa hanya tinggal diam, sementara isi kepalaku terasa penuh dengan api kemarahan yang berkobar-kobar.

Pakaian aneh yang sangat sukar untuk aku robek saat kami saling berbagi bibir tadi, adalah salah satu alasan mengapa aku tidak bisa meredam emosi dalam jiwaku.

"Sakit, Jooo... Aku hanya ingin memuaskanmu saja. Ta..tadi kau belum mendapatkan pelepasanmu, ja..jadi aku bermaksud untuk..."

"Untuk apa, Baby? Cepat katakan untuk apa? Untuk merubah dirimu sekali lagi menjadi seperti wanita jalang dengan memakai pakaian sialan ini? Oh, shit! Kau memang benar-benar harus dihukum, Mrs. Smith! Kau harus dihukum sekarang!" Namun, tiba-tiba saja aku merasa lucu dengan apa yang keluar dari pita suara Kelly, dan alarm waspada dalam kepalaku pun berbunyi nyaring saat itu.

Sebagai seorang pemilik mansion yang memperkerjakan beberapa maid dan juga bodyguard, aku tahu ide ini mungkin sangat gila untuk kami lakukan, "Arghhh... Ka..kau mau membawaku kemana, Jo? Ak..aku belum memakai jubah piamaku kembali."

"Jangan banyak bertanya, Baby? Kau hanya perlu menyiapkan tenaga saja, karena aku akan secepatnya menagih janjimu untuk memuaskanku. Kau tak lupa dengan kata-katamu tadi, bukan? Aku sudah tidak sabar, Sayang. Aku sudah tidak sabar untuk memakanmu, cup." Tapi saat itu kewarasanku mungkin berjumlah lebih sedikit dengan kegilaanku, sehingga tanpa memedulikan keadaan Kelly yang belum memakai jubah piamanya, aku dengan cepat membawanya menuju ke kolam renang.

Tujuanku hanyalah mencari kebahagiaan yang sudah aku temukan dalam diri Kelly, karena dia adalah obat paling ampuh untukku saat ini dan mungkin juga selamanya.

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

To be continue...

MY SEXY WIFE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang