Selama challenge-nya belum selesai, Jeni membuat konten video agar channel-nya selalu ramai, dan juga Jeni tetap terlihat aktif menjadi YouTuber. Seperti sekarang ini, Jeni baru saja mengunggah video ketika dia dan teman-temannya mengunjungi festival makanan tiga hari yang lalu--tentunya sebelum aksi menembak itu.
Dalam waktu kurang lebih lima menit, kolom komentar sudah dipenuhi oleh fans-fans Jeni. YouTuber cantik itu kini fokus membaca komentar-komentar sambil sesekali tertawa ketika membaca komentar lucu.
Sampai ada orang yang membuka pintu kamarnya, Jeni masih tidak sadar. Gadis itu masih tertawa sendiri, apalagi kini kolom komentarnya makin bertambah. Jeni sesekali membenarkan komentar fansnya tentang Oci yang tingkahnya membuat kesal sekaligus lucu.
"Gila, komenannya tentang si Oci semua," ucap Jeni.
"Gue gitu, lho!"
Barulah Jeni sadar ketika ada yang menyahuti ucapannya. Dia lantas berbalik dan melihat Oci sudah berdiri di belakangnya. Perasaan tadi tidak ada orang lain di kamarnya. Jeni mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar. Ternyata Jihan dan Shafira juga ada di sana sedang berfoto bersama boneka baby bear. Jeni kembali memperhatikan Oci yang kini ikut membaca komentar di videonya. Serius, Jeni masih kaget, tiba-tiba mereka ada di kamarnya. Maksudnya, kapan mereka masuk?
"Lo kapan masuknya?" tanya Jeni pada Oci.
"Tadi pas lo ketawa sendirian kek orang gila." Itu Shafira yang menjawab.
Oke, Jeni sekarang paham kenapa dia tidak sadar ada orang masuk. "Mau ngapain ke sini?" tanyanya.
"Mau liat hasil rekaman video yang kemaren," jawab Jihan. Gadis itu kemudian memperlihatkan paper bag yang dibawanya. "Sekalian mau kasih oleh-oleh dari Jogja."
Jeni menurutinya. Dia mengambil laptop di meja dan membawanya menuju kasur, tempat Jihan dan Shafira berada. Jeni dapat mendengar dumelan dari Oci yang terganggu aktivitas membaca komentarnya.
Kemudian mereka berempat beringsut merapat untuk melihat hasil rekaman video kemarin. Video dimulai ketika Jeni dan Radit keluar gerbang. Letak pengambilan video benar-benar strategis, mungkin tidak ada yang menyadarinya. Semua itu diatur oleh Shafira yang pandai dalam hal sembunyi-sembunyi.
"Ih, anjir! Bener-bener berjalan mulus ini mah! Raditnya gak curga samsek, cuy!" Shafira berkomentar setelah rekaman video itu selesai diputar.
"Ho'oh, Jen. Lo berhasil bikin si Radit nurut." Oci mengacungkan jempol tangannya.
"Kata lo Radit nyebelin, tapi kok, keliatannya elo yang nyebelin?" tanya Jihan. "Eh, elo, kan emang nyebelin," lanjutnya yang mendapat tatapan tajam dari Jeni.
Sementara itu Shafira dan Oci malah ngakak mendengar ucapan Jihan. Jeni ingin marah, tapi males. Mumpung mood-nya sedang bagus hari ini, jadi dia hanya memasang muka malas.
"Gak tau. Sejak gue ajak ke kafe juga tuh anak udah ngelamun duluan," jawab Jeni. Daripada kesel, mending Jeni membuka oleh-oleh dari Jihan yang ternyata isinya getuk.
"Terus rencana lo apa selanjutnya?" tanya Jihan.
Jeni berhenti mengunyah, dia berpikir sesaat untuk mengingatnya. Gadis itu tersenyum ketika membayangkan rencana selanjutnya akan berjalan lancar.
"Sini gue kasih tau."
Shafira, Jihan, dan Oci langsung mendekat ke arah Jeni untuk mendengar rencana yang dibuat YouTuber itu.
⏪⏸⏩
"Abang!"
Suara gadis kecil dibarengi dengan ketukan pintu membuat Radit yang sedang mengerjakan tugas seketika tersentak. Ya ... gimana gak kaget kalau lagi fokus malah ada yang mengganggu. Radit tahu siapa yang barusan membuyarkan konsentrasinya. Tanpa menyuruhnya masuk, gadis kecil itu kini sudah ada di samping Radit, mengintip kegiatan abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Only Challenge
Teen FictionBerawal dari challenge konyol yang membuat Jelita mengerti bahwa tidak selamanya menjadi youtuber itu selalu enak. 2019