my shine bright (End)

02

Haii readerss...

Author kembali...

Maaf dichap ini jika banyak

kesedihann...😢😢😢 dan air mata

Bukankah setelah hujan akan ada pelangi ... 😊😊

Masih flashback yagh readers..
.
.
.
.
.
.
.

🥀

🥀

🥀

Hubungan Ae dan pete semakin akrab, dalam menghadapi masa ospek, mereka selalu bersama dengan beberapa geng Ae yang memang kenalan ae dari sekolah sebelumnya, namun berbeda dengan pete yang orangnya tertutup maka ia hanya dekat dengan orang suruhan tuan Jira , namun selebihnya pete memang akrab dengan Ae.

Jira thanapon tetap kukuh pada janji dan keinginannya.. niatnya untuk membahagiakan pete dan untuk menjadikan pete sebagai menantu dalam keluarganya itu sudah sangat kuat, dan  pastinya tak ada yang boleh mengganggu gugat. Kecuali jika nantinya pete menyerah.

Pagi itu...

Tuan jira menghubungi pete, Tuan jira akan selalu mengontrol pete di tiap harinya namun kadang di waktu yang berbeda, sebenarnya tiap tuan jira menghubunginya pete sedikit gugup
Seperti saat ini

" Hallo pagi paman jira "

" pagi pete, bagaimana kabarmu nak "

" pete baik paman.. paman apa kabarnya!?"

" paman juga baik pete , paman menghubungi pete untuk menginformasikan jika  sebentar lagi akan ada sekretaris paman menjemput pete, akan mengajak pete untuk fitting jas . Pete bersiap2 yagh !"

Pete yang mendengar berita itu swmakin gugup, karena ia tau jika semua ini terasa mustahil, semua ini hanya akan menjadi masalah nantinya, pikiran pete menjadi terpecah, antara ia merasa bahagia namun lebih banyak merasa sedih

" ta..tapi ~ paman untuk apa??

" ini sudah waktunya nak.. 6 bulan sudah berlalu nak , sekarang sudah waktunya.. paman berharap kau bisa mencoba terdahulu nak " tuan jira tau jika pete sedang cemas

" ta~pi paman! ,semua ini tidak mungkin~ , apakah paman sudah yakin..!?, mengapa paman harus melakukan ini,sesungguhnya  pete takut menghancurkan kepercayaan ae.. pete takut ini akan membuat ae marah paman.."  pete punya alasan mengatakan hal ini pada Tuan Jira

" ada apa pete !? " tanya tuan jira diseberang telpon sana

" paman ! Fikirkan lah kembali, bagaimana jika Ae mempunyai seseorang yang disukainya atau ae memiliki seseorang saat ini " ucap pete karena ia tidak pernah melihat ae tertarik pada hubungan sejenis , bahkan yang pete tau ae membenci hubungan seperti itu

" kau tak perlu memikirkan itu pete, hari ini paman akan bicara pada ae dengan baik dan akan memberikan pengertian padanya .. dia pasti akan menerimanya..pete jangan khawatir nak "

Pete tak bisa lagi berbuat apa2 , ia hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti, karena ia sudah dapat sangat merasakan bahwa hal itu mustahil, meskipun ia berharap, dan bahkan saat ini ia tengah mencintai Ae namun pete sangat tau itu berbeda dengan Ae.

" ba..baik paman.. pete ikut saja " ucap pete pelan

" baiklah nak "

Sambungan telpon akhirnya terputus, pete menghempaskan tubuhnya ketempat tidurnya, fikirannya berkecamuk, segala sesuatu yang mustahil, ia memejamkan matanya membayangkan akan apa yang terjadi nantinya, walau ia sangat dekat dengan ae , bahkan ae kerap menjadikannya tempat curhat dan berbagi, pergi bersama pulang bersama selama 6 bulan terakhir , dan akhirnya iya akan berakhir dengan ae yang pasti akan sangat membencinya.