10

5K 289 23
                                    

Next.....yagh...

Jika penulisan ga bisa dipahami atau expresi penulisan mohon dipahami yagh..

Autor hanya penulis kacangan... yang tiba2 muncul karena ngehaluin dua anak thai ini ..

Padahal yagh ga dapet apa2 ..

Koment dan vote dari kalian adalah sebagian dari penyemangat, kurang vote dan koment upnya bakal lalod juga hahahaha...

Becanda...

🍁

🍁🍁

🍁🍁🍁

Pagi ini Ae kembali bangun lebih Awal , sepertinya ia tak tidur , fikirannya entah menjelajah kemana, berbeda dengan pete, mungkin karena pengaruh obat injeksi yang diberikan dokter , semalam selesai usai mendengar Ae terisak iapun tengah diliputi rasa ngantuk hingga ia tidur dengan pulas .

Ae membersihkan dirinya , dan seperti biasa ia membuat coffe untuk menyapa dahaga dipagi hari, lagi2 ia menatap taman didepan sana.

" aku yang salah disini, aku harus menerima konsekuensi ini, aku hanya harus berusaha menunjukan aku tengah berubah meski ini sangat terlambat!" Pikir Ae

Setelah usai menyesap coffenya Ae mendekati ranjang pete, ia menyempatkan menyium kening pete sebab dilihatnya pete masih tertidur lelap, kini waktu menunjukan tepat pukul 8 pagi . Sebentar lagi orang tua pete akan datang, tak berapa lama seorang perawat tengah datang mengantarkan sarapan Pete , beserta obat yang harus dikonsumsinya langsung mulai hari ini, karena pemberian obat injeksi berakhir kemarin.

" ini obat minum tuan pete , dan siang nanti ia akan mulai terapisnya bersama dr In" ujar sang perawat menginfokan jadwal terapi pete.

Saat sang perawat tengah pergi, akhirnya pete terbangun dari tidurnya, ia langsung menatap Ae yang tengah tersenyum menyambut paginya.

" morning bunny "

" morning phi "

" Phi~ "

" ya ada apa ? Apa kau memerlukan sesuatu??"

" pe-pete, itu...mmm" pete malu2 mengucapkan maksudnya

" ada apa hmmm"

" pe-pete pingin..pipis " cicit pete

Ae tersenyum , karena memang sejak kemaren malam kateter yang dipasangkan pada pete tengah dilepas, jadi mau tak mau pagi ini ia musti kekamar mandi untuk pipis .

" baiklah , phi gendong yagh " ucap Ae, sambil menutup selang cairan infusnya yang tinggal sedikit, kemungkinan siang nanti akan diganti dengan yang baru

Pete pun mengangguk malu, kini rona dipipinya sudah seperti tomat masak, saat Ae membantunya berdiri dihadapan toilet dikamar mandi itu.

" phi ~ tu-tutup matanya " pete belum kuat berdiri lama akhirnya Ae menemani pete, jika tau begini ia tak mau dilepas kemarin kateternya , menurut pete ini memalukan, jika semalam ia masih ditemani ibunya, namun ini Ae pria yang menurutnya baru dikenalnya beberapa hari.

my shine bright   (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang