"Hey, semuanya! aku sudah kembali! " Shion berlari lari dan berhenti didepan Naruto dan Hinata
"Apa ada yang salah?" tanya Shion ketika menyadari kalau ada aura suram disekitar NaruHina seperti ada perang dingin antara mereka.
"Ah, tidak apa apa kok, setelah ini kita mau kemana? " tanya Hinata
"Tentu saja kerumahku!" jawab Shion semangat
Shion membawa mereka memasuki bangunan yang cukup besar. Bagunan ini bahkan tidak bisa disebut sebagai rumah, namun kastil. Sepertinya Shion akan membawa mereka menemui orang yang penting di kota ini.
"S-shion, apa kita t-tidak salah tempat?" tanya Hinata dengan gagapnya yang kumat
"Tidak, aku sangat mengenal tempat ini, aku bahkan bisa kesini dengan mata tertutup," sahut Shion lugas
"Firasatku tidak enak soal ini," bisik Naruto
"Tapi, kita tidak bisa mengecewakan Shion kalau pergi begitu saja,""Jadi, sekarang apa? " tanya Hinata
"Yah, tidak ada pilihan lain selain pasang sabuk pengaman dan nikmati perjalanan ini, " jawab Naruto enteng
Saat mereka lewat, orang orang di dalam kastil berhenti melakukan aktivitasnya dan memberi jalan pada Shion. Mereka menunduk penuh hormat padanya. Naruto dan Hinata-secara naluriah-ikut melakukan hal yang sama.
"Hey Shion, apakah kau adalah orang yang sangat penting disini?" tanya Naruto polos
Shion terkekeh kecil, ia mengangkat dagunya sedikit lalu mengibaskan rambutnya kebelakang.
"Aku tak begitu penting, hanya saja ayahku sangat dihormati di Nakuni. Aku lebih suka memanggilnya ayah, tapi mereka selalu saja memanggil ayahku dengan sebutan 'Raja', "Naruto dan Hinata tersentak. Mata mereka membulat tak percaya sekaligus kagum. Jadi, Shion adalah seorang puteri raja? Kenapa mereka baru menyadarinya sekarang? Mereka merasa sangat malu karena memperlakukan seorang puteri layanknya rakyat jelata.
Naruto dan Hinata langsung berhenti berjalan dan berlutut pada Shion. Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.
"Maafkan kelakuan kami Shion sama," ujar Naruto penuh hormat
Hinata dengan sengaja menyikut Naruto keras keras,
"Hey, kau harus memanggilnya dengan marganya,""Memangnya apa marganya?"
"Mana kutahu,"
"Tuh, kan"
"Aku kan hanya memberi saran,"
"Sudahlah, hentikan ini. Tolong simpan perdebatan antara tikus sopan dan tikus urakan ini untuk nanti, oke?" pinta Shion
"Baiklah, Shion sama," jawab NaruHina serempak
"Hey, berhenti memanggilku dengan suffix memuakan itu!" tegur Shion
"Atau aku akan memenggal kepala kalian,""E-eh! Tidak! Aku masih mau hidup dan menikah, ttebayo!" sembur Naruto. Secara otomatis ua mendapatkan sikutan keras dari gadis bersurai indigo disampingnya.
"Gomenasai Shion, dia memang konyol," Ujar Hinata dengan sopan
Shion hanya mengangguk dan memandu mereka hingga sampai di sebuah ruangan yang terkesan mewah. Dengan melihat ruangan itu sekilas, Hinata bisa menyimpulkan kalau ruangan itu adalah kamar tidur dan ruang kerja yang digabung menjadi satu.
"Silakan, duduklah dimanapun kalian suka," ujar Shion
Tanpa perhitungan lagi, Naruto langsung berlari dan melompat ke ranjang Shion. Dia tampak sangat menikmati detil ranjang Shion. Nafasnya menyesapi seprai yang beraroma anggrek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Adventure [COMPLETED]
FanfictionKisah perjalanan menjelajahi masa lalu untuk menyelamatkan masa depan Naruto © Masashi Kishimoto Warn: gaje, Miss-Typo, OOC, Dll Naruto x Hinata Slight Sasuke x Sakura