13. End of the Legend

1.5K 70 3
                                    

"Sasuke kun!" panggil Sakura

"Diamlah, aku sedang fokus,"

Mereka kini terpojok. Di belakang mereka adalah jurang. Mereka tak tahu pasti berapa ketinggiannya. Namun mereka tahu, kalau jatuh ke sana berarti menantang mautmu sendiri.

Sakura bergelayut di lengan kiri Sasuke. Sungguh, ia sangat ketakutan. Mundur mati, Maju mati, diam Mati. Apa yang harus dilakukan sekarang ini?

Zombie itu meraung keras. Sakura terlonjak dan mundur selangkah, namun Naas, pijakannya barusan kini hancur. Tak ayal lagi, gadis bersurai soft pink itu jatuh— jatuh ke jurang.

"Sakura!"

Tanpa pikir panjang, Sasuke ikut terjun dan meraih tangan ramping Sakura. Tangan kanannya kini bergelantungan di dahan pohon yang tumbuh semeter dibawah permukaan tebing.

Dengan sisa sisa tenaganya, Sasuke menarik tubuhnya sendiri, lalu ia menarik Sakura. Mereka berdua kini berada di atas dahan kecil. Sudah dipastikan dahan itu akan patah karena berat badan Sasuke dan Sakura. Cepat atau lambat.

"Kau tidak apa apa?" tanya Sasuke pelan

"Aku baik baik saja  untuk saat ini. Mungkin kita akan mati beberapa menit lagi," Sakura tersenyum hambar

"Mm,"

KRAKK

Sakura menjerit kencang. Ia hanya bisa mengeratkan pelukannya pada si pemuda Uchiha. Sepertinya ini benar benar akhir dari semua ini.

Sebuah perjuangan haruslah memiliki pahlawan yang gugur. Mungkin Sakura dan Sasuke adalah orang yang dimaksud.

Semoga saja Naruto dan Hinata bisa kembali dengan selamat dan menjadi kebanggaan.

Semoga saja ada yang menulis namanya di kue untuk mengenang kematiannya yang menjadi akan legenda—Sakura sangat mengharapkan hal itu.

"Sasuke kun," panggilnya serak

"Hn,"

"Apakah kita akan berakhir disini? " tanya Sakura parau

"Maafkan aku tak bisa melindungimu Sakura," Sasuke berujar penuh penyesalan

"Tidak, ini bukan salahmu Sasuke kun." Tukas Sakura

Sakura memejamkan matanya. Ia semakin mendekat ke arah Sasuke. Mereka tak mengucapkan sepatah katapun sekarang. Hanya suara raungan zombie dan suara derakan dahan yang nyaris patah menyelimuti keduanya.

"Sasuke kun," bisik Sakura
"Aku menyukaimu, meskipun ini sudah terlambat,"

"Jujut saja, kurasa aku juga mulai menyukaimu," Sasuke mengelus helaian surai peach Sakura
"Aku janji akan menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu jika masih bisa hidup setelah ini,"

"Janji ya?"

"Hn,"

Mereka saling berkaitan tangan. Derakan dahan terdengar semakin keras. Hingga sedetik kemudian dahan itu benar benar patah.

Sakura menghela napasnya. Ia sudah iklas dengan semuanya. Ia sudah siap jika mati disini.

Alih-alih merasakan desiran angin yang kuat atau merasakan kesakitan yang luar biasa sebelum akhirnya mati, ia malah merasakan tarikan di tangannya, kemudian tahu-tahu ia sudah jatuh terlempar di karang—beberapa meter dari tempat dahan pohon tadi patah.

Nafasnya menderu dan tangannya tidak bisa berhenti gemetar. Apa yang baru saja terjadi? Gadis bersurai soft pink itu menoleh ke kanan dan kiri, ia mendapati Sasuke yang terkapar disampingnya. Gadis itu baru sadar siapa yang menyelamatkannya setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya.

True Adventure [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang