9. The Dark Memory

629 38 0
                                    

Dor

Dor

Dor


Suara senapan kini melayang bersama langit malam yang berhembus. Lebih tepatnya malam menjelang pagi. Namun, perjuangan sang 'Zombie Hunters' itu belum berakhir.

"Sasuke kun!" teriak Sakura
"Kita sudah membereskan jalan menuju kastil, Jadi kemana kita sekarang?"

"Kita akan ke kiri," Sasuke memutuskan

"T-tapi aku pernah mendengar pepatah 'kanan selalu lebih baik'."

"...."

"—Hey Sasuke, jangan tinggalakan Aku sendirian!" Sakura protes ketika Sasuke mengabaikannya dan berjalan ke arah kiri desa.

Mau tak mau Sakura harus mengikuti si Uchiha bungsu. Itu lebih baik daripada harus berjalan sendirian di kota yang mencekam.

Mereka menghabiskan waktu dalam diam. Tepatnya mereka harus waspada, jika saja ada zombie yang tiba tiba datang menyerang. Namun, selama setengah jam belum ada pergerakan.

"Kita istirahat dulu ya?" pinta Sakura

"Terserah,"

Sakura menyeret Sasuke hingga sampai di sebuah rumah. Rumah itu terlihat rapi dan penuh pepohonan rimbun di halamannya.

"Ini rumahku," Sakura mengumumkan dengan khidmat

"Hn,"

Sasuke mengabaikan Sakura. Ia melanjutkan kegiatannya menapaki halaman rumah Sakura dan mulai membuka pintunya dengan hati hati.

Kosong.

"Aman, kita bisa masuk," Ujar Sasuke

Sakura berdecak kesal. Kenapa Sasuke yang memimpin memasuki rumahnya sendiri. Memangnya siapa tuan rumah disini?

Sakura segera membuang jauh jauh pemikirannya itu ketika ia mendengar suara teriakan yang cukup keras dari samping rumahnya. Ia terkejut sesaat. Dan hal itulah yang paling ia sesali.

Sasuke lebih dulu menghampiri TKP dibanding dirinya. Pemuda Uchiha itu lalu menemukan seorang gadis berambut merah yang meringkuk di pojokan sambil menutup wajahnya. Tak jauh dari tempatnya, ada seorang zombie akan mendekati si gadis.

"Hm, hanya satu zombie saja," gumam Sasuke

prakkk

Langsung saja Sasuke datang dan memukulkan ujung senapannya pada si zombie. Zombie itu pun langsung terpental menghantam tembok dan terkapar di lantai, untuk berjaga-jaga agar tidak hidup lagi, Sasuke menghantamkan senapannya beberapa kali ke kepalanya.

Pemuda berambut raven itu sama sekali tak berniat menggunakan pelurunya. Ia amat menyayangkan jika peluru berharganya terbuang sia sia hanya untuk melumpuhkan satu zombie.

Setelah urusannya dengan zombie itu selesai Sasuke pun langsung mendekati korban. Gadis merah itu terlihat ketakutan melihat kejadian tadi. Hal itu bisa dibuktikan dengan wajahnya yang kini tanpa warna.

“Hei, daijobu ka ?” Tanya Sasuke tak luput dari nada dingin miliknya.

“Tidak apa-apa bagaimana!? Aku ketakutan sekali tadi.” jawab gadis berambut merah itu

“Ya, aku tahu dari ekspresimu.”

Belum sempat gadis itu membuka mulutnya untuk membalas perkataan Sasuke, Sakura sudah datang menghampiri. Ia menggulirkan manik emerladnya pada Sasuke dan gadis berambut merah bergantian.

True Adventure [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang