10. The Dark Memory (2)

595 44 2
                                    

"Hey, Shion! Apakah kau menemukan sesuatu?!" teriak Naruto

"Ya, ya aku menemukannya!-eh, tidak! ini bukan apa apa." ujar Shion
"Um, kurasa iya aku menemukan sesuatu!"

Naruto menghampiri bagian belakang patung-tempat Shion mencari-dengan kesal. Namun, kekesalannya berubah menjadi kebingungan saat mendapati Shion tidak ada di tempat.

"Shion, kau dimana?!" tanya Naruto keras

"Aku diatasmu!" Ujar Shion mutlak
"Naiklah jika kau bisa memanjat,"

Naruto hanya menatap Shion dengan bersungut sungut. Ia langsung bersiap untuk memanjat. Bisa bisa hancur imagenya sebagai laki-laki jika dikalahkan perempuan dalam hal memanjat.

.

.

"Jadi, apa yang kau temukan, Shion?" tanya Naruto dengan terengah engah karena memanjat

"Lihat ini, di mahkota Dewi Kaguya," Shion menunjuk bagian depan mahkota
"Ada empat lubang di sekitarnya, mungkin ada bagian dari patung yang 'sengaja' dihilangkan,"

"Kurasa asumsimu benar," Naruto menyahut
"Lalu ini apa?" Tanya Naruto seraya menunjuk dahi kaguya yang berwarna merah

"Kurasa ini sebuah segel," kening shion berkerut
"Segel bulan merah kurasa,"

Naruto terdiam mendengar penuturan Shion. Tidak, tepatnya ia sedang berpikir.

'Kalau ini segel bulan merah, berarti hanya bisa dibuka saat bulan menjadi merah dalam ilusi,' pikir Naruto

Naruto mendongak menatap langit

'Bagus, kurasa ini adalah saat yang tepat. Lubang di mahkota itu pasti kunci utuk membuka segel itu. Lalu kuncinya-ah iya! Hinata-chan membawa semua kuncinya. Mau tidak mau aku harus menunggunya. Meskipun-he he-aku sangat tidak keberatan jika menyangkut tentang Hinata' inners Naruto

"To... "

"Naruto... "

Naruto tersentak. Namun, bukannya mendapatkan kesadarannya kembali, ia malah kehilanngan keseimbangan. Tak ayal lagi, ia pun terjatuh dengan tidak elitnya.

GUBRAK

"Naruto kun!"

Tanpa menunggu komando, Shion langsung terjun dan mendarat tepat di samping Naruto. Ia mengetuk ngetuk kepala kuning Naruto pelan dengan ranting kayu.

"H-hey, apakah kau masih hidup?"

Naruto langsung saja bangkit, ia tidak ingin imagenya hancur gara gara kejadian barusan.
"Aku baik baik saja, ttebayo!"

"O-oh," Shion mencoba membaca situasi
"Bagaimana dengn segelnya?"

"Kita tunggu saja Hina-chan, dia ahli dalam hal semacam ini," Naruto memutuskan

"Tokorode, Kenapa Hinata-chan belum kembali, ya? padahal kan ini sudah hampir tengah malam." Shion berspekulasi
"Apa mungkin dia terlalu senang bersama kakakku, ya?"

"Itu tidak mungkin!" Naruto menyahut dengan galak
"Hinata tidak mungkin menyukai si rambut putih itu!"

"Santai lah, kok ngegas sih?!" Shion coba menenangkan

"Aku akan mencari Hinata sekarang juga!" kata Naruto mutlak

"Yo-Naruto! Kau tidak perlu mencarinya... dia berada disini bersamaku," Sebuah suara bariton kini memasuki lingkup pembicaraan NaruShion

Kedua kepala berbeda warna itu menoleh serempak. Manik jernih mereka langsung mendapati sosok Toneri dan disebelahnya ada Hinata yang terikat. Pemandangan ini tentu saja memancing emosi si rubah kuning dalam hitungan mikro detik.

True Adventure [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang