Naruto dan Hinata sangat mengenali suara itu.
.
Itu adalah....
Shion!
Tangan Naruto bergetar hebat. Wajah Hinata pun kini sepucat hantu. Mata mereka membulat memancarkan keterkejutan yang luar biasa.
"A-apa yang kau katakan Shion? K-kau bercanda kan?" suara Naruto tercekat di tenggorokannya
"Tidak, aku serius!"
"A-Apa maksudmu?!" Hinata ikut menimbrung
Shion mengangkat bahunya dengan santai
"Dari awal aku memang bukan rekan kalian.
Aku yang membangkitkan Indra dan membuat Toneri sebagai wadahnya.
Aku juga yang mengatur pertarungan kalian.
Yah, singkat kata, aku yang merencanakan ini semua.""Kenapa kau melakukan semua ini?!" tanya Naruto geram
"Melakukan apa?" Shion tersenyum lebar
"Kenapa kau begitu membenci kami?! Kau bersikap seolah olah teman kami, ternyata kau adalah musuh terbesar kami?
"Aku ingin kekuasaan," Jawab Shion dingin
"A-apa?"
"Aku ingin merebut seluruh batu legendaris itu!
Saat aku mencoba mengambilnya dulu, aku gagal. Lalu aku berpikir, kenapa aku harus repot mencarinya sementara batu itu bisa datang sendiri padaku,
Jadi, aku menyebarkan virus zombie ke konoha dan-Bingo! kalian membawa seluruh batu itu padaku, dan batu ini berada di tanganku dengan sedikit drama
Yah, padahal aku mengatakan pada Indra untuk menculik Hinata dan menghabisinya, tapi-Yasudahlah,"
"Kenapa kau melakukan ini?! Kau menghancurkan klan kami, lalu kau juga menghancurkan desa kami?! Memangnya apa pentingnya batu itu untukmu hah?!" Raung Naruto
"Tentu saja untuk membuka segel bunga Pescalistus. Apa kalian tahu, bunga Pescalistus yang diterpa sinar bulan merah akan berubah menjadi buah iblis?"
Kening Naruto berkedut mendengar penuturan Shion di depannya. Sementara Hinata, gadis itu menampilkan ekspresi yang sulit kudefinisikan.
"-Ya, buah iblis membuatku punya kekuatan hebat! Aku akan menjadi setara dengan Dewi Kaguya! Aku akan menguasai du-"
"-Aku tidak akan membiarkannya!" Naruto menyahut dengan cepat
"Benarkah?!" Shion pura pura terkejut
"Kalau begitu kau hanya punya waktu 3 menit sebelum segel bulan merah terbuka sempurna dan bunga Pescalistus berubah menjadi buah iblis,"
3 menit?
Apa yang bisa mereka lakukan dalam waktu 3 menit?
.
.
Hinata berkeringat dingin. Ia sangat khawatir. Bahkan ia terlalu khawatir untuk bisa merasakan sakit di tubuhnya. Gadis bersurai indigo itu menolehkan kepalanya pada Naruto. Pemuda Uzumaki itu diam, tampak berpikir.
"N-naruto kun,"
"Hinata, kita harus melakukan yang terbaik," Ujar Naruto penuh keseriusan.
Hinata mengangguk. Ia kembali mengalihkan atensinya pada Shion yang kini berada di depan mereka.
"Ayo kita liat, sejauh mana kalian bisa melangkah," Suara Shion kembali terdengar
Naruto mengangkat sebelah alisnya tinggi, "Apa itu kekuatanmu? Menjilat?" Tanya Naruto blak-blakan. Oh, ia memang tidak berencana untuk bersikap ramah kepada lawannya -sekalipun ia adalah 'Mantan' rekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Adventure [COMPLETED]
FanfictionKisah perjalanan menjelajahi masa lalu untuk menyelamatkan masa depan Naruto © Masashi Kishimoto Warn: gaje, Miss-Typo, OOC, Dll Naruto x Hinata Slight Sasuke x Sakura