6. Blood Strike

677 45 1
                                    

Sakura masih mondar mandir memikirkan apa yang harus kulakukan selanjutnya. Sasuke hanya bisa menatapnya dengan bosan.

"Sampai kapan kau akan melakukan itu?" tanya Sasuke dingin
"Kau memuakkan,"

"Dan kau juga!" tukas Sakura cepat
"Saat ini keadaan genting, dan kau malah bermalas malasan. Setidaknya lakukan sesuatu!"

"Seperti apa misalnya?"

Sakura menghentakan kakinya kesal. Uchiha di depannya ini benar benar tidak bisa diajak kompromi. Jika sudah begini, Sakura harus turun tangan sendiri.

Gadis bermarga Haruno itu lantas meninggalkan Sasuke sendirian. Ia ingin membuat dirinya berguna. Apapun lebih baik daripada tidak melakukan apa apa.

"Fuso sensei," panggil Sakura sopan
"Apa ada yang bis-KYAAA FUSO SENSEI!"

Sakura terlonjak kaget ketika mendapati dang guru tengah terkapar di lantai laboratoriumnya. Tanpa menunggu perintah, gadis berambut cherry blossom itu langsung menolong Fuso.

"F-fuso sensei, bangunlah," ujar Sakura seraya menepuk nepuk pipi orang yang dimaksud

"Sakura," panggil Sasuke
"Apa yang terjadi padanya?"

Kepala soft pink Sakura langsung menoleh ke sumber suara. Manik emerladnya menangkap sosok Sasuke yang sedang memeriksa sang Guru. Ia ingin marah dan memaki Uchiha bungsu itu, namun ia tidak melakukannya. Ia bahkan terlalu khawatir untuk bisa marah.

"Uhuk... uhk," Fuso terbatuk beberapa kali dan matanya mengerjap

"Fuso sensei," seru Sakura lega

"Sakura," Sasuke memerintahkan
"Ambilkan air untuknya,"

"Sejak kapan aku setuju kau jadi bosku?" Sakura berdecak kesal

"Asal kau tahu saja, aku -sama sekali- tidak berminat menjadi bosmu." tukas Sasuke

"Kalau begitu berhentilah memerintahku!"

"Aku hanya meminta bantuanmu! Oh, astaga. Bisa kita selesaikan ini sekarang juga? Kau membuang waktuku yang sangat berharga!"

"Terlalu! Kau ini benar-benar.."

si Bungsu Uchiha itu berusaha untuk tidak memutar bola matanya. Ia tak mengerti kenapa ia bisa terjebak di kastil ini bersama Gadis keras kepala macam Sakura. Kenapa bukan Hinata yang penurut saja? Pasti semuanya akan lebih mudah dan cepat.

Ia lantas mengambil keputusan untuk segera turun tangan dan mengambilkan air minum untuk Fuso sebelum bocah pinklover disampingnya ini kembali mencekokinya dengan umpatan-umpatan tidak berguna.

.

.

"Anda baik baik saja, sensei?" tanya Sasuke begitu Fuso sudah sepenuhnya sadar

"Sudah lebih baik. Terima kasih sudah menolongku tadi, " sahut Fuso pelan

"Bagaimana anda bisa pingsan seperti itu?" Sakura kini bertanya

Fuso menggaruk kasar leher belakangnya,
"Kurasa aku terlalu banyak menggunakan darahku,"

Sakura terlonjak. Manik emerladnya melebar, ia punya firasat buruk ketika Fuso mengatakan 'darah'. Dalam pandangan Sakura, darah berarti nasib buruk-apapun yang bersifat buruk.

"A-apa maksudmu, sensei?" tanya Sakura was was

Fuso sangat ingin menjelaskan semuanya secara gamblang -sungguh! Hanya saja ia merasa ada sesuatu yang tak kasat mata mencekik lehernya. Membuat bibirnya enggan mengatakan sepatah katapun.

True Adventure [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang