Pagi ini koridor sekolah tampak damai dan tentram seperti biasanya, tapi semua itu berubah ketika mulai terdengar suara kaki yang berlari dan di susul lagi dengan omelan-omelan seseorang yang tidak mau mengikuti langkah kaki orang pertama.
"Minggir minggiiiirrrrr!! "
"Eh Zaki udah lepasin tangan gue, gue bisa jalan sendiri kali nggak harus lo tarik tarik gini emang lo mau kita di bilang gay sama seisi sekolah ini? "cerocos Nata
"Gue nggak perduli kalok nggak kayak gini lo mana mau dateng ke aula"jawab Zaki, teman satu kelas Nata. Ya Zaki adalah teman Nata yang paling rajin.Nata mencoba menghentikan Zaki dengan menghentikan langkah kakinya dan menarik tangannya dengan sekuat tenaga, dan....
Berhasilll...
Sontak Zaki pun kehilangan keseimbangannya dan hampir terjatuh.
"Ehhhh lo apaan sih Nat?! Ini kita udah telat! "
"Emm.... Itu.... Gu gue... Mauu ke wc dulu, iya ke wc ya sebentar aja ya pliissss gue mau pipis ni udah nggak tahan"
"Gak!!! "
"Yah elahh elo mah pelit amat sih! "
"Bodo amat! Kita udah telattt"kata Zaki sambil menarik kembali tangan Nata dan mulai berlari lagi.
"Pelan pelan dong Zak! Nanti kalo gue jatoh gimana ni"
"Bodo amat"sahut Zaki ketusZaki terus menarik Nata. Hingga keduanya tidak sadar bahwa ikatan tali sepatu Nata mulai lepas. Hingga akhirnya Nata menginjak tali sepatunya sendiri dan terjatuh.
Bruuukkkkk..
"Anjayyy.... Sakit.... " Nata meringis
"Tuh kan apa gue bilang lo boleh narik gue asalkan pelan-pelan aja, jatoh kan gue"
"Kalok kita nggak lari sampek lebaran monyet baru sampe! Ini aja udah makan waktu banyak banget, udah cepet kita udah telat"
"Sabar ngapa, jadi orang disiplin banget sih heran gue nengoknya"timpal Nata sambil mengikat kembali tali sepatunya.Selesai mengikat tali sepatunya dia pun berdiri "kali ini santai aja nggak usah pakek ngebut ngebutan. Belom juga jadi pembalap udah maen gas pol aja lo, lihat ni akibatnya berkurang kan kadar kegantengan gue"ucap Nata sambil merapikan rambutnya di kaca jendela kelas, entah kelas berapa.
"Udah ayok cepet"Zaki kembali meraih tangan Nata, hendak menariknya.
"Eee pelan pelan ntar jatoh lagi gua berkurang lagi deh kadar kegantengan gue"
"Gue gak peduli lagian lo jugak yg berkurang kadar kegantengannya bukan gue gue mah gantengnya ori dari lahir mau gue nyungslep di got seratus kali juga gue bakalan masih tetep ganteng" Zaki menjawab dengan nada songongnya.
Shit! Nata mengumpat dalam hatiUntung saja Nata gantengnya di atas rata rata jika tidak sudah pasti dia akan operasi plastik sesudah jatuh tadi.dan untungnya lagi Nata juga memiliki tingkat kepedean yang tinggi jadi dia mampu mengucapkan kata kata tadi, tapii... Sayangnya Zaki juga memiliki kegantengan yang melebihi kapasitas, jadiiii ya mau Nata bilang muka Zaki kayak empangan juga nggak bakalan mempan karena memang sudah ganteng dari lahir..
Ya allah.... Bisa tolong tambahin kadar kegantengan Nata nggak?
🕸🕸🕸
Sesampainya di aula Nata langsung di sambut dengan omelan dari Vera. "Lama banget sih bang jalannya, nggak tau apa ini acara udah di mulai dari tadi? "
Nata pun mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. "Oh... Ya udah emang kenapa? "Nata memberikan tatapan kikuknya.
"Lo ganteng ganteng kok ongok sih Nat? "Geram vera
"Loh emangnya kenapa? Kan emang harusnya udah di mulai acaranya"Nata memandang lautan siswa dan siswi baru dihadapannya. "Lanjutin aja""Kita itu semuanya si sini nungguin elo, buat sambutan ketua OSIS!"tutur vera tidak bisa santai.
"Jadi gue...... "Kata Nata sambil menunjuk dirinya dan podium di aula secara bergantian.
"Iya sekarang lo kesana sekarang juga! "Vera mendorong punggung Nata hingga sampai di sisi podium.🕸🕸🕸
Dengan kikuk Nata mengambil mikrofon yang ada di atas mimbar. Matanya melirik ke arah rekan-rekannya berdiri. Sontak matanya menangkap pandangan tidak bersahabat dari Vera.
Ya, gadis yang satu itu memang memiliki sorot mata seperti elang. Dan Nata harus melakukan tugasnya seperti apa yang Vera mau jika tidak sudah pasti Vera akan berubah menjadi macan dengan dua tanduk di kepalanya dan siap memangsa dirinya.
🕸🕸🕸
00:06 wib
Hai kakak kakak yang habis baca tulisan aku..... Semoga kalian suka ya😇
Boleh dong di pencet bintangnya.... Hehehee
Coment dan sarannya di tunggu ya kak😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Anata
Teen Fiction"Jangan pernah menyerah untuk sebuah perasaan, meskipun terkadang membingungkan, namun perasaan memiliki andil yang cukup besar di dalam kehidupan" Anata Rifaldi Dewangga. Dia hanyalah manusia biasa, bukan manusia serigala apalagi manusia jadi-jadia...