SABTU PAGI
Nata datang ke sekolah cukup pagi. Yaa...setidaknya dia tidak harus memanjat pagar belakang sekolah hari ini.kenapa Nata berangkat lebih cepat? Jawabannya adalah Vera. Ya, gadis itu yang menyuruhnya datang sebelum loceng berbunyi karena hari ini adalah penutupan MOS.Baru saja Nata duduk di kursinya dia sudah di sambut oleh ke dua temannya yang GTG alias ganteng tapi gila.
"Woww abang Nata udah duduk manis aja nih"ujar Biyan dengan heboh.
"Biar gue tebak pasti karena di suruh cewek lo ya? "Tebak Refli
"Eh ref emang siapa cewek nih orang? "Tanya Biyan dengan lugu.
"Lo tadi kejedot apa gimana yan? Ya Arum lah masak mbak Rere? "Mbak Rere adalah penjual siomay di kantin sekolah yang kata Biyan siomaynya seenak makanan di restoran berbintang.
Biyan mengangguk anggukan kepalanya.Sementara itu Nata beranjak dari duduknya.
"Lo mau ke mana Nat? "Tanya Refli.
"Ke ruang osis lah kan hari ini penutupan mos"Refli dan Biyan ber-oo ria. Nata pun melangkah menuju ke ruang osis. Mereka berkumpul di sana terlebih dahulu.Sementara itu Refli dan Biyan hanya menatap Nata pergi ke luar kelas.
"Ref"panggil Biyan.
"Apa"sahut Refli.
"Gue jugak mau dong nggak ikut pelajaran tanpa harus bolos kayak Nata gitu"dan inilah curahan hati soerang Biyan.
"Nah lu emangnya siapa? Anak osis bukan, PMR bukan, ngimpi lo!"anggota panitia hanya terdiri dari anggota osis dan PMR saja.
Biyan kemudian mencubit pipi kanannya. "Awww.. Sakit kok Ref, bererti gue enggak mimpi. "
"Nggak sekalian lo jedotin tu palak lo ke dinding? "
Dan Biyan pun berfikir..... Haruskah dia melakukannya?🕸🕸🕸
Nata membuka pintu ruangan osis dan masuk ke dalamnya.di sana sudah ada Vera, Zaki dan yang lainnya.
"Nah ini nih komandannya udah dateng"kaya Anang, salah satu anggota osis.
"Ya udah yuk kita ke aula sekarang. Yuk Ver, yuk Nat "ajak Zaki. Dan mereka pun berjalan menuju ke aula.🕸🕸🕸
"Oke sekarang kita bakal bacain pemenang lomba kemaren."ujar Septi, salah satu anggota osis.
"Baik lah perlombaan itu di menangkan oleh.... Kelompok.... Ubur-ubur...!!! "Terdengar sorakan sorakan dari pojok kiri, tempat di mana kelompok ubur-ubur berada.
"Yaa bagi ketua dari kelompok ubur-ubur harap segera ke depan untuk menerima hadiah... "Kemudian seorang gadis berdiri dan berjalan ke depan. Dia adalah ketua dari kelompok ubur-ubur. Hanya tinggal kurang lebih satu meter lagi gadis itu dari panggung, Vera dan Zaki di buat terkejut olehnya termasuk Nata sekalipun.Dia adalah gadis yang kemarin menggoda Nata di depan umum. Demi upin ipin yang nggak lulus lulus TK, Nata sangat tidak ingin bertemu lagi dengan gadis itu.
Sesampainya di panggung gadis itu langsung melemparkan senyum dan lambaian tangan kepada Nata. Sementara Vera yang memang tidak menyukai gadis itu dari sejak pandangan pertama langsung berdiri si depan Nata, menjadi benteng bagi Nata. Siaga satu.
"loh kak kok di situ sih, enggak kelihatan dong kak Natanya"protes gadis itu.
"Ya suka suka gue dong kaki kaki gue, terserah gue dong mau berdiri di mana. Lagian lo itu ke sini buat ngambil hadiah bukan godain cowok"
Jawab Vera dengan judes.
"Loh tapi kan kak harusnya ketua osis yang ngasih hadiahnya. "
"Euuum... Gue mau ke toilet dulu"itu suara Nata.
"Nah lo denger sendiri kan? Zak... Lo aja deh yang ngasihin hadiahnya"
"Loh kenapa gue? Kan elo wakilnya?"protes zaki.
"Gak gak gue gak sudi sama nih cewek"jawab Vera.Akhirnya Zaki lah yang memberikan hadiah tersebut. Lalu gadis itu kembali lagi ke tempatnya.
🕸🕸🕸
Senin pagi,
Siswa siswi SMA Pelita Jaya baru saja melaksanakan upacara bendera. Nata pun baru sampai di koridor lantai satu gedung sekolahnya. Sekolah Nata terdiri dari tiga tingkat gedung kelas. Lantai pertama untuk kelas sepuluh, lantai dua untuk kelas sebelas dan lantai tiga untuk kelas dua belas. Koridor lantai satu ini sudah sepi karena anak kelas sepuluh sudah memasuki kelas mereka masing masing. Mungkin mereka penasaran dengan kelas mereka, maklum lah anak baru... Pikir Nata.Nata menghentikan langkahnya. Sekarang beberapa meter di depannya terdapat seorang wanita dengan tubuh yang cukup cute menurutnya mungkin ketika mereka berdiri sejajar tinggi wanita itu hanya sepundaknya saja. Tapi sayangnya dia tidak bisa melihat wajahnya karena wanita itu membelakanginya tepat ketika wanita itu menghentikan langkahnya di depan kelas sepuluh IPA 2,Nata pun ikut menghentikan langkahnya, beberapa detik kemudian sang wanita tersebut menggelengkan kepalanya dan kembali berjalan.Nata pun mengikutinya kembali,tapi kali ini langkahnya lebih cepat entah energi dari mana yang dia dapatkan sampai sampai dia mau berusaha berjalan sejajar dengan wanita itu.
Lagi lagi wanita itu berhenti di kelas selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya, hingga kini di depannya adalah sebuah tangga yang akan membawanya ke lantai berikutnya. Wanita itu menaiki anak tangga pertama, kedua, dan berhanti di sana, kemudian dia membalikkan badannya dan tanpa peduli apa pun-termasuk kemungkinan jika ada kotoran ayam di tangga tersebut-dia duduk di anak tangga ketiga, lalu dia menggunakan kedua tangannya untuk menyangga kepalanya. Tatapan wanita itu mengarah ke sepatunya.
Kayaknya dia nggak tau deh kalo ada gue di sini. Batin Nata.
Sebagai seorang pria berjiwa kesatria yang memiliki tingkat ke kepoan di atas rata rata, Nata pun mendekatinya.
"Hey"sapa Nata.
Wanita itu pun mengangkat kepalanya. Cantik. Batin Nata.
"Lo kenapa? "Tanya Nata.
Wanita itu menunjukkan ekspresi bingungnya.
"Tadi gue jalan di belakang lo terus lihat lo setiap berhenti di depan kelas cuman gelengin kepala terus lanjut jalan lagi, lo kesasar? "Nata menjelaskan.
"Gue nyari kelas sebelas IPA 2 lo tau di mana? "Tanya wanita itu kemudian.Busyet dah gue kira adek kelas ternyata sletingan broo.
"lo anak baru? "Tanya Nata menyembunyikan rasa keterkejutannya.
"Iya"
"wah seangkatan dong kita, terus kenapa lo nggak naik aja? "
"Gue capek dari tadi keliling sekolah, nanti pas gue udah sampe atas takutnya nggak ada lagi kelas gue di sana. "Kata wanita itu.
"Kelas sebelas IPA 2 ada di atas. Ayok naik"ajak Nata. Tapi wanita itu memandangnya dengan tatapan penuh waspada. Ya ampuuunnn apakah wajah Nata terlihat seperti seorang koruptor?"Tenang gue nggak akan nganterin lo ke wc kayak yang di sinetron-sinetron"kata Nata meyakinkan. Tapi belum ada jawaban dari mulut wanita itu.
"Gini deh gue anterin lo ke kelas sebelas IPA 2 gimana? "Terjadi hening beberapa detik.
"Oke tawaran di terima"sahut wanita itu sambil berdiri dari duduknya. Lalu keduanya menaiki tangga bersamaan.🕸🕸🕸
Hay guysss yang habis baca.... Kakak kakak yang selalu aku tunggu sarannya. Gimana nih tulisan aku?
Fyi... Aku masih selalu nunggu lo kritik,saran, komentar,dan votenya... Jangan lupa ninggalin bintangnya satu buat aku ya kak....
KAMU SEDANG MEMBACA
Anata
Teen Fiction"Jangan pernah menyerah untuk sebuah perasaan, meskipun terkadang membingungkan, namun perasaan memiliki andil yang cukup besar di dalam kehidupan" Anata Rifaldi Dewangga. Dia hanyalah manusia biasa, bukan manusia serigala apalagi manusia jadi-jadia...