Yuhuuuu masih ada yang inget sama saia nggak?
Sad nih kalo gak ada yang inget😢Oh iya aku mau kasih bonus nih guys
Ada yang udah nonton episode ini belum? Apa yang ada dalam pikiran kalian pas nonton episode ini?
Me:mampus lu lee tae oh!
Kalian:.....?Cuss...
Ada typo tolong ingatkan ya...[Anata Rifaldi Dewangga]
Pagi yang cerah bagi Nata. Oops kayak orang di dunia jni cuman Nata doang aja.
Pagi yang cerah, Burung-burung terbang dengan gembiranya dari atap ke atap. Kupu-kupu yang sedang kejar kejaran mengelikimgi bunga. Awas pu nanti pusing loo.
🕸🕸🕸
Gue baru aja sampe di kelas dan mendaratkan bokong di kursi gue yang udah bak kursi sultan.
Eh tunggu. Gue kan memang anak sultan dong wahahahah.
Ketenangan di atas kursi sultan gue teganggu. Gue melihat ke arah pintu dan benar saja ada Biyan dan Refli di mulut pintu. Gue bisa mendeteksi ancaman dari kedua makhluk itu dari radius sejauh saratus meter.
Mereka mendekat.
Gue lebih milih untuk baca-baca ngawur buku sejarah. Kenapa di pelajaran sejarah ini gak ada sejarah kelahiran gue ya? Kan kelahiran gue adalah sejarah? Gue besok harus nemuin penerbitnya!
Biyan dan Refli sudah berada di samping kursi gue. Refli langsung duduk di sebelah gue, karena itu memang tempatnya, sedangkan Biyan masih tetap berdiri.
Perasaan gue semakin gak enak pas Biyan mulai memindai seisi kelas.
"Guys... Lihat kesini! Disini ada cogan yang kemaren habis kenalan sama murid baru!! "
Shit! Dasar kawan setan!
Seisi kelas langsung mengalihkan fokusnya ke gue.
"Gila! Lo beneran Nat udah mulai deketin tuh cewek? Gue bakalan mudur kalo gini caranya! " kata Rendi.
"Kenapa? " tanya yang lainnya
"Kalo saingannya sama Nata mah gie bakalan kalah telak. Baru di garis start aja udah kalah gue"
"HAHAHAHAHAHAAHA"
Jawaban dari Rendi di sambut gelak tawa seluruh anak kelas dan kemudian di sambut dengan berbunginya bel pertanda jam pelajaran telah dimulai.Beberapa menit setelah bel berbunyi Bu Rita selaku guru sejarah masuk membawa amplop berukuran besar yang lumayan tebal.
"Selamat pagi anak-anak"sapa Bu Rita.
"Pagi Buukk"Baru saja Bu Rita akan membuka mulut, tapi Biyan sudah mengangkat tangannya.
"Ada apa Biyan? " tanya Bu Rita.
"Buk ibuk bawa apaan tuh? Kami dapet komisi ya? "Dasar penyu!
"Oh... Ini.. "Bu Rita segera mengambil amplop itu dan mulai berjalan ke meja di ujung kanan paling depan.
"ini soal ulangan dadakan dari Ibu" kata Bu Rita sambil mengeluarkan kertas yang kira-kira satu paketnya ada 5 lembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anata
Teen Fiction"Jangan pernah menyerah untuk sebuah perasaan, meskipun terkadang membingungkan, namun perasaan memiliki andil yang cukup besar di dalam kehidupan" Anata Rifaldi Dewangga. Dia hanyalah manusia biasa, bukan manusia serigala apalagi manusia jadi-jadia...