Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dimas dan arga sedang duduk diruang TV sambil sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mereka melihat darren barusaja turun dari kamarnya dengan membawa koper besar miliknya.
"Loh ren,, lo mau kemana? Bawa koper segala"
Suara dimas mampu membuat darren menghentikan langkahnya.
Arga menatap darren sekilas, lalu kembali fokus dengan ponselnya.
"Gue balik ke apartement dim,,, gue pergi dulu" darren pun langsung pergi dengan menarik koper besar miliknya.
"Loh,, ren tunggu. Tapi lo balik lagi kan ... darren!!" Dimas berusaha mengejar darren, namun tidak dihiraukan.
Akhirnya dimas bertanya kepada arga dengan apa yang terjadi.
"Ga .. itu si darren kenapa tiba-tiba mw balik ke apartemen dia sih?"
Tidak ada jawaban dari arga.
"Ga .. arga woy!!" Teriak dimas.
"Berisik dim,, biarin aja napa. Dia udah gede ini" jawab arga santai.
Dimas merasa ada hal aneh yang terjadi antara kedua sahabatnya ini.
"Kalian berantem?? Kenapa gak diselesain secara baik-baik sih.. gak sampe diem-diemnan kek gini. Kek bocah !!" Dimas yang ikut kesal lebih memilih pergi kekamarnya karena sejak tadi arga menghiraukannya.
Arga hanya bisa menghembuskan nafas berat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 hari berlalu, dan putri masih tinggal bersama darren diapartemen darren. Tapi mereka tidak tidur sekamar, kalian jangan berfikir yang iya-iya 😂
"Put .. gue sore ini mesti k kafe nya bang Jae.. lo mau ikut?"
"Ng-band ?"
Darren cuman ngangguk.
"Yaudah gue ikut,, eh tapi bang Jae gak tau kan gue tinggal sama lo disini?"
"Kagak lah .. mau gue bilangin?"
"Ih—jangan ren,, nanti bang Jae lemes terus bilang ke bunda. Gue juga yang repot"
