#36

307 26 14
                                    

>>>>

"Gue perlu waktu bang ... kasih gue waktu buat bicarain hal ini sama putri."

Ke-4 abangnya langsung menatap iba wajah darren. Hal ini pasti sudah sangat mengganggunya sejak tadi. Dan ini bukan keputusan yang mudah bagi darren.

"Baiklah ren,, sudah seharusnya lo bicarain hal ini juga dengan putri" jawab satya dengan menepuk pelan pundak darren.

Yang lainnya mengikuti satya dan keluar dari ruangan, meninggalkan darren sendirian.

Darren lalu kembali duduk, sejenak ia terdiam. Ia memegangi kepalanya dengan tangannya. Darren merasa frustasi.

Dengan langkah ragu,darren mengambil ponsel dan mencoba menghubungi putri.

.

.

"Halo yang ... tumben telpon? Udah selesai konsernya?"

Suara putri begitu indah mengalun, namun darren masih terdiam.

"Halo yang ... kok gak ngomong sih? Apa sinyalnya jelek?"

Darren lalu tersadar.

"Eoh .. iya halo yang"

"Nah kan ... gimana konsernya yang? Lancar?"

"Hmmm.. tentu yang"

"Tapi kok suara kamu kyak.lemes gitu? Kenapa? Kamu sakit?"

"Eumpphh gak yang .. aku gak papa"

"Kamu udah makan?"

"Eoh .. udah yang selesai konser tadi"

"Yang .."

"Hmmm.."

"Kamu lagi ada masalah?"

Ternyata putri yang sejak tadi merasa aneh dengan darren,lalu ia memberanikan diri menanyakannya secara langsung.

"Eoh,, ng-ggak yang.." jawab darren ragu.

Putri yang mendengar suara darren yang sedikit bergetar pun merasa ada hal aneh dari pacarnya itu.

"Yang ... hey, kamu jangan bikin aku khawatir kek gini ..."

"Maaf ..."

Deg,,

Saat itu juga putri ingin memeluk darren. Bagaimana tidak, darren tiba-tiba berkata maaf dengan suaranya yang seperti tengah menahan tangis.

"Yang ..."

"Maafkan aku ..."

Ok, putri masih bingung dengan situasi ini. Kali ini terdengar jelas kalau darren tengah menangis.

"Kamu nangis? Kenapa? Apa masalahnya terlalu berat?"

Darren berusaha sekuat mungkin.

"Hmmm ... ini sangat berat. Bahkan aku tidak sanggup untuk memberitahumu ..."

Putri mulai khawatir.

"Apa aku harus bertanya sama kak J?"

"Nggak ... jangan kak J."

"Lalu ? Kamu gk mau cerita ?"

"Sebenarnya ...."

Putri kini sangat serius mendengarkan setiap kata yang akan keluar dari mulut darren.

"Enamhari telah mendapat tawaran dengan sebuah perusahaan musik yang lumayan besar..."

"Woah .. itu kabar bagus yang,, tapi kenapa kamu sedih?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HEARTBEAT || Nayeon X DowoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang