Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Put .. gimana keadaan icha?" Darren barusaja datang dan bertemu putri di tempat pengambilan obat.
"Dia udah baik-baik aja ren,, dia sekarang udah bisa balik .." jawab putri sambil tersenyum.
Darren sedikit lega melihat senyum putri. Sepertinya semua yang darren khawatirkan tidak terjadi.
"Lo baik-baik aja kan?"
"Gue baik-baik aja ren ... icha udah gak marah lagi sama gue"
"Syukurlah ... gue seneng dengernya put"
Setelah selesai mengurus semua administrasi icha. Putri langsung menuju ruang inap icha.
"Udah siap cha?"
"Hmmm ... udah put"
Hari ini juga putri sudah bisa pulang, katanya dia juga kagak betah lama-lama dirumah sakit.
Namun tiba-tiba arga muncul.
"Icha ..."
Icha, darren dan putri menoleh kearah arga. Arga pun menghampiri icha.
"Gimana keadaan kamu .. udah mendingan?"
Ternyata pertanyaan arga sama sekali tidak mendapat respon dari icha. Malahan icha dengan sengaja menghindar dari arga.
"Put,, gue mau pulang sekarang"
Putri pun langsung membawa icha keluar ruangan, icha benar-benar membiarkan arga begitu saja. Hal ini membuat arga bertanya-tanya kenapa sikap icha seperti itu kepadanya.
.
.
Saat di mobil, putri pun akhirnya bertanya kepada icha.
"Cha ... tadi arga—"
"Put gak usah bahas dia dulu yaa ... gue capek" jawab icha spontan.
Putri pun terdiam. Sepertinya icha juga butuh waktu untuk bisa bertemu dengan arga. Sedangkan darren hanya sibuk menyetir dan mengantarkan icha dan juga putri ke kosan mereka.
Icha tidak ingin pulang karena tidak mau merepotkan mamahnya yang juga tengah sakit. Sedangkan putri sangat senang, putri bisa merawat icha dikosan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
