Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hai .. udah nyampe yang?"
"Udah yang,,, sorry yaa baru ngabarin. Soalnya dari sampe hotel langsung persiapan konser .. jadi gak sempet buka ponsel"
"Cihh .. kirain udah lupa sama janjinya mau ngabarin"
"Apaan sih yang,, mana mungkin aku lupa. Itu kenapa ekspresinya gitu. Jelek tau .."
"Biarin .. habisnya kamu nyebelin yang .."
Putri membuat raut wajahnya kesal, karena darren yang seharusnya memberi ia kabar beberapa jam yang lalu-ternyata baru menghubunginya saat dia akan melakukan konser.
"Kok gitu ... jadi akunya gak disemangatin nih mau tampil ..."
"Kamu itu nyebelin tau yang ..."
"Nyebelin yang bikin aku rindu tiap waktu ..."
Darren tersenyum, masa ia yang sekarang digombalin putri.
"Kalau saja dekat, udah aku cium kamu yang. Kok gemesin sih pacar aku ..."
Putri kini sudah bisa tersenyum.
"Aku aja terus yang rindu ..."
"Kata siapa yang? Kamu tau? Aku disini udah nahan rindu sekuat mungkin, biar aku gak langsung pulang sekarang juga buat meluk kamu. Sakit tau yang .."
Darren memegang dadanya, seolah-olah ia merasakan sakitnya saat ini.
"Lebay kamu yang ..."
"Se-rius yang ... seserius perasaan aku sama kamu buat nikahin kamu .."
"Janji aja terus,, sampe aku nya ditinggalin gini .."
"Yang ... ingat janji kita?"
"Hmmm .."
"Kamu ragu sama aku yang?"
"Hmmm .."
"Apa perlu kita akad sekarang? Panggil penghulu buat nikahin kita?"
"Jangan ngaco yang,,, gimana caranya coba?"
"Yaa .. akadnya online, kita vc juga sama pak penghulunya.
Putri ngakak guling-guling denger darren bicara.
"Apasih yang, gajelas banget. Masa iya akad online. Kamu ada-ada aja yang .."
"Ya habisnya kamu gak sabaran banget mau jadi istri aku .."
"Isshhh .. kok kamu ngeselin sih yang .."
"Tapi sayang gak?"
"Iya sih .."
Darren tersenyum.
"Love you ..."
Putri sedikit terdiam, ia memandangi wajah sang kekasih dibalik layar ponselnya sesaat.
