Halloooo readerssss, berjuta maaf untuk kalian karna lamanya update dan terimakasih karna sudah menunggu cerita Cinta Sheila.😇
Bukannya so sibuk, tapi kemalasan terus melanda:(((
Jadi insya Allah sekarang ana mau update..
Selamat membaca !!!
~~~
Untuk saat ini aku hanya ingin merenung, mencari apakah kesalahan terbesarku padamu.
-Sheila***
Sheila menjalankan mobil minimalisnya dengan kecepatan sedang. Hanya tempat sepi yang saat ini Sheila ingin kunjungi. Yaitu taman kanak-kanak.
Disiang hari tempat itu memang sangat sepi, sangat cocok untuk Sheila yang sedang bersedih dan meluapkan kekesalannya.
Setelah sampai di taman, Sheila terus menangis dan melamun. Tak disangka jika Ilham akan berubah sedrastis ini. Jika dulu saja bukan karna Ilham yang menyatakan kalau Sheila adalah miliknya, mungkin sampai sekarang Sheila tidak akan pernah mengenal apa itu cinta. Tidak akan pernah mengenal bagaimana jantungnya berdetak lebih cepat jika berada di dekat Ilham.
Hubungan yang tlah lama mereka jalin, tapi dengan mudahnya Ilham berkata jika hati dia telah berubah pada Sheila.
Bukan Sheila namanya apabila dia tidak bisa mendapatkan apa yang dia mau. Sheila tidak ingin jika dia harus kehilangan Ilham dengan semudah ini tanpa alasan yang jelas. Ini tidak adil untuk Sheila, dia akan membuat Ilham kembali padanya.
Berjuang sendiri dengan dia yang sepertinya tidak ingin diperjuangkan itu memang salah. Tapi lebih sakit jika kita diam saja dan melihat dia bahagia dengan orang lain selain kita.
"Menangislah yang kencang, luapkan semua emosi lo. Hanya dengan cara itulah hati lo akan sedikit tenang" ucap seorang kali-laki yang tiba-tiba duduk di samping Sheila.
Sheila menoleh ke asal suara tersebut.
"Kak Reza, ngapain kesini ?" Yah, laki-laki itu adalah Reza."Kalo udah beres nangis, hapus air mata lo pake ini" Reza menyodorkan sapu tangan berwarna biru pada Sheila.
"Siapa yang nangis ?" tanya Sheila sambil mengusap air matanya dengan sapu tangan yang diberikan Reza.
Reza hanya terkekeh mendengar pemgakuan Sheila yang katanya tidak menangis. Padahal sangat terlihat jelas pipinya basah karna air mata Sheila.
"Shei, kalo lo butuh bahu untuk bersandar, gue siap jadi sandaran lo"
Reza menyandarkan punggung nya pada kursi taman."Kakak pulang aja, aku lagi pengen sendiri" usir Sheila dengan mata sendunya.
"Lo usir gue ?" Sheila menunduk
"Hati seorang perempuan itu lemah, dia gak bisa memendam semua masalahnya sendirian. Pasti dia butuh orang yang siap mendengarkan keluh kesahnya. Apalagi masalah yang mungkin paling berat, kaya yang lo hadapi ini. Gue tau, lo butuh seseorang yang bisa mendengarkan masalah lo kan ?" Lanjut Reza penuh kelembutan.Reza benar, tak selamanya dia bisa memendam semua masalahnya sendirian. Sudah cukup Sheila bersabar dalam menghadapi hidupnya apabila ada masalah.
Untuk saat ini saja, Sheila ingin berbagi kesedihannya dengan seseorang dia butuh penenang. Karna tak selamanya Sheila berpikir positif tentang semua masalah yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sheila
RomanceMungkin ini adalah cobaan untukku dari Tuhan, memperjuangkan cinta sejati yang ntah akan menjadi jodoh atau tidak. Namun aku tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan cintanya. Karna ku yakin dia tak sepenuhnya memutuskan hubungan dengan ku.. Ka...