CS 3

47 6 1
                                    

Kini yang ingin aku tahu bukanlah masa lalu, namun bagaimana masa depanku nanti jika tidak bersamamu.
~~Sheila~~

Happy Reading🎉🎉

👣👣👣

Seorang perempuan nerd yang sangat culun dengan rok seragam putih abu bawah lutut, kaos kaki putih yang ia kenakan hingga atas lutut, rambut ia ikat dua, dan kacamata yang sangat tebal yang ia kenakan. Ia berjalan menuju kantin melewati lapangan dengan menunduk.

Banyak pasang mata yang melihatnya seolah mengejek penampilan gadis tersebut.

"Awww!" Fathin terjatuh saat berada di pinggir lapangan, seperti ada yang mendorongnya. Ia beranikan melihat kebelakang untuk mengetahui siapa yang telah mendorongnya. Dan benar saja ada 3 orang perempuan dibelakang Fathin.

"Ups cupu lo jatoh ya ?Sorry gue sengaja. Hahahahaha" Ucap Riri diiringi dengan tawa bersama kedua temannya.

"Sini gue bantu" Azkiya yang berada di pinggir Riri mengulurkan tangannya untuk membantu Fathin.

Fathin pun membalas uluran tangannya, saat ia setengah berdiri....

"Ih lo apa-apaan sih !" bentak Nelisa memisahkan antara tangan Fathin dan Azkiya.

"Ahhhaww" Fathin kembali terjatuh, kali ini Fathin mengeluarkan air matanya. Bukan karena malu, tapi karna luka yang ada di lututnya.

"Ups jatoh lagi hahahahaha" Riri cs pun kembali tertawa.

Fathin melihat sekitar, berharap ada seseorang yang menolongnya. Namun saat Fathin melihat sekitar ia sudah dikerumuni banyak orang, seperti sedang menonton adegan film tanpa ada yang membantunya.

"Fathin!!!" Teriak seorang perempuan sambil berjalan ke arah Fathin.

"Stop! Sekali lagi lo ngelangkah, lo bakal gue keluarin dari sekolah ini!" Ancam Riri. Perempuan itu pun langsung memberhentikan langkahnya.

"Emangnya lo siapa heh ?Berani-beraninya ngeluarin gue dari sekolah ini ?" Tanya Maulin Louwis yang tadi memanggil Fathin. Dia adalah sahabat Fathin.

"Oh lo gak tahu ?Ok tak masalah" Riri tersenyum licik dan melihat sekitar sekilas.

"Gue kasih tahu sama lo, dan lo semua yang ada disini. Perkenalkan nama gue Riri Febrandira Lukman anak dari bapak Ringga Febrandiro Lukman pemilik sekolah SMA Ideologi 2"

Para siswa yang ada disana kembali terkejut dengan pernyataan Riri baru saja. Suara bisik-bisik dari para siswa pun mulai terdengar.

Senyum Riri dan teman-temannya mengembang kini ia merasa bahwa dia adalah Ratu di sekolah ini.

"Ok semuanya tenang, lo semua gak akan berurusan sama gue kecuali kalo emang gue gak suka sama kalian. Dan lo" Tunjuknya pada Maulin

"Masih mau nolongin temen lo ?Nolongin berarti lo minggat dari sekolah ini!" ucap Riri dengan penuh penekanan.

Maulin tidak bisa apa-apa, di sisi lain dia tidak ingin dikeluarkan dari sekolahnya hanya karna hal seperti ini. Uang pun ia harus berusaha terlebih dahulu untuk mendapatkannya. Dan akhirnya Maulin hanya diam di tempat dan menatap iba kepada sahabat nya Fathin yang sedang menangis.

Cinta SheilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang