CS 9

19 4 0
                                    

Langsung aja yaaa :)))

Kenangan pahit kadang membuat semua orang terpuruk, mereka adalah orang yang hanya berhenti di titik itu tanpa mau beranjak

-author

🐾🐾🐾

Selama dalam perjalanan, Shela dan Reza tak henti-hentinya bercerita. Sejenak Sheila dapat melupakan kesedihannya. Perjalanan menuju Bogor yang hanya memakan waktu +/- satu jam tak mereka sia-siakan begitu saja.

Di dalam mobil silver milik Reza suasana begitu berbeda dengan gelak tawa Sheila.

"Trus temen yang ngebonceng kakak di sepeda itu berdarah gak ?" lanjut tanya Sheila penasaran

"Nggak lah, yang ada jidat gue yang bonyok segede telur. Orang gue duduknya di depan"

"Kakak nangis ?"

"Nah itu, yang bonyok kan kepala gue eh yang nangis malah temen gue. Padahal jidat dia cuma kepentok kepala bagian belakang gue, gak ada luka sama sekali" ucap Reza penuh ekspresi konyol nya.

"Oh ya ?Hahahahaha........" Sheila kembali memecahkan tawanya

Ini yang diinginkan Reza

"Lebih parah nya lagi, waktu gue pulang ke rumah dengan keaadaan jidat segede gitu. Mamah gue bukannya obatin gue, eh malah ngomelin gue"

"Kok bisa ?Kan itu bisa dibilang parah ya ?"

"Ya beliau bilang, 'makannya kalo kata mamah jangan main ya jangan main, ini malah kabur lewat pintu belakang. Gini nih kalo gak nurutin kata orang tua' " ucap Reza menyerupakan nada bicara seperti mamahnya.

"Jadi kakak kabur ?"

"Iya, abis gak boleh main sih. Anak kecil umur 5 tahunan kan sukanya niru-niru kaya di film gitu. Kabur lewat pintu belakang."

"Kalo gitu kakak yang salah dong. Salah tontonan nih kak Reza, hukum alam pasti berlaku. Kualat loh kak hahahahah....."

Ini yang Reza inginkan membuat Sheila tertawa karna dirinya. Dulu dia hanya mampu melihat kebahagiaan Sheila dari jauh. Iya, dari dulu Reza telah mencintai Sheila.

Namun ia pendam karna Ilham, sahabatnya sendirilah yang lebih dulu membuat Sheila jatuh hati. Selama itu Reza dapat menyembunyikan perasaannya sampai sekarang pada Sheila.

Ntah hati seperti apa yang Reza punya sehingga kuat menyembunyikannya.

Mobil Reza telah memasuki kawasan Bogor, beberapa menit lagi mereka akan sampai pada tempat tujuan mereka.

Bumi asri yang dihiasi dengan kebun-kebun sejuk di pekarangan rumah, membuat Reza sering mengunjunginya.

Di rumah itu  hanya ada nenek dan kakek Reza saja, tidak lupa dengan perawat inap yang selalu menjaga mereka.

"Sampai" kata Reza setelah memakirkan mobilnya di pekarangan rumah

"Waaw asri banget rumahnya kak sejuk. Banyak tanamannya juga lagi masih seger seger" ucap Sheila setelah turun dari mobil.

Cinta SheilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang