Kado Terindah

1K 44 9
                                    

"Awaaasss!!!"

Braaakkk

Mina terbangun dari mimpi buruknya. Setahun yang lalu adalah hal terberat bagi Mina. Ia telah kehilangan penglihatannya setelah kecelakaan saat itu. Kecelakaan yang merubah seluruh kehidupan Mina.

"Ayah, Ibu kenapa kalian tidak mengajakku untuk ikut dengan kalian. Aku tidak sanggup untuk melanjutkan hidup ku ini." Tangis mina meratapi nasib dirinya

"Mengapa Tuhan tak pernah adil pada makhluk nya? Lebih baik aku mati dari pada hidup dengan seperti ini. Tak ada seorang pun yang ingin berteman dengan orang buta sebatang kara sepertiku."

Mina yang sedari tadi duduk di teras rumahnya berjalan mendekati jalan yang berada tepat di depan rumahnya. Ia bertekad untuk mengakhiri hidupnya. Ia berdiri di tengah jalan.

"AKU INGIN MATI SAJA!!" Ia berteriak dan bersiap menerima apapun kejadian yang akan menimpanya.

"AWAS!!" Ucap seorang pria sambil menarik tangan Mina dari usaha bunuh dirinya.

"Kamu tidak apa-apa kan? Apakah ada yang terluka noona?" Ucap pria tersebut sambil mengecek keadaan Mina.

"Buat apa kamu menyelamatkanku? Aku tidak mau hidup didunia ini lagi. Aku ingin mati saja." Ucap Mina sambil berusaha memberontak dari genggaman pria tersebut.

"Apa yang noona pikirkan? Bunuh diri tidak akan menyelesaikan masalah noona? Masih banyak orang yang rela mengeluarkan duitnya untuk mendapatkan hidup lebih lama lagi. Kenapa noona lebih memilih mengakhiri hidup noona?" Ucap pria tersebut.

"Kamu tidak akan pernah tahu dengan apa yang aku rasakan. Kehidupan macam apa yang akan didapatkan dari wanita buta sebatang kara ini? Bahkan tuhan pun tidak adil kepada hidupku." Ucap Mina sambil terisak.

"Saya memang tidak tahu kehidupan noona seperti apa, tapi saya yakin masih ada orang yang sangat sayang dengan noona. Tuhan bukan tidak adil noona, tuhan hanya ingin membuat noona menjadi wanita yang lebih kuat lagi." Ucap pria tersebut.

"Mana ada orang yang sayang dengan ku. Bahkan tunanganku lebih memilih meninggalkan ku saat kondisiku seperti ini." Ucap Mina sambil terisak.

"Noona, jika seperti itu maka tuhan baik dengan noona. Tuhan hanya ingin menjauhkan noona dari orang yang tidak benar-benar tulus dengan noona. Aku sekarang ingin bertanya kepada noona. Jika ada orang yang sayang dengan noona, apakah noona mau semangat hidup kembali?" Ucap pria tersebut.

"Tetap saja tuhan tidak adil kepadaku. Jika ada yang sayang kepadaku aku tidak akan mengakhiri hidupku ini. Masih banyak cita-cita yang ingin aku capai. Hanya keadaanku ini tidak memungkinkan aku untuk mencapai cita-citaku." Ucap Mina sambil berusaha mengatur nafasnya setelah abis menangis.

"Semua orang pasti bisa mencapai cita-citanya. Asal ada kemauan pasti semuanya akan tercapai. Perkenalakan namaku Son Chaeyoung noona. Noona bisa memanggilku dengan chaeng. Siapa namamu noona?" Ucap Chaeng tersebut.

"Tapi aku tidak yakin dengan kondisiku seperti ini. Kenapa kamu memperkenalkan dirimu dan menanyakan namaku?" Ucap Mina sambil menunduk.

"Noona harus yakin, tuhan tidak akan mengkhianati usaha makhluknya. Aku hanya ingin mengenalmu noona. Apa aku tidak boleh mengenalmu noona?" Ucap Chaeng tersebut.

"Buat apa kamu mengenal wanita cacat sepertiku chaeng. Apa kamu hanya ingin menertawakanku? Setelah kamu mengenalku." Ucap Mina.

"Kamu salah noona, aku hanya ingin menjadi temanmu. Aku yakin di dalam diri noona sebenarnya ada kemauan yang kuat untuk sembuh dan mencapai cita-cita noona. Apakah aku tidak boleh menjadi teman noona?" Ucap  Chaeng sambil memegang pundak Mina.

One Shot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang