'Tuan putri 14 Juni Kamu harus meluangkan waktu seharian untukku.'
Aku berpura-pura tidak mengetahui tanggal 14 Juni ada apa, padahal Aku ingat jika itu ulang tahun Tzuyu. Aku hanya ingin membuat Tzuyu kesal saja.
'Buat apa Aku meluangkan waktu untukmu?'
'Kamu benar-benar Minari. 14 Juni hari yang sangat spesial untukku dan Aku ingin menghabiskan waktuku bersama orang yang spesial juga.'
Benar saja Tzuyu kesal, tetapi kenapa kata-katanya bisa membuatku melting.
'Ohh begitu. Aku usahakan bisa meluangkan waktuku Tzuyu.'
Aku hanya berpura-pura untuk meluangkan waktuku, padahal tanpa dia minta pun Aku sudah meluangkan waktuku. Ajakan Sana dan Momo serta ajakan Ibu dan Ayah untuk ke Amerika mengujungi Kakakku saja Aku tolak.
'Kalau Kamu sampai tidak meluangkan waktumu. Maka Aku akan marah kepadamu.'
'Iya-iya Tzuyu.'
Aku dan Tzuyu cukup terdiam beberapa saat di dalam panggilan telfon kami.
'Minari ada yang ingin Aku bilang ke Kamu.'
'Oh ya, apa itu Tzuyu?'
'Hmm....I...tu'
'Yak Tzuyu cepat katakan jangan membuat ku penasaran'
'A-ah sudah malam. Sebaiknya Kamu pergi tidur. Aku juga sudah mengantuk. Aku harap kita bertemu dalam mimpi. Aku merindukanmu, Jaljayo tuan putri. Saranghe."
"Aishhh, langsung dimatikan. Apa-apan itu Tzuyu, gimana Aku bisa tidur kalau Kamu malah berucap seperti itu."
Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari dan sampai sekarang Aku tidak bisa tidur. Aku sudah mencoba menghitung domba, Aku sudah mencoba untuk mendengarkan musik klasik, Aku sudah mencoba mencari posisi paling nyaman untuk tidur.
"Kenapa Aku tidak bisa tidur. Ini semua karena kata-kata terakhir yang Tzuyu ucapkan tadi. Kenapa Tzuyu selalu berada dipikiran ku. Lebih baik Aku memikirkan hadiah apa yang akan Aku berikan nanti di ulang tahunnya."
"Hmm, sebentar lagi kan perlombaan basket antar kampus akan di adakan, lebih baik Aku membeli sepatu basket beserta perlengkapan basket lainnya. Aku harap Tzuyu akan memakainya di semua pertandingan yang ia ikuti."
Aku langsung mencari ke toko online yang cukup terkenal dalam koleksi perlengkapan basketnya. Aku langsung membeli perlengkapan basket dan sepatu basket yang berwarna putih dan biru. Setelah selesai melakukan transaksi rasa kantuk datang dan Aku langsung tertidur.
~
"Minari, besok aku kabarin jam berapa Aku akan menjemputmu. Kamu harus dandan yang cantik dan harus seharian menemaniku, Aku tidak menerima penolakan sama sekali."
"Ini masih pagi Tzuyu, bahkan kita belum sampai kampus."
"Kan Aku cuma mengingatkan aja Minari. Aku takut Kamu lupa dan tidak meluangkan waktu mu untuk ku."
"Tenang saja Tzuyu, besok seharian Aku akan menjadi milikmu, handphone ku juga akan aku non aktifkan saat kita berangkat."
"Benarkah?"
"Iya."
"Ok, ayo sekarang Aku akan mengantarkan mu ke kelas mu."
Baru beberapa langkah tiba-tiba fans Tzuyu datang menghampiri kami dan menyita perhatian Tzuyu.
"Kak Tzuyu besok ulang tahun kan?"
"Wah kalian tahu darimana?"
"Kita kan fans nomor satu Kak Tzuyu, otomatis kita akan tahu semua hal tentang Kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Story
Fiksi PenggemarBerisi tentang kumpulan cerita hasil kegabutan penulis Berisa couple-couple Mina Twice