23. Ulah Renjun

58 7 4
                                    

Mia menaruh piring yang di atasnya sudah ada nasi goreng buatannya untuk Changbin dan dirinya sarapan,seperti biasanya cewe itu memulai harinya dengan senyuman yang tak pernah hilang dari sudut bibirnya.

"KAKKKK...SARAPAN DULU"teriak Mia dari dapur.

Changbin yang masih memasang dasi sekolahnya melirik ke samping sebentar lalu kembali melihat pantulan dirinya di cermin,wajah yang tidak memiliki ekspresi memang sangatlah berbeda dengan sifat adiknya.

Mia tersenyum saat Changbin menuruni anak tangga,sangat tampan pikirnya.

"Ayok kak,keburu dingin."ajak Mia.

Keduanya sarapan tanpa adu ucapan,Mia mengunyah sarapan sambil menatap Changbin di depannya.Di pikir-pikir Changbin itu cowo yang cool,ganteng,manis kalo dia lagi diam-diam senyum.

Membayangkan saja sudah buat Mia senyam senyum.

.........

Hari ini,terlihat Guanlin yang sedang membelokan motor besarnya ke lawan arah sehingga kedua alis Mia mengerut.

Guanlin membuka helm nya setelah mematikan motor,"Pagi,Mi."sapa Guanlin.

"Lo ngapain kesini?"bingung Mia.

Nampak Guanlin memamerkan gigi putihnya,"Jemput lu lah."sambil kedua tangannya di lipat.

Raut wajah Mia bertambah bingung,"Hah?".

Guanlin tertawa renyah melihat ekspresi dari wajah Mia,"hahahaha.....Mia lu lucu banget si."Guanlin terpingkal.

Mata Mia sudah menatap Guanlin malas,tetapi bukanya Guanlin berhenti tertawa malah menambah gelak tawanya.

Mia yang tak mau terlambat menepuk lengan Guanlin lumayan keras sehingga Guanlin pun mengeluh.

"Aduh...sakit,Mia."ucap Guanlin belum reda dengan tawanya.

"Bodoamat mending gue duluan!!"kesal Mia berjalan penuh semangat.

"Yaelah ngambek."Guanlin menyusul Mia karena tujuannya adalah menjemput Mia untuk berengkat bersama menuju sekolah.

Jika menaiki kendaran dari rumah Mia menuju sekolah itu tidak akan memakan waktu lama,hanya 20 menit pun sampai itupun jika jalanan lancar.

Banyak pasang mata yang melihat dua insan yang baru saja meninggalkan parkiran.

"Akhirnya tuh anak konda tobat dah,kaga bikin ulah lagi sama senior nya."salah satu senior itu masih menatap kepergian Mia dan Guanlin.

"Hamdalah,kapok gua kemaren ribut di kantin."balas temannya.

"Serius lu,Dim?".

"Di cekek gua hampir mati.".

Sebagian mengira jika sikap Guanlin berubah karena perempuan disebelahnya.Anak murid sana sangat mengakui saat Mia dekat dengan Guanlin,cowo itu tidak sesering dulu membuat ulah kepada senior nya.Berbeda saat dia baru MOS dan masuk sekolah sudah berani melawan,menjahili bahkan menyuruh senior nya dengan seenaknya.

Tapi mereka sangat bersyukur, jika memang Mia memberi pengaruh yang baik untuk Guanlin kenapa tidak dari dulu?Mungkin para guru juga tidak akan geram karena ulahnya.

"Pagi,Mia."sapa Renjun tersenyum manis,Mia melirik membuang nafas halus tanpa berniat untuk menjawab sapaan Renjun.

Guanlin kembali terbahak,"Hahahaha mampus lu di kacangin,gimana rasanya?enak ga?".

Renjun mendengus.Menatap sengit Guanlin di belakang Mia,sebal dengan ejekan Guanlin barusan.

"Mia,kamu udah sarapan belum?aku bawa bekal nih buat kamu."Renjun ancang-ancang membuka tupperware.

Brother «Changbin Stray Kids» TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang