Terhitung sudah empat hari ini Guanlin menghindar dari Mia saat cewe itu terus mendekatinya,kekhawatiran Mia setelah kepindahan Renjun memang terjadi.Bukan apa, tau sendiri Renjun memang orang yang picik.
"Mia,kamu kenapa si ngelamun terus."Renjun terus membujuk Mia untuk sarapan pagi ini di kelasnya,namun dari awal Renjun berbicara Mia hanya diam tidak merespon atau tidak berniat untuk membalas ucapan Renjun.
Disatu sisi Renjun senang,sebab Mia tidak lagi dekat dengan Guanlin bahkan setelah kejadian tempo hari Guanlin langsung berpindah duduknya dengan teman lain.
Disatu sisi lagi Renjun tak enak hati,karena dia telah membuat Mia murung seperti sekarang.Jika dilihat,Mia memang tidak bersemangat akhir-akhir ini dia menjadi lebih pendiam walaupun memang Mia anak yang pendiam tapi sangat berbeda dengan biasanya."Mia,aku minta maaf."Hyunjin yang diam di kursinya tiba-tiba mengucapkan maaf,dia berdiri menghampiri Renjun yang berada di tempat duduk yang tadinya sempat jadi milik--Guanlin.
Mia masih diam,tak berniat untuk mendengarkan dua cowo brengsek itu.
Keadaan kelas saat ini sepi,tidak ada satu muridpun yang berada di kursinya. Entahlah seakan-akan semuanya mengetahui masalah ketiga makhluk yang berada di kelas tersebut.
Hyunjin duduk di bangku depan menghadap ke arah Mia yang juga memalingkan wajahnya ke luar jendela,sungguh jika kalian peka Mia ingin sendiri tanpa ada satu orangpun yang mengganggu.
"I'm so sorry.."Hyunjin menunduk menahan isaknya yang pasti akan terdengar.
Renjunpun ikut menunduk,hatinya merasa kesal kenapa disaat mereka beranjak dewasa ikatannya dengan Mia semakin merenggang--bukan,Mia sudah membencinya itu tandanya bukan merenggang tapi sudah di titik kehancuran.Ya,persahabatan yang sudah hancur melebur.Renjun murka pada dirinya sendiri bagaimana jika Mia tidak ingin memaafkan kesalahannya?harus dengan cara apalagi untuk membujuk cewe itu kembali dalam pelukannya saat seperti mereka masih kecil,masih bermain air hujan,bermain balon yang berujung tertusuk duri lalu pecah menimbulkan suara.
"Jangan diem terus aku yakin kamu pasti belum makan,ayok sekarang kamu makan dulu aku udah bikin nasi goreng sebelum berangkat tadi."Mia masih enggan untuk bergerak sedikitpun.
Guanlin yang baru datang langsung melihat ketiga manusia yang sudah membuatnya marah.Dia menghela napas kasar,bergerak melangkah untuk duduk di bangkunya yang dulu.
Mia melirik,tatapannya sedih Mia tidak ingin Guanlin marah lagi padanya.Cara satu-satunya Mia harus jujur bagaimanapun juga (mungkin) Guanlin perlu tau masa lalunya seperti apa dan bagaimana Mia dulu berkehidupan.Apakah seperti sekarang? atau lebih dari sekarang?.
Saat Mia bangkit berniat menghampiri Guanlin saat itu juga bel masuk berbunyi,mengurungkan niat awal Mia yang ingin meminta maaf pada cowo itu.
Semua murid langsung berhamburan memasuki kelas begitupun Hyunjin yang segera berpindah duduk menuju bangkunya,sedangkan Renjun mengambil tas nya kembali menduduki tempat yang pernah Guanlin duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother «Changbin Stray Kids» TAHAP REVISI
FanfictionMenceritakan tentang kisah kakak-beradik. Adnan Changbin Fahad Ghazala adalah Kakak cowok bersikap cuek, dingin yang membenci adik kandungnya karena peristiwa kelam di masa lalu. Bukan hanya membenci, bahkan cowok ini tidak pernah mengakui adiknya t...