29. Awal Dan Akhir

20 2 4
                                    

Reno tidak pernah cemburu pada siapapun, sekalipun cowok itu melihat mesra sahabat kecilnya dengan cewek pujaan 'nya. Tapi hati Reno masih sama. Sama seperti saat dia melihat pertama kalinya sosok perempuan yang sudah membuatnya mabuk kepayang. Reno mengakui jika hati dan perasaannya masih di miliki oleh gadis itu, tapi apa boleh buat Reno tidak bisa berbuat apa-apa selain melihat cewek itu bahagia dengan pilihannya.

"Harusnya dulu... Gue yang sama dia, bukan lo...

Hyunjin."

Reno berbalik dan segera pergi dari sisi lapangan mencari seorang siswi yang lari menjauh dari pandangannya sekarang.

Kepala 'nya ke kiri ke kanan, dia yakin pasti sosok yang di carinya berada di sekitaran taman sekolah. Tapi disana sepi, hanya beberapa murid. Reno tidak mendapati sosok yang tengah di carinya.

"Lo emang perlu gue hajar!" Reno mendesis, mengepalkan kedua tangannya serta rahang yang mengeras.

Reno muak.

Reno marah karena menyesal atas tindakannya dulu.

Reno kesal dengan dirinya.

Sebut Reno itu––munafik.

Di bawah pohon yang sejuk, Renjun tersenyum puas melihat semua korban 'nya tersakiti.

Obsesi Renjun semakin tinggi, kali ini pasti dia akan berhasil. Karena orang tolol akan jauh lebih menyakitkan walaupun tindakan Renjun menyakiti seseorang itu, yang terpenting sekarang semua rencana yang sudah dibuatnya berjalan dengan sempurna.

____________

Mia menangis tersedu, terdengar ngilu di telinga. Sudah terlalu sering dia melihat pacarnya bersama siswi lain. Hatinya tergores, Mia tidak sanggup lagi menahan sesaknya di hati.

Cewek dengan rambut di kepang satu itu menatap langit yang terlihat mendung seperti mengetahui jika keadaan hati 'nya sekarang tidak baik-baik saja.

Dia tidak ingin ini terjadi.

Apa dari awal memang dia salah memilih?

Tidak! ini sungguh mebuatnya hancur.

Isakan mulai terdengar bersamaan air turun dari atas mengenai seluruh tubuhnya. Hujan kali ini cukup deras disertai angin yang membuat Mia memeluk dirinya karena kedinginan.

Apa tidak ada yang menyayanginya sekarang?

Mia mendongak saat dirasakan tidak ada air yang mengguyur tubuhnya lagi, mata sayup dengan sedikit kantung mata yang menghitam itu menatap lelaki di depannya, di raih lengan kanan 'nya membuat Mia berdiri tegak.

"Maafin aku, ya. Aku harusnya bisa jagain kamu.., buat kamu ga sakit kayak sekarang. Aku yakin, setelah ini aku cowok yang ga berguna buat kamu. Sekarang kamu boleh panggil aku dengan sebutan..., brengsek atau keparat, terserah. Yang penting kamu luapin semuanya ke aku."

Mia menggeleng lemah menangis di hadapan cowok yang jelas tidak bersalah menurutnya.

Air mulai mengenang di pelupuk mata cowok itu, "Asal kamu tahu..., ngeliat kamu nangis kayak gini di depan aku, itu buat hati aku hancur. Aku tahu, aku emang ga seharusnya bilang gini. Tapi aku jujur, aku mau kamu tahu yang sebenarnya kalau..."

Mia menatap cowok di depannya serius, mata keduanya menumbuk dengan penuh harap. Berharap agar cowok itu berkata jika teman 'nya hanya membuat prank padanya.

"...Aku yang menyebabkan ini semua terjadi."

Alis Mia menaut tidak mengerti.

"Aku suka sama kamu jauh dari awal kita bertemu."

Brother «Changbin Stray Kids» TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang