8. Hadiah

84 9 0
                                    

"Gila cape banget ya tuhan"keluh Mia mengusap dahinya yang berkeringat.

Cewe tersebut sedang membersihkan lantai yang berdebu dan kotor,jika ia pulang sekolah lebih awal ia akan segera berganti baju dan menyelesaikan pekerjaan rumahnya yang lumayan besar tersebut tanpa ada seorang asisten rumah tangga.

Saat Mia masih mengepel lantai ia mendengar suara motor Changbin yang begitu nyaring hingga memekakan telinga.

"Tumben baru pulang"gumam Mia mengintip dari kaca jendela.

Changbin berjalan dengan gagahnya tanpa tahu lantai itu basah atau tidak.
Jika saja lantai itu masih basah atau lembab pasti licin dan akan membuat siapapun terjatuh dengan mulus.

Mia melongo saat kakaknya menyodorkan kresek hitam berukuran sedang kepadanya.

"Hemm.... Ini apa kak?"tanya Mia meraih kresek tersebut.

Seperti biasa Changbin dengan wajah datarnya mengacuhkan adiknya yang sedang bertanya apa yang ia bawakan untuknya.

"Iihh ketoprak"ucap Mia saat membuka kresek hitamnya.

"Kak changbin tau gue suka ketoprak?"gumam Mia dengan wajah yang tak bisa di artikan.

Ia heran dengan kakaknya.
Mengapa kakaknya bisa tahu jika itu makanan favorite dirinya?.

Tak lama ia menyelesaikan pekerjaanya lalu memakan ketoprak yang Changbin berikan tadi untuknya.

"Gila pedes banget!"pekik Mia saat ia mengunyah satu suapan kedalam mulutnya,cewe itu lari terbirit birit menuju dapur karena ia memakan ketopraknya tersebut di ruang tv.

"Maksudnya kak changbin ngerjain gue atau apa dah?untung aja gue doyan pedes kalo ga... gatau deh perut gue apa kabar"cerocos Mia saat beberapa tegukan air sedikit meredakan rasa pedas di mulutnya.

Sedangkan dari arah atas tepatnya ujung tangga.Orang itu tersenyum miring ketika melihat reaksi Mia yang begitu terkejut saat ketoprak yang ia pesan tadi dengan beberapa cabai rawit yang sudah di ulak membuat yang memakan akan merasakan pedas yang sangat dan sakit di perut .

Changbin.Lelaki itu terlihat menyeringai , seakan rencananya itu berhasil dengan gampangnya.
Namun perkiraan Changbin sangatlah salah,ia tidak tahu bagaimana adiknya tersebut sangat menggilai makanan pedas bahkan ketoprak yang ia belikan untuknyapun di makan.Karena Mia tidak ingin membuang makanan dan nantinya mubazir,dengan senang hati cewe itu memakan apa yang di berikan oleh kakaknya.

"Gue makan lagi deh"yang akhirnya Mia menghabiskan makanan tersebut tanpa sisa.

Jam dinding di kamar mia menunjukan pukul 19.20 wib cewe itu menggerakan kakinya kesana kemari mengikuti alunan musik yang sedang ia putar.

da byeonhaegago isseo ilbuteo shipkkaji modu
( jeomjeom jeomjeom)
nae uijiwan sanggwaneopshi ollaoneun bujakyong
No no no no

a jamkkan na isanghae wae chojeomi heuryeo
wae an kkeutna buranhan soriga gyesok deullyeo
yeogiseodo nan gyesok
paegi neomchyeo da igyeonael geora mideosseo
gaekgido ijen mot beotyeo
neomu shwipge bwaseo deo apeun geolkka

a... meori apeuda
meori apeuda
meori apeuda
meori apeuda

Mia berhenti dengan aktivitasnya , ia meraih ponselnya yang bergetar berulang kali yang di taruh di meja belajarnya kemudian mengeryit saat ada sebuah nomor yang ia tak kenal menelfon ke ponselnya yang tadi ia gunakan untuk menyetel musik.

"Siapa nih?jangan-jangan orang jahat"pikir Mia.

Hendak ingin menggeser tombol hijau tersebut poselnya mati secara tiba-tiba membuat panggilan masuk pun tidak bisa di terima.

Brother «Changbin Stray Kids» TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang