26. Guanlin Marah

61 5 2
                                    

Guanlin menunggu Mia sejak dirinya berangkat ke sekolah pukul 05.30wib.
Seorang Guanlin berangkat di waktu sepagi itu memang hal yang belum pernah terjadi.

Bukan hanya menunggu Mia saja,cowo itu juga akan menanyakan hal yang terus mengganjal di otaknya semalaman tadi kepada orang yang merasa di curigakannya.

Guanlin melirik jam tangannya,"Tumben...Mia jam segini belum dateng,apa gua yang kepagian ya?"tangannya mengetuk meja sambil mengembungkan pipinya.

Renjun bersiul memasuki kelasnya bersama..

Hyunjin.

"Akhirnya dateng juga."Guanlin tersenyum miring masih terlihat ada luka di sudut bibirnya juga lebam di bawah matanya.

"Wehh kenapa?katanya brandalan sekolah tapi,kemarin siapa ya yang kalah?"ejek Renjun tersenyum meremehkan.

Guanlin mengabaikan renjun.Irisnya menatap ke arah Hyunjin yang merubah penampilannya hari ini,Cowo itu melihat dari atas hingga bawah lalu kedua tangannya bertepuk tiga kali,"Fftt.. penampilan lu sekarang udah mirip anak liar ya,bagus si daripada pura-pura culun buat semua orang jijik liatnya...Apalagi gua!"antusias Guanlin melipat kedua tangannya di perut.

"Maaf."singkat Hyunjin.

"Gua ga butuh maaf lu."balas Guanlin menatap penuh amarah cowo di depannya sekarang.

"Mau lu tuh apa si,Guanlin?gua heran waktu pertama gua pindah kesini,lu kayak benci banget sama hyunjin.. kenapa?"Renjun menyaut tak suka pada Guanlin.

"Karena mia selalu aja belain dia,gua gasuka.Gua muak liatnya!"jelas Guanlin.

Hyunjin menatap ke bawah,sedangkan Renjun menganga.

"Maksudnya apa si,gangerti gua."tukas Renjun bertolak sebelah pinggang.

"Yang jelas lu berdua gausah deketin mia lagi!"tegas Guanlin melangkah keluar.

Renjun dan Hyunjin hanya melihatnya tanpa berucap lagi.

"Hyunjin,lu kok diem aja?yakin mau lepasin mia gitu aja demi si guanlin?"Renjun mulai kompor.

"Gua gatau."

Renjun tersenyum miring,lalu segera duduk di bangkunya.

Sedangkan Guanlin masih mencari Mia yang belum juga datang ke sekolah.Biasanya Mia memang datang sangat pagi jarang sekali berangkat siangan.

Kaki jenjang Guanlin mengarah ke parkiran motor netra nya tidak sengaja menatap sesorang disana.

"Itukan..."telunjuknya terangkat lalu segera menghampiri orang tersebut.

"Yendra,makasih ya lagi-lagi gue ngerepotin lo."ucap Mia tersenyum.

"Yaelah gapapa kali cuma jemput kamu doang,lagian kan aku niat buat berangkat bareng."balas Ayendra juga ikut tersenyum.

"Mia."panggil Guanlin saat beberapa langkah lagi.

"Oh... hai guanlin."sapa Mia melambaikan tangannya.

Guanlin mencekal tangan kanan Mia menatap Ayendra yang masih duduk di atas motornya.

"Mulai besok gausah jemput mia lagi,dia udah sama gua."peringat Guanlin ketus menarik tangan Mia lalu pergi.

Ayendra menautkan alisnya,"Lah pergi tanpa pamit,datang tanpa di undang...

dugaan gue selama ini kayaknya bener."

Guanlin masih menarik tangan Mia hingga masuk ke kelasnya,padahal Mia sudah meronta minta di lepaskan.

"Guanlin udah gausah narik tangan gue."protes Mia melepas tangan Guanlin yang mencekalnya.

Brother «Changbin Stray Kids» TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang