#23 (Janji Sampai Mati) (1/2)

12 5 0
                                    

Halo, namaku Yuni,

aku kini telah menginjak umur 18 tahun.. Aku lahir di keluarga yang bisa dibilang keluarga mampu

Aku tinggal bersama kedua orangtuaku dan adikku Adikku bernama Yuli ia masih menginjak umur 15 tahun Aku adalah murid pindahan Satu satunya murid yang sangat peduli denganku

adalah Lidya Semua murid di kelasku tidak ada yang se-ramah Lidya...

Jadi kamipun menjadi teman baik.. Kami pernah berjanji bahwa kami akan selalu bersama sama..

Sampai mati Mulai darisanalah kami selalu bersama Keesokan harinya Lidya mengajakku jalan jalan Namun adikku Yuli,ia melarangku...

Padahal selama ini Yuli tak pernah melarangku untuk pergi bersama Lidya.. Aku membantah dan memaksa untuk pergi..

Namun dengan segala hal adikku lakukan untuk mencegahku pergi.. Jadi pada akhirnya akupun menuruti adikku..

Padahal ayah dan ibuku juga menegur Yuli karena telah menggangguku... Akupun menelefon Lidya..

Aku mengatakan bahwa aku tidak dapat pergi bersamanya..

Lidyapun juga tidak masalah.. Iapun pergi sendiri.dan beberapa jam kemudian aku mendapat telfon dari nenek Lidya..

Ia mengatakan Lidya mengalami kecelakaan dan sedang dirawat di rumah sakit, kini keadaanya sedang sekarat.. Kedua orangtua Lidya sudah lama meninggal..

Maka ia dirawat oleh neneknya.. Nenek Lidya tahu bahwa aku adalah teman baikknya.. Maka ia menyuruhku untuk ikut menjenguk Lidya..

Maka aku berpamitan kepada kedua orangtuaku untuk menjenguk Lidya di rumah sakit.. Nenek Lidya memberitahuku Dimana rumah sakitnya.. Saat aku memasuki kamar Lidya Aku terkejut...

Aku melihat kondisi Lidya benar benar sekarat.. Sekujur tubuhnya dipenuhi darah.. Wajahnyapun hampir hancur..

Namun "Janji kita akan selalu kupegang" ujar Lidya sebelum tewas.. "Kita akan bersama sama sampai mati" ujar Lidya Dan iapun tewas..

Aku dan nenek Lidyapun menangis.. Keesokan harinya adikku bertanya kepadaku

"Kak,teman kakak itu akan membawa malapetaka untuk kakak" ujar adikku Akupun menjadi bingung.. Apa maksud omongan Yuli itu.. Hariini adalah hari Lidya dikubur..

Saat aku melayatnya ... Aku jadi teringat janji kami Saat 17 Januari yang telah berlalu itu... Setelah selesai melayat Lidya... Akupun pulang .. Saat aku pulang aku tiba tiba mendengar bisikkan

"Kemana janjimu?.. Aku akan menjemputmu 17 Januari mendatang" Aku pikir itu hanya khayalanku saja... Maka aku menuju ke kamarku dan segera tidur,

karena aku sangat lelah.. Besok hari Senin

Jadi aku harus masuk ke sekolah.. Keesokan paginya aku bangun pukul 06.00 Akupun segera mandi.. Setelah mandi.. Aku mencuci wajahku.. Saat aku menutup mataku

Aku terbayang akan arwah Lidya yang menghantuiku.. Penampilannya sangat mengerikan. Matanya putih semua.. Wajahnya pucat dan dipenuhi darah..

dan kini ia sedang menatapku dengan dendam Karena ketakutan akupun langsung membuka mataku..

"Yuni! Cepetan mandinya! Yuli mau mandi juga!" ujar ibu..

"Baik bu!" ujarku Semenjak Lidya meninggal ntah kenapa aku serasa dihantui olehnya Sesampaiku di sekolah akupun mengikuti pelajaran..

Aku mengingat dulu saat Lidya masih hidup.. Ia duduk di sebelahku..

Dan kini bangku itu kosong.. Aku kehilangan teman baikku.. Menurutku itu adalah hal terburuk yang

Semenjak Lidya meninggal ntah kenapa aku serasa dihantui olehnya Sesampaiku di sekolah akupun mengikuti pelajaran. Aku mengingat dulu saat Lidya masih hidup.. Ia duduk di sebelahku..

Dan kini bangku itu kosong... Aku kehilangan teman baikku...

Menurutku itu adalah hal terburuk yang pernah kualami.. Saat jam istirahat.. Aku ke toilet karena ingin membuang air kecil..

Namun toilet di sekolahku sangat kumuh dan mengerikan.. Tapi aku tak bisa menahannya... Aku ingin membuang air kecil.. Jadi saat aku ke toilet akupun segera membuang air kecil.. Namun....

CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang