#25 (Donor Mata)

19 3 2
                                    

Ia dibawa ke rumah sakit karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan matanya menjadi

'buta' Namanya Lifia..

Ia berumur 10 tahun... Ia gemar menggambar..

Pada suatu saat.. Ia mengalami kecelakaan..

Karena kertas yang ia gambar terbang menuju jalanan.. Saat ia mengejar kertas tersebut.. Tanpa sengaja sebuah mobil menabraknya..

Dan ia terpental cukup jauh.. Sampai sampai matanya sempat terbentur sesuatu yang sangat keras.. Ia dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya ...

Orang tuanya yang saat itu sangat khawatir tidak tahu bagaimana nasib anaknya itu...

Namun dokter berkata bahwa anak mereka dapat diselamatkan.. Namun ia mengalami kebutaan.. Ia membutuhkan donor mata...

Agar dapat melihat kembali.. Setelah mencari ternyata mereka

menemukan sukarelawan yang mau mendonorkan matanya kepada Lifia.. Ia bernama Aurita Ia ikhlas mendonorkan matanya untuk Lifia..

Setelah itu dokter langsung mengoprasikan Lifia dan mengganti mata Lifia dengan mata baru.. Yaitu mata dari Aurita..

Setelah beberapa jam menunggu akhirnya operasi pun berjalan lancar.. Lifia kini dapat melihat kembali.. Betapa bahagianya kedua orang tua Lifia dan Lifia... Lifia kini dapat menggambar kembali .. Namun setelah itu ..

2 hari kemudian.. Lifia menjadi aneh.. Karena ia seperti ketakutan.. Ia sering menutup matanya dengan tangannya dan berteriak.. Ia selalu bersembunyi di pojok kamarnya..

Gambarnya yang awalnya ia tempel di tembok kamarnya.. Kini ia coret coret dengan krayon hitam.. Ia seperti paranoid.. Kedua orang tua Lifia pun khawatir ...

Mereka tak tahu apa yang menyebabkan anaknya seperti ini.. 7 hari/seminggu telah berlalu.. Lifia menjadi semakin aneh...

Ia seperti melihat sesuatu yang menyeramkan.. Sangatlah menyeramkan..

Ia sering berteriak tak jelas.. Ia selalu gemetaran.. Bulu kuduknya berdiri.. Keringat dingin keluar dari tubuhnya... Keesokan harinya... Orang tua Lifia menemukan Lifia tewas di kamarnya... Dengan mata yang dipenuhi darah karena tertusuk pisau..

Seluruh tangan Lifia dipenuhi darah.. Mulut Lifia terbuka.. Orang tua Lifia syok dan segera membawanya ke rumah sakit..

Sayangnya Tuhan berkehendak lain... Lifia kini tewas ..

Namun karena pisau yang tertusuk di mata Lifia tidak begitu dalam.. Jadi mata Lifia dapat di donorkan.. Ia meninggal karena orang tua Lifia terlambat mengambil tindakan.. Kebetulan ada yang membutuhkan donor

Anak itu bernama Dimas.. Jadi kedua orang tua Lifia memberikan mata Lifia kepada Dimas...

Setelah mencari tahu mengala Lifia meninggal Ternyata orang tua Lifia menemukan informasi tersebut..

Ternyata anak yang memberi matanya untuk Lifia adalah seorang indigo.. Ia lelah menjadi indigo yang selalu melihat mahluk halus yang selalu menghantuinya..

Jadi ia berniat memberikan matanya untuk siapapun yang membutuhkan

CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang