I

1K 69 8
                                    

Happy Reading...

.

.

.

[Apartement Jackson]

Masih dengan bathrobe yang menempel pada tubuhnya, indera pendengaran Jackson sudah memaksa pria itu untuk bertahan pada posisinya sembari menatap serius pria lain dihadapannya yang juga tengah melayangkan tatapan tanyanya pada Jackson.

"Jadi, kau ingin aku mengantarkan paket-paket heroin itu?" suara Jackson akhirnya.

Pria dihadapan Jackson itupun mengangguk cepat.

Jackson menghembuskan nafasnya pendek. Lalu, pria itupun berkata, "Aku menolak-" Pria itu segera membalik tubuhnya dan mulai melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Menyaksikan hal itu, lawan bicara Jackson yang tidak terima berusaha menghentikan langkah pria itu. "Kau harus benar-benar melihat rincian pekerjaan ini terlebih dahulu-"

"Yaa, Namjoon-ah-Bukankah kau tahu jika aku bukanlah pekerja rendahan-Aku sama sepertimu-Katakan pada orang gila itu, aku menolak tawarannya-" balas Jackson setengah berteriak.

"Lagipula, aku tidak ingin kembali lagi ke Seoul-" lanjutnya.

Pria bernama Namjoon itupun memijit pelipisnya pelan. Sedari awal ia tahu jika hal ini tidak akan mudah, mengingat betapa keras kepalanya pria didepannya itu. Meski begitu, Namjoon tidak kehabisan akal. Ia masih memiliki cara lain agar Jackson bersedia memenuhi permintaan dari tuannya itu.

"Baiklah-Aku mengerti-Tapi, dengar, aku ingin memberitahumu jika sesungguhnya pekerjaan ini bukan hanya masalah pengantaran paket-paket heroin itu saja-Ini juga ada kaitannya dengan seseorang yang bernama Kang Seung Yoon-" ujar Namjoon.

"Pria itu, bersama dengan Song Mino, seorang mantan pekerja Kwon Jiyong, membentuk sebuah kelompok baru yang juga bergerak dalam bidang jual beli narkoba-Kelompok ini terbilang cukup sukses menjalin kerjasama dengan para kartel yang berasal dari Amerika Utara-Namun, beberapa bulan terakhir ini, kelompok mereka justru menghalangi, bahkan menganggalkan beberapa pengiriman barang yang dilakukan oleh beberapa kelompok menuju Korea Selatan-termasuk kelompok kita-" lanjut Namjoon.

"Dan baru-baru ini, saat aku melakukan pekerjaan untuk tuan Hwang di Macau-Aku mendapatkan informasi jika kelompok Seung Yoon tidak hanya menggagalkan pengiriman barang-Kelompok itu juga telah memblok kegiatan perdagangan untuk kelompok lainnya yang juga berasal dari daratan Asia sehingga menjadikan mereka satu-satunya kelompok yang dapat menyuplai narkoba ke wilayah lainnya di Korea Selatan-" timpal Namjoon.

"Dia pria yang cerdik-" komentar Jackson akhirnya. Kini, pria itu sudah berada di pantry, menyeduh teh paginya.

"Yah, kau benar-Meski begitu, hal ini jelas mengundang ketidaksukaan dari kelompok lainnya, termasuk tuanku-" balas Namjoon.

"Jadi, pekerjaan kali ini adalah menyingkirkan pria itu?" tebak Jackson.

Namjoon segera menganggukkan kepalanya. "Kau dibayar sangat tinggi untuk ini-Karena yang terlibat bukan hanya tuanku-"

Jackson diam. Pria itu berpikir sejenak.

"Bagaimana? Tidakkah ini menggiurkan?" suara Namjoon, membujuk Jackson.

"Tsk, jujur saja pekerjaan ini sangat menarik perhatianku-Terlebih bayaran yang aku dapatkan pasti akan sangat besar-Meski begitu, aku masih enggan untuk bertandang ke negara itu-Jika itu ditempat yang berbeda, aku tidak akan ragu untuk menerimanya-" balas Jackson kemudian.

Penolakan kesekian Jackson inipun membuat Namjoon memutar bola matanya malas. Ia juga menghembuskan nafasnya dalam. "Hm, kau tahu-Ada hal menarik lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan kali ini-Aku yakin setelah mendengarnya, kau tidak akan menolak lagi-" Namjoon menyunggingkan senyumannya, kali ini ia yakin akan berhasil, sebab ia masih memiliki kartu AS nya.

Call My Name (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang