VI

210 44 6
                                        

Happy reading...

.

.

.

[Bambam's Pet Shop - Beberapa jam sebelum Jackson menerima panggilan dari Chan]

Mengabaikan situasi pelik sepasang kekasih yang tengah mencari jalan tengah untuk hubungan mereka, maka Mark lebih memilih untuk melanjutkan pekerjaannya. Pria itu sedang memeriksa kembali beberapa berkas terkait aktivitas kelompok Seung Yoon yang telah ia terima dua minggu lalu. Pria itu hanya ingin memastikan jika ia dan juga kelompoknya tidak melewatkan satu hal pentingpun yang dapat berakibat buruk pada pekerjaan yang mereka tangani.

Dan ditengah aktivitasnya, sebuah notifikasi pada ponselnya berhasil menarik atensi pria itu. Karenanya, iapun segera meraih benda pintar itu dan mengusap layarnya. Matanya sempat terpaku lama ketika ia menyadari jika ia baru saja menerima sebuah email dari seseorang yang sebulan lalu memberikannya dan juga Jinyoung tugas untuk menyingkirkan Seung Yoon.

Dengan sedikit keraguan yang menghinggapi hatinya, pria itupun segera membuka email tersebut. "Ah-Jiyoungiie-Bisakah aku bertanya padamu?" suara Mark tergagap, masih dengan netra yang berfokus pada ponselnya.

Jinyoung yang merasa dipanggilpun tampak mengalihkan pandangannya pada sosok sang kekasih. "Hm-Ada apa?" tanya pria itu.

"Apakah kau tahu-Siapa yang telah mempekerjakan kita?" suaranya. Kali ini, pria itu sudah menatap langsung manik kekasihnya itu.

"Bukankah kau sendiri juga mengetahuinya-Ada banyak kelompok yang terlibat-Kau ingin aku menyebutkannya satu persatu?" balas Jinyoung dengan ringannya.

Mark menggeleng cepat. "Tidak-Bukan itu yang aku maksud-Aku ingin bertanya-Apakah kau mengetahui siapa yang menggerakkan kelompok-kelompok tersebut?" pria itu meluruskan maksudnya pada kekasihnya.

Mendengarnya, Jinyoung yang tadinya terlihat begitu tenang tiba-tiba saja menampakkan kekhawatirannya. "Kenapa kau menanyakan hal ini, Mark? Apa terjadi sesuatu?" tanya pria itu akhirnya.

"Aku baru saja mendapatkan sebuah email dari seseorang yang pernah mengirimi kita berkas-berkas untuk pekerjaan ini-" Mark menghentikan kalimatnya sesaat. Pria itu terlihat menghelas nafasnya panjang. "Mereka mengirimi kita berkas baru-Didalam sana, mereka menambah target yang harus kita singkirkan-Bukan hanya Seung Yoon-Ada dua orang lagi yang harus dilenyapkan-" lanjut Mark.

"Mereka menambahnya?" ini suara Jinyoung yang kaget.

Mark menganggukkan kepalanya.

"Siapa? Siapa target yang mereka tambahkan?" tanya Jinyoung semakin penasaran.

Mark mendekati sang kekasih yang masih terduduk dipinggiran tempat tidur mereka. Kemudian, pria itu menyerahkan ponselnya pada Jinyoung. "Lihatlah-" seru Mark.

Jinyoung mengambil ponsel milik kekasihnya itu dan segera mengarahkan netranya pada benda pintar itu. Beberapa saat kemudian, pria itu terlihat melebarkan matanya usai ia melihat dan mengenali potret salah seorang dari target tambahan mereka. "Bukankah ini-Ini-Kekasih Jackson-Bukankah ini pemuda itu?" ucap Jinyoung putus-putus.

"Iyah-Itu kekasih Jackson-" balas Mark, membenarkan.

Jinyoung berdiri dari duduknya. "Kita harus membicarakan ini dengan Jackson-" ujar pria itu.

GREP

"Tidak-Jangan memberitahunya-" tolak Mark. Pria itu langsung menghentikan langkah kekasihnya itu.

Aksi Mark itupun segera mendapatkan tatapan penuh tanda tanya dari Jinyoung. Pria itu menginginkan penjelasan untuk ini.

"Dengar-Meski kita bekerja didalam kelompok yang sama, nyatanya Jackson dan kita tidaklah dibayar oleh orang yang sama-Kerjasama ini hanyalah bentuk kesepatakan sementara-Kau harus mengerti akan hal ini-" ucap Mark dengan nada tegas tidak terbantahkannya.

Call My Name (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang