XV

204 28 22
                                        

Selamat membaca...

.

.

.

[Bambam's Pet Shop]

Setelah kejadian mengejutkan pagi ini, Jackson pun memutuskan untuk menyiapkan sarapan pagi untuk Jaebum. Ia memasakkan sup untuk pemuda itu sembari berharap cita rasa gurih dan segar dari sup yang ia masak dengan sepenuh hati ini dapat mengembalikan semangat pemuda Im kesayangannya itu.

.

"Makanlah!" seru Jackson seraya meletakkan semangkuk sup hangat yang ia masak tadi didepan Jaebum yang sudah mendudukan dirinya diruang makan.

SRET

Jackson menarik kursi dan mendudukan dirinya disamping Jaebum. Pria itu mengambil sendok sup yang belum juga disentuh oleh pemuda Im itu. Lalu, iapun menyendok sedikit saja kuah sup buatannya itu. "Aaa-Ayo buka mulutmu! Aku akan menyuapimu-" suaranya. Pria itu mengangkat sendok tersebut dan membawanya kedepan mulut Jaebum.

"Hyung-Aku tidak lapar-" ujar Jaebum sembari mendorong jauh tangan Jackson yang memegangi sendok sup itu darinya.

Jackson tersenyum. "Kau tahu-Aku sengaja memasakkan ini untukmu-Aku bersungguh-sungguh membuatnya-" ucapnya.

Jaebum mengerjap. "Aku-"

"Beberapa suap saja, kumohon-" suara Jackson tidak mau kalah. Pria itu kembali mendekatkan tangannya yang memegangi sendok sup tersebut ke mulut Jaebum. "Kumohon-" ulang pria Wang itu dengan wajah memelasnya.

"Hm-Baiklah-" Tidak tega menolak Jackson dan usahanya, Jaebum pun segera membuka mulutnya.

"Bagaimana rasanya? Apa sup ini enak?" tanya pria Wang itu penasaran.

Jaebum mengulum senyumnya. Baru kemudian, ia menganggukkan kepalanya.

.

.

.

[Kediaman Seung Yoon]

"Hyung-" panggil Jeongin

Mino membalik tubuhnya. "Ada apa?" tanyanya  saat mendengar suara Jeongin. Pria itu menatap penasaran kearah pemuda Im itu. Akan tetapi keberadaan makhluk kecil berbulu yang ada didalam dekapan adiknya Jaebum itu membuat pria Song itu menautkan alisnya. "Darimana kau mendapatkannya?" tanya pria itu pada Jeongin.

Jeongin tersenyum lebar. "Aku menemukannya ditaman belakang-" balas pemuda itu polos.

"Ah, hyung-Sebenarnya-" Jeongin memajukan langkahnya menuju Mino. Dikarenakan tubuh pria Song itu jauh lebih tinggi dari dirinya, pemuda itupun mendongakkan kepalanya untuk dapat menatap langsung manik milik Mino. "Hyung-Aku tidak mau diantarkan kemanapun-Aku ingin disini saja-" suaranya.

Ah, apalagi ini?, pikir Mino. Orang kepercayaan Seung Yoon itupun sudah memasang wajah bingungnya.

SRET

Jeongin menarik-narik lengan kemeja Mino. "Aku ingin disini-" ulang pemuda itu setelah ia tidak kunjung mendapatkan balasan dari Mino.

"Tapi-"

"Apa kau tahu dimana keberadaan Jaebum hyung? Jika ya, kumohon tolong hubungi dirinya, hyung-Ada hal yang ingin kukatakan padanya-" potong Jeongin seraya memasang wajah memelasnya untuk meluluhkan hati Mino.

Hm, perilaku Jeongin ini membuat hidung Mino berkedut. Pria Song itu berada didalam dilema yang luar biasa sekarang. Huh, Mino menghembuskan nafasnya dalam. "Jeongin-Aku diminta untuk mengantarkanmu pada hyungmu-Dan itu artinya kau tidak boleh berada disini-" suara Mino memberi pengertian pada pria yang lebih muda itu.

Call My Name (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang