XIV

87 28 20
                                    

Note:  Kalimat yang dimiringkan (italicized) adalah kejadian pada masa lampau. Selamat memasuki babak terakhir dari cerita ini.

.

Selamat membaca...

.

.

.

[Kediaman Seung Yoon]

Teriakan keras Jaebum tertangkap jelas oleh Mino dan Jin Woo yang sedang berada dilantai satu. Sontak, kedua pria itu langsung menghentikan kegiatan bersih-bersih mereka dan berlari secepat mungkin menuju Jaebum.

TAP TAP TAP

"Ada apa? Ada apa, Jaebum-ah?" tanya Mino sesaat setelah ia berada didekat Jaebum. Pria itu memegangi kedua bahu pemuda Im itu dan membantunya berdiri.

Jaebum mengusap air matanya. "Hyung-Lukanya berdarah lagi-Ada banyak darah-" terang pemuda itu menjelaskan kondisi Seung Yoo.

Mendengarnya, air muka Mino berubah panik. Sementara itu, Jin Woo yang baru saja tiba terdengar mengumpat pelan sebelum ia memberikan instruksi kepada Mino. "SONG MINO-BAWAKAN PERALATANKU!" suara pria itu seraya memacu langkahnya menuju ruangan Seung Yoon.

.

.

Menunggu Jin Woo mengobati luka Seung Yoon, Mino dan Jaebum mendudukan diri mereka pada kursi yang ada disana. Keduanya begitu khawatir. Saking takutnya akan kondisi Seung Yoon, Jaebum sendiri malah sudah terisak pelan.

Hal inipun menarik atensi Mino. Pria Song itu bangkit dari duduknya dan mengambil posisi dengan menekuk satu diantara kakinya didepan Jaebum.

SRET

Pria itu mengusap air mata yang terus saja mengalir dan membasahi wajah Jaebum. "Jangan menangis-Seung Yoon hyung akan baik-baik saja-" ucapnya.

Jaebum mengangkat kepalanya dan menatap wajah Mino yang juga menatapnya sendu. "Hyung-Aku-Maafkan aku-"

GREP

Pemuda Im itu melemparkan tubuhnya kedalam pelukan Mino. Kuat, pemuda itu meremas kemeja pria Song itu.

"Tenanglah-Tenanglah-Dia akan baik-baik saja-" ucap Mino, menenangkan hati pemuda yang sedang kacau itu.

.

CEKLEK

Setelah hampir satu jam lamanya, pintu ruangan Seung Yoon pun akhirnya terbuka. Wajah lega bercampur lelah milik Jin Woo adalah hal pertama yang ditangkap oleh Kino.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Mino yang masih sibuk menenangkan Jaebum.

Jin Woo menarik dan menghembuskan nafasnya dalam. "Dia akan baik-baik saja-" balas pria itu. "Tidak perlu khawatir-Dia akan tertidur untuk waktu yang lama-Aku terpaksa menyuntikkan obat tidur padanya-" sambung pria itu.

Mengerti, Mino menganggukkan kepalanya.

SRET

Jaebum menarik dirinya dari Mino. "Hm-Hyung-Apa aku boleh menjaganya?" suara Jaebum berikutnya.

TAP TAP

Jin Woo tersenyum simpul. Pria itu mendekati Jaebum yang masih berada didalam pelukan Mino. Lalu, iapun mengusak pelan rambut pemuda Im itu seraya berucap, "Tentu-Kau bisa melakukannya-"

Call My Name (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang