Hürrem》Husband, Children and Rival

648 32 2
                                    

Puisi Hürrem Sultan dalam serial

Setiap orang memiliki warna..
Dan warna kematianku
Adalah hijau zamrud
Setiap orang memiliki surga dalam diri mereka,
Surgaku ada dalam keabadian tanaman dan bunga.
Sebuah taman yang diabdikan untuk cinta

Aku..
Alexandra Larossa, seorang pelayan Ruthenia yang dijual ke Istana Ottoman
Pelayan yg di bawa dari sungai Deniper ke laut hitam
Gadis yang terpisah dari
Ibu, Ayah, Adik Perempuan dan kerabatnya..

Alexandra..
Gadis yang sebatang kara, yang malang,
Yang ingin Tuhan mencabut nyawanya
Agar dia bisa menemui keluarganya,
Yang mengalami kekejaman dunia
Di usia 17 tahun..
Yang telah menjalani ribuan kehidupan dalam satu hari
Gadis yang saat ini sudah menyerah..

Aku Alexandra Larossa..
Aku menciptakan seorang Putri dari gadis pelayan itu Dan melawan takdir
Sekarang,,
Aku telah menjalani kehidupanku
Dan mengubah takdirku
Aku berada di dalam Istana Baginda penguasa Ottoman

Aku adalah Hürrem..
Pelayan baginda Kaisar Ottoman..
Wanitanya..
Sultananya..
Ibu ke lima anaknya..
Istrinya..
Hürrem..

Aku dicintai..
Dan di benci oleh musuh-musuhku..
Aku telah menyerahkan nyawaku dan mengambil nyawa..
Aku bangkit dari posisi terendah ke puncak Dunia..
Aku telah berjalan melewati api
Aku telah terbakar
Dan di padamkan
Aku adalah Hürrem Sultan
Aku adalah jiwa semua wanita di dunia
Dan jiwaku
Ada di dalam cinta penakhluk hatiku...

Aku telah berjalan melewati apiAku telah terbakarDan di padamkanAku adalah Hürrem SultanAku adalah jiwa semua wanita di duniaDan jiwakuAda di dalam cinta penakhluk hatiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MUHIBBI :

"Bagaimana suara-suara itu berhenti? Aku mendengar suara hatiku. Bau ini, aku ingin mencium mawar. Darah dan bau mesiu membuat tenggorokanku sakit. Tanah, pohon, burung. Jangan berhenti, katakan aku menang. Katakanlah aku mungkin menang tapi aku tidak akan pernah bahagia.

Katakanlah aku dalam kegelapan dan tidak bisa melihat kebenaran. Sebenarnya siapa aku? Tuhan satu-satunya kebenaran. Apa yang terjadi padamu bukanlah matahari, Süleyman. Jika iya, kemana perginya cahayamu dan hangatmu? Apa yang kau hirup bukanlah udara. Jika iya, ini akan menenangkan dirimu.

Hatimu hancur. Apakah kau menginjak tanah? Jika iya, mengapa tidak membawamu terjerembab kedalam? Saat tubuhmu menderita di dunia ini ... kenapa tanahmu tak menyatu dengan tanah cintamu? Apakah kau tidak terbakar untuk cinta, Süleyman? Bukankah kau terbakar karena cintanya?

Bukankah kau telah terbakar menjadi abu? Bukankah angin yang memecah semua abu? Bukankah itu menaburkan abu-mu pergi? Kegelapan malam ... adalah cahaya dari kegelapanmu, Süleyman. Cahaya bulan adalah cahaya bagimu untuk bertemu dengan kekasihmu. Malam apa ini? Bahkan langit ingin menonton langit spritualku.

Women The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang