16. Isabella I, Queen of Castile

155 2 0
                                    

Selain karena pengaruh Politik yang kuat dalam Memerintah dan juga diakui sebagai Penguasa Katolik, Ratu Isabel juga dikenal karena mendanai Perjalanan Christopher Columbus dalam upaya menemukan dunia baru (Benua Amerika), setelah Isabel berhasil menaklukkan Andalusia. Isabel juga percaya bahwa Bumi berbentuk bola kecil dan beranggap sebuah kapal dapat sampai ke Timur Jauh melalui jalur barat.

Kebijakan Isabel terkait "Reconquista" (proses ketika umat Kristen merebut kembali wilayah 'Andalusia' Spanyol dari umat Muslim) dan dukungannya akan penjelajahan samudera menjadi salah satu hal yang mengubah Geopolitik Dunia, pergeseran batas wilayah dunia Kristen dan Islam, dan pemantik awal bagi bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudera dan kolonialisme pada masa setelahnya, membuat Isabel menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di Dunia.

Isabel juga merupakan Ibu dari Catalina atau yang terkenal dengan nama Katherine of Aragon, Permaisuri Inggris, Istri dari Henry VIII. Ia juga merupakan Nenek dari Mary I, sang Ratu Inggris. Ia juga merupakan Nenek dari Carlos I atau Karl V, Raja Kastila & Aragon dan Kaisar Romawi Suci yang mengawali masa keemasan Spanyol.

Isabel lahir di Madrigal de las Altas Torres, Ávila pada 22 April 1451, Anak dari Raja Juan II, Raja Kastila dengan Permaisuri keduanya, Isabel, Putri dari João, Putra João I, Raja Portugal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isabel lahir di Madrigal de las Altas Torres, Ávila pada 22 April 1451, Anak dari Raja Juan II, Raja Kastila dengan Permaisuri keduanya, Isabel, Putri dari João, Putra João I, Raja Portugal. Saat kelahirannya, Isabel berada diurutan kedua sebagai Pewaris Takhta setelah Enrique (Henry dalam ejaan Inggris), Putra Juan II dengan Permaisuri pertamanya, Maria. Pada saat itu Enrique berusia 26 tahun tetapi belum mempunyai anak.

Pada 17 November 1453, Permaisuri Isabel melahirkan seorang Putra yang diberi nama Alfonso, membuat kedudukan Isabel sebagai Pewaris Takhta turun diurutan ketiga. Pada saat itu aksesi Takhta ditentukan oleh jenis kelamin bukan urutan kelahiran, bahkan hingga saat ini kebijakan Spanyol dalam Pewaris Takhta tidak pernah berubah meskipun banyak Kerajaan lain yang mulai merubah aturan tentang Aksesi Takhta. Saat Juan II mangkat pada 1454, saudara tiri Isabel naik Takhta sebagai Enrique IV. Isabel dan Alfonso kemudian berada dalam pemeliharaan Raja yang baru. Bersama Ibunya dan Alfonso, Isabel kemudian dipindahkan atau diasingkan ke Arévalo.

Masa ini adalah masa sulit dalam kehidupan Isabel. Mereka hidup dikastil mereka dalam keadaan miskin dan kekurangan uang. Meskipun mendiang Juan II mewasiatkan agar Isabel bersama Ibunya dan Alfonso diberi penghidupan yang layak, nyatanya Enrique tidak mengindahkan wasiat Ayahnya dan menempatkan mereka kedalam kehidupan yang ketat. Meski hidup dalam keadaan kekurangan, Isabel diajarkan untuk tetap melakukan kebajikan dan menanamkan rasa hormat yang mendalam terhadap Agama.

Saat istri Enrique, Permaisuri Joan, hendak melahirkan, Isabel dan Alfonso dipanggil ke Istana Segovia atas perintah langsung dari Raja dan untuk menyelesaikan pendidikan mereka. Alfonso ditempatkan dalam pengawasan seorang guru, sedangkan Isabel menjadi bagian dari rumah tangga Permaisuri. Kehidupan Isabel mulai membaik di Segovia. Isabel mulai belajar pendidikan dasar yang terdiri dari membaca, menulis, matematika, seni, catur, menari, menjahit, musik dan agama. Isabel hidup dalam keadaan yang nyaman, tetapi dia jarang meninggalkan Segovia lantaran Enrique melarangnya. Saudara tirinya itu tetap menjaga agar Isabel menjauhi urusan perpolitikan, meskipun Isabel memahami secara utuh tentang Politik Kerajaan.

Women The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang