The Most Powerful Valide Sultan Ottoman

296 7 0
                                    

Dalam Kekaisaran Ottoman terdapat Valide Sultan kuat yang membantu Sultan dalam Memerintah.

● 1st place : Valide Sultan of Süleyman I

● 1st place : Valide Sultan of Süleyman I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayşe Hafsa

Ayşe Hafsa adalah wanita pertama dalam sejarah Kekaisaran Ottoman yang mendapat gelar Sultan setelah namanya, menggantikan gelar Hatun. Bahkan dia sendiri yang pertama memproklamirkan dirinya sebagai seorang Sultana, penggunaan ini mencerminkan konsepsi Kekuasaan berdaulat Utsmani sebagai "hak prerogatif keluarga".

Akibatnya gelar Valide Hatun (gelar bagi Ibu yang masih hidup dari Sultan Ottoman yang berkuasa sebelum abad ke-16) juga berubah menjadi Valide Sultan, menjadikan Ayşe Hafsa wanita pertama yang mendapat gelar Sultana, karena sebelumnya gelar Sultana hanya diperuntukan bagi anak perempuan Sultan. Periodenya menandakan perubahan status Ibu Sultan dan meningkatnya Kekuasaan. Ia juga wanita Harem pertama yang dikonfirmasi memiliki Kira (perantara antara wanita Harem dengan orang luar).

Tapi posisinya tetap saja sama dengan para pendahulunya, yaitu menguasai Harem dan tidak ikut campur tentang masalah Politik. Tapi meskipun begitu Süleyman sering meminta pendapatnya dan mereka juga mendiskusikan persoalan Politik, tapi Ayşe Hafsa tidak mempunyai pengaruh Politik sendiri. Dia kebanyakan bertindak sebagai konsultan bagi Sultan.

Ayşe Hafsa Valide Sultan & Süleyman I

Ayşe Hafsa wanita yang kuat dan sangat tradisional, yang menguasai Harem dengan sangat baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayşe Hafsa wanita yang kuat dan sangat tradisional, yang menguasai Harem dengan sangat baik. Tetapi, Mahidevran dan Hürrem adalah penyebab banyak kesulitan baginya. Dalam kehidupan nyata dia tidak pernah menentang Hürrem, dia selalu memperlakukan kedua wanita ini dengan sama dan tidak pernah mengganggu kehidupan cinta (Süleyman) Putranya.

Ayşe Hafsa sering disebutkan sebagai anggota dari kelompok yang mendukung Ibrahim-Hatice-Mustafa-Mahidevran. Namun hal itu masih menimbulkan perbedaan pendapat dikalangan para sejarawan. Dalam serial, mereka membuat dirinya tidak menempatkannya secara langsung ke dalam pengelompokan ini dan kebanyakan peneliti berpikir dengan cara yang sama. Secara pribadi Ayşe Hafsa adalah Ibu yang setia yang hanya peduli pada Anaknya. Dia bahkan tidak peduli atau berfikir tentang Cucunya yang mana yang akan mendapatkan Tahta setelah Süleyman tidak ada.

Women The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang