"Kota itu berada dititik temu antara dua lautan dan dua benua, tampak seperti berlian diantara dua safir dan dua zamrud, membentuk batu termulia dalam cincin Kekaisaran Dunia."
-Mimpi Osman untuk Konstantinopel, 1280-
Sebelum terciptanya sebuah era yang disebut sebagai "Sultanate of Women" atau Kesultanan Wanita yang diplopori oleh Haseki Hürrem Sultan yang memiliki pengaruh begitu kuat dalam Kekaisaran Ottoman. Ada satu wanita pendahulu Hürrem yang memiliki pengaruh sangat kuat yang berdiri disamping Putra tirinya sang Sultan Muda, Sultan yang dikenal sebagai "Al Fatih - sang Penakluk". Berkat dukungannya, Mehmed II (Al Fatih) berhasil menaklukan Konstantinopel dan menjadikannya sebagai Ibukota bagi Kekaisaran Ottoman atau Kesultanan Utsmaniyah.
Wanita itu adalah Mara Branković, ia adalah salah satu tokoh utama abad ke-15. Mara adalah wanita yang sangat penting dalam Sejarah, dia kerabat semua orang penting atau semua Penguasa. Mara bagian dari keluarga Kekaisaran Konstantinopel, keluarga Penguasa Serbia dan semua kontaknya diBarat. Mara lah penghubung diantara dunia Slavia, dunia Yunani, dunia Ottoman dan dunia Barat.
Mara Branković
Mara Branković lahir pada tahun 1416 di Vučitrn adalah Putri dari Branurađ atau yang lebih dikenal sebagai Đurađ Branković, Penguasa Serbia dengan Irene Kantakouzene, Cucu Matius Kantakouzenos, Kaisar Romawi Timur yang berkuasa pada tahun 1353-1357. Dalam legenda rakyat Serbia, Irene Kantakouzene, Ibunya Mara dikenal sebagai pendiri banyak benteng di Serbia. Namun ada juga pendapat yang mengatakan Mara adalah Putri dari salah satu Istri Branković sebelumnya, namun kebanyakan sumber menyatakan bahwa Mara adalah Putri dari Irene.
Pada 11 September 1429, Đurađ membuat sumbangan ke Biara Esphigmenou di Mount Athos. Piagam dokumen menyebutkan nama istrinya Irene dan lima anak. Naskah Masarelli juga menyebutkan lima anak Đurađ dan Irene. Silsilah lain menyebutkan anak keenam, yaitu Todor Branković. Dia meninggal ketika masih kecil dan dengan demikian tidak terdaftar dengan saudara-saudaranya.
Saudara tertua yang tercantum dalam dokumen Massarelli adalah Grgur Branković. Mara disebutkan sebagai anak kedua dalam naskah itu. Kemudian terdaftar Stefan Branković dan "Kantakouzene", seorang saudari dengan versi Latin dari nama belakang Ibu mereka. Silsilah kemudian memberi namanya sebagai Katarina yang menikah dengan Ulrich II dari Celje. Katarina lah yang kemudian bersama Mara membantu Mehmed dalam penaklukan Konstantinopel. Saudara terakhir yang disebutkan adalah Lazar Branković, anak bungsu dari lima bersaudara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Women The World
Historical FictionHistory tentang para wanita berpengaruh diDunia, Baik secara langsung maupun tidak. Pada Zaman dahulu Wanita sering terpinggirkan dalam Sejarah. Selain dilarang untuk ikut andil dalam Politik, kegiatan yang dapat dilakukan oleh kaum hawa pun juga te...