Setelah beberapa hari kepergian abdi,tak henti-hentinya aku selalu berdoa agar dia selalu dalam lindungan-Nya.
Kamis,10 Januari 20**
Hujan deras yang menguyur kota Banjarmasin telah reda,aku mencoba keluar menikmati sejuk nya udara selepas hujan.
Melepas penat aku duduk di kursi dengan satu gelas teh hijau.
Tak lama,telpon ku berdering..Number unknown is calling....
Sebelum mengangkat telpon itu aku sempat berfikir nomor siapa ini lalu ku mulai bersuara"assalamu'alaikum,ini siapa ya?". "Waalaikumsalam"
"Ya allah,ini abdi kan."
"Iya sayang ini aku,maaf ya baru ngabarin kamu, kemarin waktu aku mau kabari kamu bahwa aku udah nyampe di asrama tiba² kaka senior kami mengambil handphone ku dan ini aku pakai handphone temen ku."jelas abdi panjang lebar.."halo key,kamu denger aku kan" "iya denger ko." Ucap ku merasa terharu karena bagi ku dia telah lama tak mengabari ku."Kamu baik-baik aja kan di sana"tanya abdi dengan sedikit berbisik-bisik. "Seharusnya aku yang nanya,kamu baik-baik aja kan di sana." Lalu seketika abdi handak menjawab pertanyaan ku tiba² terdengar suara " ayo kaka sudah ee pakai telpon beta,ini beta jua mo telpon kekasih."seperti nya itu orang yang memiliki handphone yang abdi pinjam "itu si beta teman aku satu kamar, udah dulu ya nanti aku kabari kamu lagi kalo hp ku udah kembali, assalamu'alaikum." "Waalaikumsalam jang---" terputus lah sambungan telpon itu.
Seperti nya mulai sekarang aku harus memahami sikap para abdi negara,bahwa yang mereka perlukan ialah pendamping yang pengertian dan ikhlas.aku akan mulai belajar dari sekarang.
***
Hari ini aku akan ke bandung untuk mengurus administrasi ku ke sebuah perguruan di sana,ku ambil jam penerbangan pertama karna aku perlu banyak waktu untuk mencari tempat kost.
Sesampainya di bandung..
Aku naik angkot dan mulai mencari tempat kost,namun saat aku berjalan di bawah terik nya matahari di jalan yang begitu ramai tiba-tiba ada seorang pemuda mencoba menarik tas yang ku kenakan,kami sempat tarik menarik hingga akhirnya laki-laki itu mendorong ku dan aku terjatuh.Aku langsung teriak "malingggg maling malingg." Lalu beberapa orang berlari mengejar pencopet itu dan aku pun ikut lari di belakang nya,tanpa kami sadari seorang pemuda berbaju PDH bercelana krim katun menabrak pencopet itu. Dan pencopet itu terjatuh lalu di ambil nya tas ku oleh pemuda itu dan para warga membawa pencopet itu ke kantor polisi.
Dengan sigap aku langsung menarik tas ku "makasih mas." Sahutku
"Iya sama-sama,lain kali hati-hati."
"Iya mas,saya orang baru disini jadi ngga tau kalo jalan di sini rawan pencopetan."
"Owh" jawab nya begitu ketus,lalu pemuda ber PDH itu pergi meninggalkan ku. Ku buka tas kecilku lalu ku ambil handphone karna sepertinya ada yang sedang menelpon ku..Tante mira is calling....
Tante mira
Assalamu'alaikum nduk
Me
Waalaikumsalam tanteTante mira
Kata mama mu,kamu di bandung ya,sini main ke rumah tante dulu nanti tante sharlock rumah tante ya?
Me
Iya Tante mira di bandung,yaudah nanti mira ke sna.Tutt tuttt----
Telpon terputus,haduh jaringan di sini sungguh tidak mendukung.
Tak lama lalu muncul sharelock Tante mira,aku langsung memesan gojek dan menyruhnya mengantarku ke rumah tante mira.****
Sesampainya di rumah tante mira,tante menunjukkan kamar untuk ku tempati selagi aku belum mendapatkan kost yang tepat. Lalu saat aku berbincang dengan tante terdengar suara dari luar rumah mengucapkan salam lalu aku dan tante menjawab "waalaikumsalam.""Ehh yusuf,kamu kok di sini ngga di bataliyon?" Tante bertanya pada seorang pemuda,lalu aku menoleh ke arah pemuda itu dan terkejut bukan main aku di buat karna ternyata pemuda yang tante tanya ialah pemuda berPDH yang menolong ku,tak ku sadari mulut ku terbuka saat melihat pemuda tampan itu. "Lagi jam istirahat mah,mau istirahat di sini aja.niat nya tadi mau refreshing gitu." Jawab pemuda yang di panggil oleh Tante yusuf, mungkin nama dia yusuf.
"Ya sudah kamu ajak keyla jalan-jalan sekalian bantu dia cari kost-an di daerah dekat sini." Tante Mira menyuruh ku dan bang yusuf.Di dalam mobil jeep itu kami berdua hanya berdiam diri hingga akhirnya aku memberanikan diri membuka topik "bang yusuf merasa terpaksa ya anterin aku cari kost-an,maaf ya bang kamu bisa turunin aku di sini ko aku cari kost nya sendiri aja."
"Apa sih kamu nih,aku udah di amanatin sama mamah buat bantu carii kamu kost-an deket sini." Kata bang yusuf. Aku hanya terdiam dan nurut saja.
Setelah lama berkeliling akhirnya aku mendapatkan tempat kost di dekat batalyon tempat bang yusuf bertugas,segera aku mengemasi semua pakaian ku yang ada di rumah Tante mira. Bang yusuf membantuku mengemasi pakaian.
***
Sudah lebih seminggu abdi tidak ada mengabari ku,mungkin terlalu banyak tugas abdi.
Sore ini ialah hari minggu, biasanya para taruna pesiar di hari sabtu Minggu. Aku membeli keperluan ku selama sebulan di sebuah Mall terdekat, ku lihat Taruna dan Taruni.
Setelah selesai berbelanja aku mampir ke sebuah restauran Korean food. Ku lihat seorang pemuda dengan seorang rekanita(rekan wanita taruna) dalam hatiku hanya berkata berutung sekali gadis itu dapat menghabiskan weekend dengan taruna nya,saat aku mencoba mendekati ternyata pemuda itu tidak lain dan tak bukan adalah ABDI.Astaghfirullah,,,,
Seketika tubuhku penuh dengan keringat dan badan ku dingin tangan ku gemetaran. Kenapa abdi tega dengan ku sepertinya ini,aku yang rela menunggu kabarnya dan selalu sabar kenapa dia seperti ini. Tapi aku sadar diri bahwa bukan hak ku untuk seperti ini karna memberi harapan memang kebiasaan para taruna.
Aku hanya terdiam melihat mereka berdua,lalu aku berbalik badan dan pulang ke kost-an.aku tak bertanya kenapa abdi siapa dia karna semua sudah cukup jelas. Tak lama ada yang mengetuk pintu..Tokk tokkk...
Setelah ku buka, ternyata bang yusuf datang lalu ku persilahkan bang yusuf masuk dan duduk "mau minum apa bang" ucapku sambil menyembunyikan mata ku yang bangkur karna menangis"Udah ngga usah formal gitu dek," tiba tiba bang yusuf mendongak kan kepala ku dan melihat mata ku yang bangkur "kamu kenapa dek,habis nangis yaa ayo cerita sini."
"Ngga ko bang,tadi kelilipan debu aja,btw abah mau apa ke sini?"tanya ku,lalu bang yusuf memberikan wadah Tupperware berwarna ungu kepada ku "ini dek dari mama,tadi masak banyak di rumah..mama suruh abang antar ini ke kamu."
"Aduh repot-repot amat bang,bilang makasih yang ke tante." Ku buka wadah itu dan menyajikan nya
"Abang mau nemani aku makan di sini ngga?" Ajak aku sambil membawa kan piring dari dapur.
"Iya boleh,abang belum makan juga tadi." Emang bang yusuf kalo di ajaki makan ngga mungkin menolak,karna memang hobinya maka. Dasar kacang ijo suka makan sahut ku dalam hati.
Kami makan berdua,lalu saat selesai bang yusuf pamit pulang ke batalyon karena telah jam nya bertugas.
Ku coba melupakan abdi dan fokus pada kuliah ku, mungkin aku bukan jodohnya dan ya benar jodoh tak akan kemana.
#maaf baru update ya readers,maaf juga kalo singkat ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Army Or Police ?
Romance"aku mohon jangan kalian menyuruh ku memilih,karna itu suatu hal yang tidak bisa aku lakukan" ucapku kepada abdi dan reno. Memang susah rasanya memilih seseorang yang sudah berjasa kepada hidup kita,apa kah aku memang harus memilih antara si kacang...