Nine - Unexpected

27.1K 1.3K 110
                                    

Selamat malam selamat membaca!!

"sometimes space is needed to think, and time can help answer it!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sometimes space is needed to think, and time can help answer it!"

Seperti permintaannya kemarin, hari ini Dizzi tidak mempunyai jadwal apapun selain mengunjungi Diego. Walaupun begitu sebelum ia pergi menjenguk Diego. Dizzi tidak lupa untuk mengerjakan tugas kuliahnya yang harus ia kumpulkan esok hari.

Setelah cukup lama berkutat dengan tugas kuliahnya. Akhirnya Dizzi selesai, ia menutup laptopnya lalu melihat jam di ponselnya. Pukul 11 siang lebih 3 menit.

Dizzi menghela nafas kemudian berjalan menuju lemari. Gadis itu mengambil sebuah mantel kemudian mengambil kunci mobil di atas nakas. Ia berdoa semoga jalanan tidak macet karena hari sudah sangat siang. Ia malas berlama-lama di dalam mobil apalagi cuaca hari ini begitu panas.

Alunan lagu Position dari Ariana Grande mengalun menemani perjalanan Dizzi siang ini. Gadis itu ikut bernyanyi dengan kedua mata fokus ke depannya. Sesekali ia mengetukkan telunjuknya ke stir. Ia begitu menikmati perjalannya yang ternyata tidak seperti yang ia takutkan. Jalanan kali ini cukup lenggang.

Perfect, perfect
It's too good to be true
But I get tired of runnin'
Fuck it, know I'm runnin' with you, with you.

Saat tenagh asik bernyanyi mengikuti alunan lagu tiba-tiba ponselnya berbunyi. Nama Diego terlihat dilayarnya yang menyala. Tanpa menunggu lama Dizzi menekan icon hijau untuk mengangkatnya.

"Dizzi!"

"Ya! Kenpa menelfonku?"

"Aku bosan! Tidak ada siapapun disini! Apa hari ini kau akan datang?" Adunya.

Dizzi terkekeh, seminggu ini pria itu memang selalu menghubunginnya. Pria itu seperti anak kecil karena selalu meminta Dizzi untuk menemaninya. Terlebih tidak ada siapapun lagi yang bisa menemaninya termasuk kedua orang tuanya yang kembali sibuk dengan pekerjaan mereka. Sedangkan managernya sibuk mengurus jadwal Diego yang harus di batalkan.

Walaupun begitu, Dizzi sama sekali tidak merasa keberatan. Tanpa Diego mintapun Dizzi akan tetap datang sebagai bentuk pertanggung jawabannya. Karena kecelakaan itu berkaitan dengannya.

"Tentu, aku dalam perjalanan untuk menemuimu!"

"Sungguh?" Diego terdengar sangat senang.

"Ya! Tunggulah sebentar lagi aku sampai!"

"Baiklah!"

Setelah itu sambungan telfon terputus. Dizzi tersenyum kecil lalu membelokan mobilnya menuju parkiran rumah sakit. Ia keluar dari mobilnya lalu melangkah masuk ke dalam rumah sakit.

Namun langkahnya terhenti saat matanya melihat seseorang yang sangat ia benci muncul di depannya. Dizzi berusaha tak menghiraukannya, ia melewati pria itu begitu saja namun cekalan di tangannya membuat Dizzi mendengus kecil.

The Devil PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang