Jangan lupa foloow
Buat cerita ini! Siapa yang selalu setia nunggu notif update'an dari aku?
Apa kalian suka cerita ini?
Tembus 500 komentar aku up secepatnya:v
."In the end I have to admit it. If I have fallen for her charm."
.
."Terimakasih untuk semalam dan tumpangannya pagi ini Abby!" Ucap Dizzi setelah mobil yang dikendarai Abby sampai di depan kampusnya.
Semalam Abby memutuskan menginap di apartement Dizzi. Ia merasa khawatir jika meninggalkan Dizzi sedirian di sana setelah menerima paket mengerikan itu.
"Ya! Aku akan menjemputmu setelah kelasmu selesai!"
Dizzi tersenyum dengan kepala mengangguk kecil. Lalu setelah itu Dizzi keluar dari mobil Abby.
"Izzi!"
Tubuh Dizzi terhuyun ke belakan ketika Tiffany tiba-tiba datang memeluknya. "I miss you?"
Dizzi tersenyum lalu membalas pelukan Tiffany. "Kapan kau pulang? Bagaimana keadaan nenekmu?"
Satu minggu lalu Tiffany memberitahunya jika ia harus pergi ke Jerman karena nenek kesayangannya jatuh sakit sampai di rawat di rumah sakit. Tiffany memberitahunya lewat pesan singat saat itu karena kepergiannya yang sangat mendadak.
Tiffany melepaskan pelukannya lalu tersenyum. "Kemarin. Keadaannya sudah mulai membaik dan orang tuaku meminta aku untuk kembali ke Paris. Mereka tidak ingin aku tertinggal kelas lebih banyak lagi."
Dizzi tersenyum, "syukurlah."
Tiffany mengangguk lalu tersenyum dan melampaikan tangan pada Abby yang duduk di balik kemudi. "Apa kabar Abby? Kau terlihat lelah? Apa temanku menyusahkanmu lagi?" Sapa Tiffany penuh canda.
Abby terkekeh kecil. "Kabarku baik! Dizzi sama sekali tidak menyusahkanku. Sebaliknya, mungkin aku yang menyusahkannya karena memberikannya pekerjaan setiap hari!"
Tiffany terkekeh, "benar! Dan gadis bodoh ini tetap melakukannya hingga tidak ada waktu untuk aku mengajaknya bersenang-senang."
Abby tersenyum, "kalau begitu aku pergi dulu! Jika terjadi sesuatu jangan lupa hubungi aku."
Setelah mengatakan itu Abby pergi dari sana. Sedangkan Dizzi dan Tiffany berjalan masuk ke dalam kampus.
"Dizzi bagaimana keadaan Diego? Apa dia baik-baik saja sekarang?" Tanya Tiffany.
Satu hari setelah Tiffany pergi ke Jerman. Ia melihat berita tentang kecelakaan Diego. Dia menghubungi Dizzi saat itu juga untuk menanyakan keadaannya. Ia sempat menangis saat mendengar keadaan Diego yang kritis. Tidak banyak yang tahu jika sebenarnya Tiffany menyukai aktor tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Prince
RomanceAlardo Maxime Adriquez adalah definisi pria sempurna yang berbahaya. Tampangnya yang rupawan membuat ia banyak didambakan wanita. Belum lagi kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya. Membuat hidupnya semakin sempurna. Namun dibalik itu tersimpan sisi...